Manajemen Archives - Page 4 of 10 - RDN Consulting


No more posts

November 14, 2022
WhatsApp-Image-2022-11-14-at-8.12.34-AM.jpeg

Absensi karyawan bukanlah hal yang asing jika Anda bekerja di kantor. Keberadaan absensi ini penting untuk mengetahui kinerja seseorang sebagai karyawan. Pada beberapa perusahaan, absensi juga menjadi dasar perhitungan gaji seorang karyawan. Karena alasan itulah absensi merupakan dokumen yang penting bagi perusahaan.

Apa saja, sih, manfaat dan aspek-aspek yang harus ada dalam sebuah dokumen absensi? Lalu, bagaimana cara membuatnya? Berikut penjelasannya.

Definisi Absensi Karyawan

Jika kita membahas istilah laporan absensi karyawan, maka kita perlu mengetahui makna dari ‘absensi’ itu sendiri. Dalam KBBI, absensi diartikan sebagai ‘ketidakhadiran’. Jadi, absensi untuk karyawan adalah daftar yang memuat ketidakhadiran karyawan.

Meski demikian, absensi sering disalahartikan sebagai presensi karyawan. Maksudnya, banyak orang menggunakan absensi sebagai presensi karyawan—yaitu daftar yang mencatat kehadiran karyawan. Kesalahan ini sudah sangat umum terjadi, sehingga absensi dan presensi seakan-akan memiliki arti yang sama, padahal seharusnya berbeda.

Manfaat Laporan Absensi Karyawan

Beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan adanya laporan absensi karyawan antara lain:

  • Mengetahui kehadiran/ketidakhadiran karyawan dan melakukan pencatatan terkait hal tersebut
  • Mengetahui produktivitas karyawan
  • Menghitung gaji karyawan, khususnya jika perusahaan memberikan gaji harian
  • Menghindari kecurangan terkait kehadiran/ketidakhadiran

Intinya, absensi adalah hal yang penting untuk mengetahui kehadiran karyawan. Dengan demikian, kinerja karyawan dapat diukur dan pemberian gaji pun (terutama jika sistem gaji adalah harian) dapat dilakukan secara lebih akurat sesuai kehadiran karyawan.

Aspek yang Ada dalam Absensi untuk Karyawan

Aspek-aspek yang ada di dalam format absensi karyawan sebenarnya tidak banyak. Biasanya, tabel absensi untuk karyawan akan memuat nama karyawan, periode absensi, keterangan hadir/tidaknya karyawan, persentase kehadiran, serta kolom keterangan (jika dibutuhkan). 

Terlepas dari aspek-aspek yang telah disebutkan, ada juga format absensi karyawan yang memuat jam hadir dan jam pulang karyawan. Biasanya, format seperti ini digunakan di absensi yang sudah terhubung dengan absensi fingerprint, magnetic card, absensi berbasis mobile, dsb.

Cara Membuat Absensi Karyawan

Absensi untuk karyawan, khususnya yang manual, cukup mudah dibuat. Supaya tidak bingung, Anda bisa mengambil contoh absensi karyawan harian manual yang sudah banyak beredar di internet.

Nah, setelah mengetahui aspek-aspek apa saja yang perlu dimasukkan, Anda bisa mulai membuat format dokumen itu. Gunakan aplikasi seperti Microsoft Excel, Google Sheets, atau aplikasi serupa lainnya untuk membuat dokumen absensi dengan lebih mudah.

Begini cara membuat absensi manual yang simpel:

  1. Pertama, buat judul dan header absensi terlebih dahulu. Header yang dimaksud adalah nama kolom yang akan digunakan dalam absensi. Misalnya seperti nomor, nama, dan jabatan karyawan, tanggal (bisa dibuat kolom 1-31), kolom rekap jumlah kehadiran, hingga persentase kehadiran. 
  2. Lalu, mulailah mengisi detail nomor, nama, dan jabatan karyawan.
  3. Kemudian, mulailah memformat dokumen absensi tersebut. Misalnya, Anda bisa mewarnai kolom hari libur dengan warna merah dan memformat kolom absensi yang diisi dengan keterangan cuti/izin dengan warna yang berbeda. Meskipun absensi belum diisi, hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan fitur khusus. Di Excel, fitur tersebut adalah ‘Conditional Formatting’.

 

Baca Juga: 10 Tunjangan Karyawan yang Dapat Diberikan Selain Gaji Pokok

 

Setelah melakukan formatting dokumen absensi karyawan, Anda bisa langsung menggunakan dokumen tersebut untuk merekapitulasi kehadiran/ketidakhadiran karyawan. Bagaimana, cukup mudah bukan?


October 4, 2022
WhatsApp-Image-2022-10-02-at-6.48.00-AM.jpeg

Lean startup merupakan salah satu metode yang cukup jitu untuk dicoba oleh para pebisnis online. Seperti yang kita tahu, menjadi seorang pebisnis online memang bukan perkara yang mudah. Diperlukan metode yang paling jitu untuk bisa bersaing dengan para kompetitor. Karena itu, mari kita pelajar metode ini dengan seksama. 

Apa itu Lean startup?

Lean startup merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menciptakan sebuah produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar. Caranya yaitu dengan melibatkan konsumen dalam proses pengembangannya. 

Dalam metode ini, kita ditekankan untuk membuat suatu produk sesuai dengan permintaan pasar yang dinamis. Untuk bisa melakukan hal tersebut, dilakukan pendekatan prototipe atau Minimum Viable Product (MVP). 

Pertama, perusahaan akan merancang produk dasar untuk diujikan langsung kepada calon konsumen. Selanjutnya, produk tersebut akan dikembangkan berdasarkan masukan yang diberikan oleh konsumen tersebut. Jika produk sudah hampir sesuai dengan masukan tersebut, baru jumlah produksi akan ditingkatkan. 

Baca Juga: Kupas Tuntas Perbedaan Startup Unicorn, Decaron, Hectocorn

 

Tujuan dan Manfaat Lean startup

Ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan ketika menggunakan metode ini, diantaranya yaitu sebagai berikut.

1. Minim Risiko

Tujuan utama dari lean startup ialah untuk meminimalisir kegagalan dari suatu bisnis atau perusahaan. Produk yang dibuat cenderung akan lebih mudah laris di pasaran. Pasalnya, setiap produk yang diproduksi merupakan hasil dari masukan yang diberikan oleh konsumen. Karena itu, produk yang dipasarkan bisa memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih tepat.

2. Lebih Efisien

Seperti yang kita ulas sebelumnya, metode ini menggunakan MVP dalam proses produksinya. Hal ini dapat memaksimalkan proses tersebut agar lebih efisien, baik itu perihal biaya yang digunakan ataupun tenaga yang digunakan. Semakin cepat produk Anda diujikan kepada konsumen, maka semakin cepat pula Anda bisa mengembangkan produk tersebut.

3. Produk Sesuai Kebutuhan Konsumen

Metode ini memungkinkan Anda untuk menciptakan produk terbaik sebagai solusi dari permasalah yang ada dan lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal ini didukung dengan pengembangan produk berdasarkan feedback dari konsumen langsung sehingga ketepatan informasi kebutuhan target market tentu lebih akurat. Mulai dari fitur yang diinginkan, atau manfaat lainnya dari produk tersebut.

4. Cocok untuk Berbagai Jenis Bisnis

Metode bisnis ini bisa Anda terapkan untuk berbagai jenis bisnis yang Anda kelola. Mulai dari pelaku uasaha bisnis online hingga jasa penulisan artikel bisa menerapkan metode ini. Pasalnya, prinsip utama dari metode ini yaitu menjaga kepuasan konsumen dengan menghadirkan produk-produk yang sesuai. 

Baca Juga: Mengenal Funding Startup dan Level Pendanaannya

 

Di samping beberapa manfaat lean startup di atas, Anda juga perlu memperhatikan target market dari produk yang akan dipasarkan. Setelah produknya jadi, jangan sampai Anda memasarkan produk tersebut pada target pasar yang kurang tepat. Hal ini bisa membuat strategi bisnis Anda meleset. Jadi, jangan lupakan target utama yang telah ditentukan pada saat proses produksi produk tersebut, ya!


October 2, 2022
WhatsApp-Image-2022-10-02-at-6.18.59-AM.jpeg

Startup merupakan sebuah perusahaan yang masih dalam proses perintisan dan pengembangan. Usia dari perusahaan ini biasanya masih cukup muda, tapi sudah berbasis digital. Seiring berkembangnya teknologi, kini muncul istilah Unicorn, Decacorn, Hectocorn. Apa perbedaanya? Mari simak informasi selengkapnya di bawah ini.

Perbedaan Unicorn, Decacorn, Hectocorn

Istilah Unicorn, Decaron, Hectocorn ini muncul sebagai bentuk tingkatan prestasi yang dicapai oleh perusahaan startup. Berikut penjelasan lengkapnya!

1. Unicorn

Mungkin yang Anda tahu Unicorn itu merupakan spesies kuda putih mitologi yang memiliki satu tanduk di kepalanya. Istilah tersebut memang dianalogikan dengan kuda putih mitologi ini. Perusahaan startup yang menyandang gelar Unicorn, artinya sudah memiliki nilai valuasi mencapai USD$1 Juta atau jika dirupiahkan setara dengan Rp14 triliun.

Dianalogikan demikian karena perusahaan startup dengan valuasi sebanyak itu bisa terbilang sangat langka bahkan terdengar mustahil. Julukan ini mulai dikenalkan oleh Aileen Lee, yang merupakan pendiri perusahaan investasi Cowbot Ventures. 

Di Indonesia sendiri, sudah terdapat beberapa perusahaan startup yang berhasil mencapai level ini. Contoh Unicorn startup Indonesia, yaitu Tokopedia, Bukalapak, OVO, dan Traveloka. Setelah berhasil mencapai level ini, mereka berkesempatan naik ke level berikutnya.  

2. Decacorn

Decacorn merupakan level kelanjutan dari Unicorn. Istilah ini merupakan gabungan dari kata ‘deka’ yang artinya angka 10, dan ditambah dengan akhiran dari kata Unicorn. Dengan demikian, decacorn memiliki arti perusahaan startup yang memiliki nilai valuasi 10 kali lipat dari Unicorn, yakni mencapai US$10 miliar.

Gojek merupakan perusahaan startup Decacorn Indonesia pertama yang sudah mencapai level ini sejak tahun 2019. Sementara itu, di Asia sudah terdapat beberapa perusahaan yang berhasil mencapai level ini, diantaranya Toutiau (Bytedance), Grab, DJI Innovations, dan masih ada 7 perusahaan lainnya. 

Baca Juga: Mengenal Funding Startup dan Level Pendanaannya

3. Hectocorn

Level yang lebih tinggi dari kedua level sebelumnya yaitu Hectocorn. Level ini akan disandang oleh perusahaan yang berhasil mencapai valuasi perusahaan hingga US$100 miliar. Saat ini, ada banyak perusahaan yang sudah berhasil mencapai valuasi tersebut. Akan tetapi mereka tidak dapat mendapat gelar ini karena bukan perusahaan rintisan. Gelar ini hanya bisa didapatkan oleh perusahaan startup yang masih dalam tahap pengembangan. 

Hingga saat ini, belum ada perusahaan Indonesia yang berhasil mencapai level ini. Saat ini, hanya ada satu perusahaan Hectocorn di dunia, yaitu Ant Financial yang juga dikenal dengan Alipay. Perusahaan ini merupakan startup yang berafiliasi dengan Alibaba Group. 

Melihat betapa sulitnya perusahaan startup untuk sampai pada level ini, Johnny G. Plate yang merupakan Menteri Komunikasi dan Informatika berencana memberikan motivasi pada perusahaan-perusahaan rintisan agar bisa bergegas mencapai level tersebut. Hal ini akan memberikan dampak positif berupa peningkatan strata ekonomi digital di Indonesia. 

Itu dia beberapa perbedaan Unicorn, Decacorn, Hectacorn yang bisa kami sampaikan. Bagaimana dengan bisnis Anda? Sudah mulai bersaing dengan perusahaan startup lainnya?


September 30, 2022
WhatsApp-Image-2022-09-25-at-7.56.28-AM.jpeg

Elevator pitch dikenal dengan sebuah penjelasan yang luas tapi singkat tentang siapa Anda atau bisnis yang Anda kelola. Biasanya, kegiatan ini dilakukan dalam durasi yang cukup singkat, yakni sekitar 30-60 detik. Lalu, bagaimana caranya kita bisa memikat klien atau pihak lainnya dalam durasi yang sangat singkat tersebut?

Hal-hal yang Harus Tercantum Dalam Elevator pitch

Seperti yang kita ketahui, bahwa elevator pitch adalah sebuah penjelasan yang bertujuan untuk memikat klien atau pihak tertentu agar tertarik dengan bisnis atau keunggulan yang Anda tawarkan. Agar mereka terpikat, Anda perlu mencantumkan beberapa hal berikut ini. 

1. Who are You?

Memperkenalkan siapa diri Anda merupakan hal yang bisa dilakukan untuk membuka penjelasan. Dalam bagian ini, Anda bisa menjelaskan siapa Anda dan dari perusahaan mana Anda berasal tanpa bertele-tele.

2. Apa yang Ditawarkan?

Selanjutnya, sambung kalimat tersebut dengan penjelasan tentang apa yang Anda kerjakan dalam pekerjaan tersebut dan produk atau jasa apa yang akan ditawarkan. Usahakn untuk membuat penjelasan yang spesifik dan menarik agar pendengarnya bisa terpikat.

3. Masalah Apa yang Bisa Anda Selesaikan

Pada part ini, Anda harus mampu menjelaskan masalah apa yang mampu diselesaikan. Contoh elevator pitch pada bagian ini yaitu Anda bekerja dalam bidang fintech, maka Anda bisa menjelaskan jika perusahaan tersebut berupaya untuk memberikan kemudahan transaksi bagi masyarakat. Anda juga bisa menambahkan jika perusahaan juga ingin meningkatkan awareness para generasi muda tentang pengelolaan finansial.

4. Bedanya Anda dengan Orang atau Perusahaan Lain

Tidak cukup sampai di sana, Anda juga perlu menyematkan satu kalimat yang menjelaskan keunggulan apa yang dimiliki oleh perusahaan Anda dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Hal ini biasanya yang akan membuat mereka tertarik dengan apa yang disampaikan.

5. Ajukan Pertanyaan

Umumnya, elevator pitch seringkali dilakukan secara 1-on-1 sehingga Anda perlu membangun engagement khusus dengan orang tersebut. Anda bisa memulainya dengan mengajukan pertanyaan terkait bisnis yang Anda kelola. Misalnya, Anda sedang bekerja pada perusahaan asuransi, maka Anda bisa bertanya, “Apakah saat ini Anda sudah memiliki asuransi?”.

 

6. Call to Action

 

Part terakhir ini bisa dikatakan sebagai senjata pamungkas dari penjelasan yang Anda sampaikan. Call to Action atau juga dikenal dengan CTA merupakan pernyataan yang akan membuat audiens semakin penasaran dan tertarik untuk menggali lebih lanjut tentang informasi yang Anda sampaikan. 

Baca Juga: Mengenal Funding Startup dan Level Pendanaannya

 

Selain itu, CTA juga bisa memikat audiens hingga terjadi transaksi berupa pembelian barang atau jasa yang Anda tawarkan. Untuk itu, pada bagian ini sampaikan pula bagaimana cara menghubungi Anda apabila mereka ingin mengetahui informasi tersebut lebih detail. 

Nah itu dia beberapa hal penting yang harus terdapat dalam elevator pitch agar bisa memikat audiens yang mendengarkannya. Sebelum bertemu audiens, Anda bisa berlatih berulangkali untuk membuat teks tersebut.


September 28, 2022
WhatsApp-Image-2022-09-25-at-7.49.31-AM.jpeg

Belakangan ini, bubble burst atau ledakan gelembung menjadi topik yang cukup hangat terutama di kalangan pebisnis karena  membuat beberapa beberapa startup di Indonesia seperti LinkAja, JD.ID, dan Zenius terpaksa melakukan PHK. 

Ladakan gelembung memiliki pengertian sebagai siklus ekonomi yang diawali dengan peningkatan nilai pasar (khususnya harga aset) secara drastis dengan diikuti penurunan nilai yang cepat sehingga menimbulkan inflasi pada suatu perusahaan. 

Penyebab Buble Burst

Ledakan gelembung bisa disebabkan oleh beberapa alasan yaitu:

 

1. Pasar yang Jenuh

 

Pasar jenuh atau saturated market merupakan kondisi ketika permintaan oleh konsumen telah mencapai titik tertinggi sehingga membuat suatu brand kesulitan untuk menjual produk. Pasar yang jenuh ini seringkali diakibatkan karena promo atau diskon yang berlebihan. Ketika perusahaan menghentikan promo, konsumen akan berhenti atau tidak tertarik membeli produk.

 

2. Sulitnya Produk dalam Bersaing

 

Ledakan gelembung bisa terjadi karena sulitnya produk dalam bersaing. Hal ini tentu akan menyebabkan penurunan minat konsumen dan juga pembelian. Kondisi ini bisa diperparah dengan menurunnya kepercayaan investor dan stakeholder terhadap perusahaan.

 

3. Kesulitan Mencari Dana

 

Ledakan gelembung pada startup bisa disebabkan karena sulitnya pendanaan. Beberapa startup mungkin saja sangat bergantung pada pendanaan investor sehingga ketika pendanaan minim, finansial bisa terganggu.

Baca Juga: Mengenal Funding Startup dan Level Pendanaannya

Dampak Bubble Burst

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ledakan gelembung dapat membuat perusahaan startup harus melakukan PHK pada karyawan agar bisa bertahan. Namun selain itu, ada dampak lain yang bisa dirasakan perusahaan saat mengalami bubble burst seperti masalah finansial yang lebih besar serta harus menunda rekrutmen yang mungkin sedang berlangsung.

Fase Gelembung Ekonomi

Terjadinya gelembung ekonomi atau peningkatan pesat dari nilai suatu barang umumnya akan melewati lima fase, yaitu:

 

1. Pergeseran 

 

Ada dua jenis pergeseran yang mungkin bisa mengawali gelembung ekonomi yaitu pergeseran investor dan pergeseran (penurunan) suku bunga. Pergeseran investor terjadi ketika para investor lebih memilih berinvestasi di perusahaan lain karena alasan teknologi atau inovasi yang lebih menjanjikan. 

 

2. Booming

 

Di fase ini, harga aset akan meningkat sehingga mampu menarik perhatian para pebisnis serta para investor untuk berbisnis di bidang yang sama. Hal tersebut pada akhirnya menciptakan banyak pesaing karena pasar yang terlihat menguntungkan.

 

3. Euforia

 

Pada fase ini, harga aset akan semakin meroket. Nilai barang di pasar akan meningkat secara ekstrem. Banyak pebisnis yang tidak hati-hati dengan fase ini dan berpikir bahwa konsumen masih tetap rela membayar harga mahal karena menyukai produk yang ada. 

 

4. Profit-Taking

 

Pada fase profit-taking, orang-orang akan mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya. Namun di saat yang bersamaan, fase ini merupakan saat yang paling penting bagi pebisnis untuk berhati-hati dan selalu waspada dengan kondisi finansial karena gelembung ekonomi sudah pada puncaknya dan bisa “meletus” kapan saja.

 

5. Panik

 

Hanya membutuhkan “setuhan kecil” (waktu yang tidak lama) bagi gelembung ekonomi untuk meletus pada fase ini. Jika gelembung sudah meletus, maka tidak bisa kembali lagi. Artinya, harga akan benar-benar anjlok akibat suplai yang lebih banyak dari permintaan, dan hal ini tentu akan membahayakan finansial sebuah startup.

Baca Juga: Perusahaan Startup: Kenali Contoh, Jenis, dan Sumber Pendanaannnya

Itulah penjelasan seputar bubble burst mulai dari pengertian, penyebab, dampak, serta fase gelembung ekonomi.


September 26, 2022
WhatsApp-Image-2022-09-25-at-7.39.11-AM.jpeg

Bagi sebagian orang, kata crowdsourcing mungkin masih terasa asing di telinganya. Secara sekilas, istilah ini memang berkaitan dengan bisnis dan dapat mempermudah pekerjaan. Penasaran untuk kenal lebih jauh? Mari simak informasi lengkapnya di bawah ini. 

Apa itu Crowdsourcing?

Crowdsourcing adalah salah satu cara untuk mengumpulkan ide, layanan, atau konten dengan mengandalkan kontribusi dari banyak orang dalam suatu kelompok. Yang dimaksud dengan kelompok ini yaitu pihak ketiga yang tidak memiliki keterikatan dengan bisnis, contohnya yaitu pemegang saham dan karyawan. 

Dalam kelompok tersebut, mereka akan membagikan informasi, mengerjakan pekerjaan yang diminta, dan mendiskusikan berbagai hal melalui forum yang telah disediakan. Forum ini bisa berupa media sosial, aplikasi, atau bahkan website.

Umumnya, orang-orang yang tergabung dalam crowdsourcing ini merupakan para freelancer yang sedang mencari pekerjaan tetap atau para job seekers. Tidak jarang mereka bergabung dalam forum tersebut untuk mengerjakan pekerjaan kolektif dengan cuma-cuma. 

Manfaat crowdsourcing

Mungkin, Anda juga bertanya-tanya apa manfaat dari crowdsourcing hingga banyak orang yang tertarik denganya? Berikut manfaatnya.

1. Mengurangi Biaya Operasional

Manfaat utama dari menggunakan jasa ini tentu saja ialah untuk mengurangi biaya operasional yang akan dikeluarkan saat mengerjakan proyek tertentu. Ketika sebuah perusahaan menggunakan jasa ini, mereka tidak harus membayar jasa tersebut dengan jumlah yang sama dengan gaji karyawannya. 

Para freelancer dan orang yang menawarkan situs ini biasanya akan mendapat bayaran berdasarkan jumlah projek yang berhasil mereka selesaikan. Selain itu, pekerjaan ini pun dapat dilakukan secara remote sehingga tidak menambah biaya operasional.

2. Mengisi Posisi yang Tidak Ada di Perusahaan

Umumnya, sebuah perusaah tidak memiliki staf yang cukup untuk memenuhi kebutuhan semua departemen. Terlebih jika perusahaan tersebut masih merintis, tidak jarang diantara mereka yang mengorbankan beberapa departemen yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tertentu.

Di samping itu, jasa ini bisa memberikan solusi untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut dengan mengisi kekosongan posisi tersebut. Karena itu, saat perusahaan mendapatkan sebuah proyek tapi tidak memiliki sumber daya yang mumpuni, mereka dapat mengandalkan para freelancer dengan kemampuan yang memadai untuk menyelesaikannya.

3. Memeriksa Proyek dengan Lebih Detail

Manfaat berikutnya yang dapat membantu memeriksa proyek dengan lebih detail. Ketika sebuah perusahaan mendapatkan satu proyek besar, biasanya ada beberapa aspek kecil yang penting. Sayangnya, tidak jarang justru beberapa aspek tersebut kurang diperhatikan.

Namun, dengan adanya sekumpulan freelancer ini, projek tersebut bisa dikerjakan dengan lebih detail. Perusahaan bisa mengandalkan mereka untuk menyelesaikan beberapa aspek kecil tersebut. Dengan begitu, pekerjaan bisa selesai dengan lebih detail dan beban perusahaan bisa berkurang. 

Baca Juga: Perusahaan Startup: Kenali Contoh, Jenis, dan Sumber Pendanaannnya

 

Nah, itu dia beberapa informasi tentang crowdsourcing. Anda sekarang sedang berada di posisi mana? Perusahaan yang kekurangan sumber daya, atau bagian dari freelancer yang tergabung dalam sebuah forum tertentu untuk mendapatkan pekerjaan?


September 23, 2022
WhatsApp-Image-2022-09-11-at-4.39.30-PM.jpeg

Agar bisa semakin berkembang, sebuah perusahaan terkadang tak hanya membutuhkan dana dari sang pemilik, tapi juga dari pihak luar. Ada banyak jenis sumber dana yang sering diterima perusahaan, salah satunya yaitu venture capital atau modal ventura. Penjelasan di bawah ini akan membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sumber dana tersebut.

Pengertian dan Contoh 

Venture capital adalah sebuah perusahaan yang melakukan pembiayaan atau pemberian modal kepada perusahaan lain yang lebih kecil dalam jangka waktu tertentu. Umumnya pembiayaan ini dilakukan karena perusahaan yang menjadi objek memiliki potensi pertumbuhan yang baik dalam jangka panjang.

Namun demikian, pendanaan oleh modal ventura tidak selamanya berbentuk uang. Beberapa perusahaan mungkin akan memilih memberikan pelatihan untuk meningkatkan skil di bidang bisnis atau manajerial. 

Adapun contoh venture capital yang ada di Indonesia dan sudah terdaftar OJK yaitu PT. Astra Vitra Ventura, PT. Bina Artha Ventura, PT. Dana Mandiri Sejahtera, dan masih banyak lagi.   

Cara Kerja Modal Ventura

Cara kerja modal ventura tidak jauh berbeda dengan jenis pemodal lainnya. Pertama-tama, perusahaan yang membutuhkan dana akan mengirimkan perencanaan bisnis pada perusahaan pemodal. Selanjutnya, modal ventura akan mempelajari perencanaan bisnis yang dibuat. Bila cocok, biasanya akan diadakan pertemuan kedua belah pihak untuk membicarakan proyek secara rinci.

Bila proyek sudah dibicarakan, modal ventura akan melakukan berbagai pengujian terkait referensi pelanggan, evaluasi produk dan strategi bisnis. Bila merasa puas dengan jawaban perusahaan yang menjadi objek, modal ventura kemudian akan menyiapkan lembar persyaratan sebagai bentuk perjanjian investasi. Persyaratan ini nantinya harus disetujui kedua pihak sehingga pemodalan bisa berlangsung.

Baca Juga: Penanaman Modal Asing: Tujuan, Syarat dan Prosedurnya

Kelebihan dan Kekurangan Venture Capital 

Anda mungkin sedang berpikir untuk mendapatkan pendanaan dari venture capital. Namun sebelum mengajukan proposal, ketahui dulu kelebihan dan kekurangan dari pendanaan ini.

Kelebihan Modal Ventura

  1. Bisa mendapatkan dana yang besar karena biasanya berasal dari perusahaan yang sudah maju.
  2. Dengan bantuan perusahaan yang lebih besar, kemungkinan untuk mengelola berbagai risiko juga lebih mudah.
  3. Tidak perlu menggadaikan aset pribadi.
  4. Perusahaan bisa mendapat banyak saran seputar pengelolaan bisnis dan bahkan pengalaman kepemimpinan dari pebisnis-pebisnis sukses.
  5. Popularitas perusahaan bisa meningkat lebih cepat berkat kerjasama dengan perusahaan besar.
  6. Kemungkinan lebih besar untuk memiliki tim dan SDM berkualitas karena mendapat saran dan pemantauan dari perusahaan besar.

Kekurangan Modal Ventura

  1. Pendiri tidak bisa memiliki perusahaan seutuhnya karena harus menerbitkan saham yang akan menjadi milik investor.
  2. Tidak banyak perusahaan yang mau memberi dana, sehingga cukup sulit untuk mendapat suntikan modal.
  3. Diperlukan pengujian untuk yang sangat efektif untuk proyek sehingga memakan waktu lama.
  4. Dana hanya bisa dikeluarkan sesuai dengan waktu proyek dimulai.
  5. Bila kinerja para SDM buruk, maka pemilik bisa kehilangan bisnisnya. 

Itulah penjelasan mengenai venture capital mulai dari definisi, contoh, cara kerja, hingga kelebihan dan kekurangannya.


September 21, 2022
WhatsApp-Image-2022-09-11-at-4.20.09-PM.jpeg

Setiap orang yang bekerja tentu akan menerima gaji. Gaji merupakan bayaran yang diberikan kepada seseorang karena hasil kerjanya. Ada beberapa istilah dalah pemberian gaji yang cukup banyak dikenal, salah satunya gaji prorata atau prorated salary. Penjelasan di bawah ini akan membahas berbagai hal mulai dari pengertian hingga perhitungannya.

Pengertian Gaji Prorata

Prorated salary adalah honor yang diberikan pada karyawan paruh waktu atau yang memiliki periode kerja dengan jangka pendek. Hal ini membuat jenis gaji ini berbeda dengan gaji yang diberikan pada karyawan tetap atau yang bekerja sebulan penuh.

Kapan Gaji Prorata Digunakan?

Meskipun banyak ditujukan kepada karyawan paruh waktu, ada kalanya gaji prorata diberikan pada kasus atau sistem kerja tertentu. Berikut beberapa waktu yang tepat untuk memberikannya:

 

1. Ketika Karyawan Mengambil Cuti di Luar Ketentuan

 

Ada kalanya seorang karyawan mengalami hal-hal tertentu entah karena kewajiban seperti menjadi juri atau kendala tertentu seperti sakit, sehingga mereka harus mengambil cuti di luar waktu yang ditetapkan. Bila kondisi ini terjadi, perusahaan bisa memberikan prorated salary pada karyawan agar dengan menyesuaikan waktu dan hari mereka bekerja.

 

2. Ketika Melakukan PHK atau Mengundurkan Diri di Tengah Pekerjaan

 

Prorated salary bisa menjadi sistem pemberian honor yang pas bila perusahaan dalam kondisi harus memecat karyawan di waktu sebelum tanggal gajian. Selain itu, sistem gaji ini juga bisa diterapkan pada karyawan yang mengundurkan diri di tengah pekerjaan atau sebelum tanggal gajian dengan menghitung jam kerjanya.

 

3. Saat Menerapkan Cuti atau Pengurangan Jam Kerja

 

Dalam kondisi tertentu, perusahaan bisa saja kekurangan dana untuk membayar karyawan, sehingga harus menerapkan cuti secara mendadak atau pengurangan jam kerja untuk mereduksi pengeluaran. Dalam kondisi seperti ini, perusahaan bisa memberikan prorated salary kepada para karyawan dengan menghitung hari serta jam kerja mereka.

 

4. Saat Menaikkan Gaji Karyawan di Luar Tanggal Gajian

 

Beberapa perusahaan terkadang ingin menaikkan gaji karyawan bahkan ketika di tengah bulan atau di luar tanggal gajian. Bila menemui kondisi seperti ini, maka prorated salary bisa menjadi solusi untuk memberikan gaji.   

Perhitungan Gaji Prorata

Ada tiga cara menghitung gaji prorata yang cukup mudah dilakukan, yaitu:

 

1. Menghitung Gaji Per Jam

 

Perhitungan gaji per jam artinya menggunakan satuan waktu terkecil dalam waktu kerja. Perhitungan ini juga bisa menjadi patokan untuk gaji saat lembur. Adapun perhitungan gaji per jam yaitu gaji pokok dan tunjangan tetap dibagi 173. 

Rumus perhitungan gaji harian: 1/173 X Gaji Sebulan.

 

2. Menghitung Gaji Berdasar Hari Kerja

 

Perhitungan gaji jenis ini sangat cocok untuk memberikan honor bagi karyawan yang mengambil cuti selama beberapa waktu.  

Rumus perhitungan gaji berdasarkan hari kerja: (jumlah hari kerja yang dijalani/jumlah hari kerja sebulan) X gaji sebulan

 

3. Gaji Prorata untuk Karyawan Resign

 

Ada perhitungan tersendiri untuk karyawan yang diberhentikan atau mengundurkan diri di pertengahan bulan atau sebelum tanggal gajian yang seharusnya. Perhitungan ini didasarkan pada jumlah hari kerja para karyawan.

Rumus gaji karyawan resign: upah per jam X jumlah jam kerja per hari X jumlah hari

Baca: Slip Gaji: Fungsi, Format, dan Contoh yang Perlu Anda Ketahui

Itulah penjelasan tentang cara hitung gaji prorata beserta pengertian dan waktu yang tepat untuk memberikannya. Rusdinono Consulting menyediakan payroll service profesional untuk memudahkan administrasi usaha anda, sehingga anda dapat fokus pada bisnis inti anda. Hubungi kami di sini untuk informasi lebih lanjut.


September 19, 2022
WhatsApp-Image-2022-09-11-at-4.10.58-PM.jpeg

Ketika bekerja dengan bantuan karyawan, seseorang memiliki kewajiban untuk memberikan gaji. Pemberian gaji tentu tidak bisa sembarangan. Selain menyesuaikan dengan hal-hal seperti UMR, jabatan, dan kemampuan, juga perlu menyesuaikan dengan pendapatan dari usaha atau bisnis yang dibangun.

Pada jenis pekerjaan atau tempat tertentu, gaji karyawan dapat diberikan per jam. Bagaimanakah cara menghitung gaji per jam? Simak penjelasan di bawah ini!  

Pengertian Gaji 

Gaji adalah honor (biasanya berupa uang) yang diberikan kepada karyawan dengan kontrak tertentu sebagai pengganti hasil kerja atau jasa yang telah dilakukan. Gaji sering disamakan dengan upah, padahal kedua hal tersebut memiliki perbedaan.

Gaji umumnya akan diberikan secara reguler selama periode kerja. Sementara itu, upah adalah bayaran yang diberikan sesuai perjanjian tertentu. Upah biasanya tidak diberikan secara teratur atau menunggu pekerjaan diselesaikan oleh pihak yang akan menerima. 

Landasan Hukum yang Mengatur Gaji

Dalam pemberian gaji, penting juga untuk memerhatikan landasan hukumnya. Gaji karyawan ditentukan dalam UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003. Undang-undang ini menyebutkan bahwa besaran gaji pokok adalah minimal 75% dari upah total pegawai yang terdiri dari gaji bersih dan ditambah tunjangan tetap. 

Jenis-Jenis Gaji

Sebelum mengetahui cara menghitung gaji per jam, ketahuilah dulu pengelompokannya. Ada beberapa jenis sistem pengelompokan gaji, yaitu:

 

1. Gaji Berdasarkan Waktu

 

Sistem gaji ini adalah yang paling umum digunakan. Sesuai namanya, gaji akan diberikan kepada karyawan dalam kurun waktu tertentu. Gaji berdasarkan waktu bisa diberikan secara harian, mingguan, atau bulanan.

 

2. Gaji dari Satuan Hasil

 

Sistem gaji jenis ini diberikan dengan menyesuaikan hasil produksi barang dalam satuan tertentu seperti per potong, per box, per unit, dan sebagainya. Kadang kala, sistem gaji ini bisa membuat karyawan satu dengan yang lainnya mendapat nominal yang berbeda karena kemampuan menghasilkan barang yang berebda pula. 

 

3. Gaji Borongan

 

Gaji borongan adalah honor yang jumlahnya telah disepakati pihak karyawan dan yang mempekerjakan. Umumnya, gaji borongan akan diberikan pada waktu tertentu setelah sebuah proyek atau pekerjaan selesai. 

 

4. Gaji Berskala

 

Pada sistem gaji berskala, honor akan diberikan sesuai dengan hasil penjualan yang biasanya berubah-ubah. Bila penjualan meningkat atau besar, maka gaji yang didapat juga besar, dan berlaku juga sebaliknya. 

 

5. Gaji Bonus

 

Gaji bonus adalah bayaran tambahan yang diberikan karena berhasil menyelesaikan pekerjaan tertentu atau memiliki kinerja baik dalam waktu tertentu. Umumnya bonus diberikan sebagai motivasi agar karyawan lebih bersemangat dalam bekerja.  

Baca Juga: Ini 5 Komponen Gaji Karyawan yang Perlu Anda Ketahui

Cara Menghitung Gaji Per Jam

Berdasarkan UU Ketenagakerjaan, gaji per jam dihitung dengan menyesuaikan jam kerja yang biasa digunakan di Indonesia, yaitu 6 hari kerja dengan waktu 7 jam per hari (42 jam seminggu), atau 5 hari dengan waktu 8 jam per hari (40 jam seminggu).

Bila menggunakan asumsi 5 hari kerja dengan waktu 8 jam per hari, maka perhitungan gaji per jam yaitu:

Jam kerja setahun = jam kerja seminggu X jumlah minggu dalam setahun

= 40 jam  X 52 minggu = 2.080 jam

Jam kerja sebulan = jam kerja setahun : jumlah bulan dalam setahun

= 2.080 jam : 12 bulan = 173 jam

Gaji per jam = gaji sebulan : jam kerja sebulan (173 jam)

Itulah penjelasan mengenai cara menghitung gaji per jam beserta hal-hal yang berkaitan. Apabila anda tidak ingin repot dalam mengurus payroll untuk bisnis anda, kami menyediakan jasa payroll untuk anda, jasa kami meliputi implementasi penggajian, perhitungan hingga laporan penggajian. Hubungi kami di sini untuk informasi lebih lanjut.


September 16, 2022
WhatsApp-Image-2022-09-11-at-3.55.03-PM.jpeg

Sebagian orang bisa saja memiliki minat besar untuk berbisnis hingga akhirnya memutuskan untuk membangun sebuah bisnis atau perusahaan baru. Dengan alasan itulah seseorang akhirnya mendirikan startup

Startup adalah perusahaan yang masih berada dalam tahap pengembangan atau rintisan. Umumnya, sebuah perusahaan startup akan membutuhkan biaya besar dalam pengembangannya dan masih memiliki pendapatan kecil.

Berbagai Contoh Startup

Setelah mengetahui apa itu startup, selanjutnya perlu mengetahui berbagai contohnya. Di Indonesia, beberapa contoh startup adalah Gojek (layanan transportasi), Tokopedia (e-commerce), OVO (e-wallet), Alodokter (kesehatan), dan Full Harvest (kuliner).

Sementara itu, contoh startup dari luar negeri atau yang telah dikenal secara internasional yaitu Uber (layanan transportasi), Google (mesin pencari), Instagram (media sosial), dan Pandora (layanan streaming).  

Jenis-jenis Startup   

 

1. Lifestyle Startup

 

Startup jenis ini dibuat oleh mereka yang memiliki passion atau hobi tertentu. Umumnya, tujuan pengembangan bisnis ini adalah untuk kesenangan semata yang akhirnya bisa dijadikan sumber penghasilan sekaligus. 

 

2. Startup Bisnis Kecil

 

Startup jenis ini umumnya dibuat oleh mereka yang masih pemula dalam berbisnis. Dibanding startup pada umumnya, bisnis kecil akan cenderung menggunakan modal yang lebih kecil dan tentu memiliki risiko yang lebih kecil pula. Contoh dari startup bisnis kecil yaitu toko kue homemade, salon, atau toko kelontong. 

 

3. Startup Perusahaan Besar

 

Berkebalikan dari bisnis kecil, startup perusahaan besar biasanya dijalankan oleh orang-orang yang memiliki banyak pengalaman di bidang bisnis. Selain itu, startup jenis ini menyasar pasar dengan lingkup yang lebih besar dan lebih luas. 

 

4. Startup Berskala

 

Startup berskala umumnya dikembangkan oleh orang yang berpikir bisa mengubah dunia atau menciptakan sesuatu yang akan berguna bagi masyarakat. Umumnya bisnis jenis ini benar-benar terukur dan bisa diulang sehingga mampu menarik banyak investor. 

 

5. Startup Sosial

 

Sesuai namanya, startup sosial adalah bisnis yang didirikan dengan tujuan menyelesaikan berbagai isu sosial dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Sudah ada startup Indonesia yang memiliki tujuan serupa, yaitu Biomagg Indonesia yang bergerak di bidang pengelolaan limbah organik.

Bagaimanakah Pendanaan Startup? 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, startup akan membutuhkan dana yang besar, apalagi jika yang dijalankan adalah bisnis berskala besar. Para pebisnis bisa memiliki beberapa sumber pendanaan startup, antara lain yaitu uang pribadi, uang dari orang terdekat (kerabat, teman, atau saudara), pemodal ventura (pemodal yang berani mengambil risiko tinggi karena melihat prospek bagus pada bisnis), investor malaikat atau angel investor, serta inkubator atau akselerator bisnis.

Baca Juga: Mengenal Funding Startup dan Cara Kerjanya

Tips Sukses Mendirikan Startup 

Berikut beberapa tips agar bisa sukses mengembangkan startup:

  1. Buatlah bisnis sesuai hal-hal yang dikuasai atau disukai. Hal ini akan membantu dan mempermudah dalam riset hingga membuat model bisnis
  2. Lakukan riset mendalam seputar bisnis yang akan dikembangkan dan jangan pernah menutup diri untuk selalu belajar.
  3. Buatlah perencanaan yang matang, mulai dari jenis produk, supplier, hingga perhitungan biaya.
  4. Lakukan pendekatan dengan ahli di bidang bisnis yang dikembangkan lalu tentukan visi perusahaan sesuai saran dari mereka.
  5. Tetapkan struktur bisnis yang memuat manajemen pajak dan liabilitas perusahaan.
  6. Tetapkan strategi marketing terbaik agar produk bisa tersampaikan pada konsumen dan membuat mereka tertarik.
  7. Bangun relasi dengan berbagai pihak agar bisa menciptakan produk serta mengembangkan bisnis dengan baik.

Itulah penjelasan mengenai startup. Setelah mengetahui startup adalah perusahaan rintisan dengan berbagai hal yang berhubungan, apakah Anda tertarik untuk memulai bisnis ini?


Send this to a friend