Akuntansi Archives - RDN Consulting


No more posts

November 6, 2023
accountant-calculating-profit-with-financial-analysis-graphs-1.jpg

Menjalankan bisnis akan sulit bila tidak ada contoh pembukuan usaha. Mengapa demikian? Perusahaan sekecil apa pun wajib mempunyai pembukuan untuk mencatat laporan keuangan mereka dengan rapi serta akurat. Bahkan, Anda tidak perlu menjadi seorang akuntan untuk melakukan hal ini.


Apa itu Pembukuan Usaha?

Pembukuan usaha adalah pencatatan dengan tujuan mengumpulkan informasi serta data keuangan. Data keuangan yang dimaksud berupa: modal, aset, kebutuhan, biaya produksi, serta harga. Semuanya digabung menjadi laporan keuangan. Dalam laporan keuangan terdapat perhitungan untung-rugi serta neraca keuangan perusahaan.


Tujuan Pembukuan Usaha

Pembukuan usaha bertujuan menghindari kerugian dan meningkatkan strategi bisnis agar semakin berkembang. Pengalokasian modal dan dana jadi terasa lebih mudah dan jelas, karena terlacak berkat catatan detail dalam pembukuan ini.


Contoh Pembukuan Usaha

Berikut adalah contoh pembukuan usaha yang dibuat oleh pebisnis pada umumnya:

1. Pembukuan pengeluaran.

Pembukuan ini mencatat semua pengeluaran, seperti biaya operasional, pembelian bahan baku, gaji karyawan, proses produksi, pajak, hingga pengeluaran darurat.

2. Pembukuan pemasukan.

Pembukuan ini mencatat semua pemasukan, seperti: penjualan produk, piutang terbayar, dan keuntungan lainnya.

3. Pembukuan kas.

Pembukuan kas merupakan gabungan antara pembukuan pengeluaran dan pemasukan. Dari sini pengusaha bisa tahu jumlah kerugian serta keuntungan.

4. Pembukuan laba-rugi.

Pembukuan ini berisi kesimpulan dari kondisi finansial perusahaan yang memuat seluruh pendapatan serta beban perusahaan dalam waktu tertentu. Pembukuan ini harus rapi dan sedetail mungkin agar dapat memperkirakan strategi bisnis berikutnya.

Baca Juga: Membuat Laporan Laba Rugi Sederhana dengan Bentuk & Format Berbeda

5. Pembukuan stok barang keluar dan masuk.

Pembukuan ini berfungsi sebagai monitor keluar dan masuknya barang yang diperjualbelikan perusahaan. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kerugian, seperti kehilangan barang maupun kecurangan dari supplier.


Bagaimana Cara Pembukuan Usaha?

Beginilah cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil:

1. Membuat catatan pengeluaran.

Tidak hanya jumlah pengeluaran, tanggal terjadinya pengeluaran juga harus dicantumkan. Hal ini dapat menjadi rujukan untuk melacak waktu dan jumlah pengeluaran yang ada.

2. Mencatat semua transaksi.

Catat transaksi penjualan dan pembelian secara terpisah. Misalnya: transaksi pembelian bahan baku, operasional, serta gaji karyawan dapat disatukan – sementara transaksi penjualan dibuat terpisah.

3. Membuat buku kas utama.

Buku kas utama berisi data-data uang yang masuk maupun keluar. Anda bisa mengontrol, memonitor, serta menganalisis dan mengidentifikasi sumber uang dalam bisnis. Buku ini termasuk wajib dimiliki semua pengusaha.

4. Membuat buku persediaan barang.

Buku ini berfungsi sebagai pencatat barang-barang yang tersedia. Anda dapat memantau stok barang lebih akurat berkat buku ini, selama catatan tetap akurat.

5. Mencatat inventaris barang.

Inventaris barang adalah barang dan produk perusahaan siap jual, termasuk bahan baku produksinya.

6. Membuat buku laba dan rugi.

Buku ini berisi total pengeluaran dan pemasukan bisnis dalam periode tertentu. Dari sini, profit dapat diperkirakan sebelum menentukan strategi bisnis selanjutnya.


August 30, 2023
christina-wocintechchat-com-ftCWdZOFZqo-unsplash-1-1-1280x854.jpg

Laba tahun berjalan adalah tujuan pokok mendirikan sebuah usaha. Saat mengetahui seberapa besar laba tahun itu maka perusahaan bisa mengetahui seberapa baik perusahaan berjalan. Untuk itu sebagai akuntan Anda sudah harus paham bagaimana cara menghitung dan unsur apa saja yang menentukan perhitungan tersebut.

Definisi Laba Tahun Berjalan

Ada dua istilah laba yang seringkali disebut oleh pegawai keuangan saat membuat laporan keuangannya yaitu laba tahun berjalan atau current year earning  dan laba ditahan. Keduanya merupakan laba yang dihasilkan oleh perusahaan hanya saja perlakuannya berbeda. 

Seperti namanya laba bersih tahun berjalan adalah laba yang dihasilkan oleh perusahaan selama setahun periode akuntansi. Bisa dimulai pada bulan apa saja tergantung kesepakatan dari manajemen perusahaan. Untuk itu tidak semua perusahaan tutup buku pada akhir tahun.

Secara definisi current year earning  merupakan selisih positif yang dihasilkan oleh perusahaan. Selisih ini berasal dari pengurangan hasil pendapatan dengan beban yang melekat padanya. Selain itu current year earning  juga merupakan hasil bersih setelah pengurangan pajak.

Laba ditahan sendiri merupakan current year earning  tahunan yang tidak dibagikan kepada pemilik perusahaan. Umumnya laba ditahan dipergunakan untuk kepentingan ekspansi perusahaan pada skala yang lebih tinggi. Tentu saja laba ditahan harus mendapat persetujuan dari pemilik modal.

Unsur yang Mempengaruhi current year earning 

Pada current year earning  ada beberapa unsur yang sangat mempengaruhinya misalnya saja:

  1. Penjualan. Ini adalah tolok utama bagaimana perusahaan bisa memutar modal yang dimiliki
  2. Biaya/Beban. Semua beban yang ikut kedalam proses produksi barang harus dikurangkan untuk menghasilkan laba. Ini termasuk biaya depresiasi peralatan, mesin, kendaraan yang berumur lebih dari 1 tahun.
  3. Biaya pajak. Penjualan yang dikurangi beban merupakan laba kotor sehingga harus dikurangi pajak untuk menghasilkan laba bersih tahun berjalan.

Contoh laba tahun berjalan pada perusahaan yang sudah masuk bursa saham yaitu akan membagikan keuntungannya dalam bentuk dividen.

Baca Juga: Kenali Fungsi Laba Ditahan dalam Laporan Keuangan

Menghitung Laba Tahun Berjalan (current year earning )

Untuk dapat melaporkan berapa keuntungan yang diperoleh maka Anda harus tahu bagaimana rumus laba tahun berjalan. Rumusnya cukup mudah yaitu:

(Total pendapatan – Total Pengeluaran) – Beban Pajak = Current Year Earning 

Sebagai contoh perusahaan A pendapatan tahunan $ 20.000 dengan pengeluaran diangka $ 15.000. Pajaknya 25%. Maka cara menghitung laba tahun berjalan perusahaan A adalah sebagai berikut:

= ($20.000 – $15.000) – 20% 

= ($ 5.000) – ($ 5000*20%)

= $ 5.000 – $ 1.000

= $ 4.000

Jadi laba tahun berjalannya adalah $ 4.000

Penutup

Laba tahun berjalan adalah hak pemilik dan investor yang menyetorkan modal sehingga ditahan atau dibagikan merupakan hal prerogative dari pemilik. Namun jika ingin melihat perusahaan lebih berkembang tidak ada salahnya untuk menahan laba selama jangka waktu tertentu.


August 28, 2023
christina-wocintechchat-com-4GpcEI8cqUk-unsplash-1-1280x854.jpg

Dalam siklus akuntansi dikenal ada 11 tahapan dalam pembuatan laporan keuangan. Pada tahapan kelima ada sebuah tahapan yaitu penyusunan neraca sisa/neraca saldo/trial balance. Proses ini harus dilakukan karena memiliki fungsi yang cukup besar dalam penyelesaian laporan keuangan.

Manfaat Neraca Sisa

Dalam perkembangannya neraca saldo harus dikerjakan oleh para akuntan saat menyelesaikan laporan keuangan. Hal ini dikarenakan neraca sisa memiliki manfaat yang cukup besar. Anda bisa melihat keseluruhan manfaat dari pembuatan neraca saldo berikut ini:

  1. Fungsi untuk Koreksi. Pada neraca saldo ada satu fungsi yang paling utama yaitu untuk mengoreksi jurnal yang telah dikerjakan sebelumnya. Bila saldo pada neraca sisa tidak seimbang maka bisa dipastikan ada kesalahan pada jurnal maupun buku besar.
  2. Fungsi kedua: Mencatat. Seperti prinsipnya akuntansi merupakan sebuah proses mencatat seluruh kejadian yang berhubungan dengan proses finansial. Untuk itu neraca saldo dipergunakan untuk mencatat seluruh saldo dari buku besar agar memudahkan perhitungan selanjutnya.
  3. Fungsi Persiapan, dari neraca saldo akuntan bisa mempersiapkan saldo yang akan dipergunakan untuk pembuatan laporan keuangan setelah melakukan jurnal penyesuaian, penutup dan pembalik 
  4. Fungsi Pengawasan, setelah fungsi koreksi trial balance juga berfungsi untuk mengawasi saldo dari buku besar. Memungkinkan saldo terawasi dengan baik sehingga tida ada kesalahan di pelaporan lapran keungan.

Jenis Trial Balance

Ada beberapa jenis trial balance yang dikenal yaitu:

    1. Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan. Ini adalah neraca sisa yang berasal dari buku besar. Gunanya untuk mempersiapkan akun-akun yang perlu disesuaikan pada jurnal penyesuaian.
    2. Neraca Saldo Setelah Disesuaikan. Ada beberapa akun yang perlu disesuaikan secara berkala misalnya saja akun depresiasi pada kendaraan, peralatan dan bangunan yang mungkin bebannya terbagi dalam 12 bulan periode akuntansi serta pendapatan atau beban yang diterima/dibayar dimuka. Penyesuaian untuk memberikan saldo nyata keadaan keuangan perusahaan.

 

  • Post Closing Trial Balance. Ringkasan Saldo akhir ini akan menjadi saldo awal periode selanjutnya sehingga akun beban dan pendapatan harus ditutup pada ikhtisar L/R. Ikhtisar L/R kemudian masuk ke akun modal. Jadi yang tersisa saldonya adalah akun-akun Aktiva, Passiva dan Modal saja

Baca Juga: Cara Membuat Neraca Saldo, Contoh, Fungsi & Manfaat

Sumber Neraca Sisa

Format neraca sisa tidak terlalu kompleks hampir sama formatnya dengan jurnal. Dalam neraca sisa berisi nomor akun, nama akun, debet dan kredit untuk setiap akun. Sedangkan sumber neraca sisa berasal dari buku besar. 

Seluruh saldo akun buku besar akan dipindahkan ke dalam trial balance. Untuk itu jangan sampai salah dalam hal pemindahan debet dan kreditnya agar neraca saldo tidak mengalami ketidakseimbangan.

Penutup

Trial balance merupakan salah satu tahapan siklus yang harus dikerjakan. Selain untuk memudahkan langkah ini berguna untuk proses koreksi dari buku besar dan sebagai sumber jurnal penyesuaian dan jurnal penutup. Sehingga dalam akuntansi dikenal juga dengan neraca saldo sebelum disesuaikan, neraca saldo setelah disesuaikan dan post closing trial balance.


August 25, 2023
luis-villasmil-4V8uMZx8FYA-unsplash-1.jpg

Modal menjadi kunci utama sebuah perusahan berdiri. Untuk Perseroan Terbatas (PT) dikenal 3 jenis modal yaitu modal dasar, modal ditempatkan dan juga modal disetor. Pembahasan kali ini membahas lengkap mengenai modal yang disetor dan bagaimana jurnalnya.

Definisi Modal Disetor

Berdasarkan undang-undang terbaru, PT kini memiliki hak untuk menentukan seberapa besar modal dasar yang dimiliki. Namun tentu saja harus tetap mengedepankan rasionalitas dalam penentuannya. Modal dari PT sendiri kebanyakan berasal dari beberapa pihak yang sepakat untuk membuat sebuah badan usaha.

Untuk bentuk badan usaha PT keunggulannya adalah pemisahan kekayaan antara pemilik dan perusahaan. Sehingga jika sewaktu-waktu PT collaps, harta pemilik tidak ikut tersita. Pemilik yang sepakat mendirikan PT akan mengesahkan ke notaris untuk membuat akta perusahaan.

Dalam akta ini tertulis juga besaran modal yang para pendiri sanggupi untuk disetorkan yang dinamakan modal ditempatkan. Perundang-undangan memfasilitasi bahwa modal dasar bisa dibayar 25% dulu dan sisa 75% pembayaran modal bisa dicicil oleh para pendiri. 

Kegiatan inilah yang disebut dengan modal disetor. Secara definisi berarti modal disetor adalah pelunasan atas modal yang sudah disanggupi untuk dimiliki pada modal dasar. Setelah pemilik saham menyetorkan keseluruhan modal pada rekening perusahaan maka dia sudah sepenuhnya sah menjadi pemilik perusahaan tersebut.

Jadi perbedaan modal dasar dan modal disetor adalah bahwa modal dasar merupakan modal yang berasal dari saham yang dikeluarkan perusahaan sedangkan modal yang disetor adalah modal yang berasal dari pelunasan dari modal yang ditempatkan oleh pendiri usaha.

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Laporan Perubahan Modal secara Umum

Jurnal untuk Modal Disetor 

Untuk lebih memudahkan penggambaran berikut contoh modal disetor dalam suatu kasus sederhana.

Tuan Adi dan Candra sepakat mendirikan sebuah PT A dengan modal Rp 200.000.000 dengan pembagian yang sama. Saat pendirian Tuan Adi membayar keseluruhan modal dan Tuan Candra baru Rp 75.000.000. Sisa modal yang belum dibayar akan dilunasi pada bulan ke-3 tahun depan. Pelunasan inilah yang disebut dengan modal yang disetor.

Kasus diatas dapat di-breakdown menjadi:

Modal dasar: Rp 200.000.000

Modal ditempatkan Tuan Adi: Rp 100.000.000

Modal ditempatkan Tuan Chandra Rp 100.000.000

Modal yang disetor Tian Chandra: Rp 75.000.000

Maka saat pelunasan Rp 25.000.000 bagian akunting bisa mencatat hal tersebut pada akun modal yang disetor. Jurnal modal disetor bisa terangkai pada uraian berikut ini.

Kas/Bank Rp 25.000.000

   Modal disetor Tuan Chandra Rp 25.000.000

Penutup

Berkaitan dengan modal yang disetor maka para pendiri juga harus berbesar hati bila suatu saat sahamnya ditarik karena tidak melunasi janji membayar modal PT. Hal ini karena modal disetor adalah suatu hal yang tidak bisa disepelekan. 


August 19, 2023
WhatsApp-Image-2023-08-18-at-3.03.09-PM-1280x787.jpeg

Dalam laporan keuangan suatu perusahaan, ada satu komponen yang tak dapat diabaikan yakni laba ditahan. Nah, sudahkah Anda mengetahui apa yang dimaksud dengan laba ditahan dan apa fungsi laba ditahan bagi perusahaan?

Laba ditahan adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan jumlah keuntungan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham perusahaan atau ditransfer ke rekening laba bersih. 

Laba ditahan biasanya terjadi ketika perusahaan memutuskan untuk tidak membayarkan semua laba yang dihasilkan kepada pemegang sahamnya dalam bentuk dividen. Sebagai gantinya, laba tersebut dikembalikan ke perusahaan untuk digunakan dalam operasi sehari-hari atau untuk investasi jangka panjang.

 

Mengenal Fungsi Laba Ditahan Bagi Perusahaan

Laba ditahan memegang peranan penting bagi jalannya cash flow perusahaan. Secara spesifik, sebetulnya apa saja fungsinya? Mari kita simak di sini.

 

1, Sumber Pendanaan Internal

Laba ditahan digunakan sebagai sumber pendanaan internal perusahaan. Laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dapat digunakan untuk mendanai investasi, memperluas bidang usaha, membayar utang, atau memenuhi kebutuhan keuangan lainnya pada perusahaan. Dengan adanya komponen ini, perusahaan tidak perlu bergantung pada sumber pendanaan eksternal.

 

2. Investasi untuk Pertumbuhan Jangka Panjang

Laba ditahan dapat diinvestasikan kembali dalam perusahaan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang. Perusahaan dapat menggunakan laba ditahan untuk pengembangan produk baru, ekspansi pasar, akuisisi perusahaan lain, atau investasi dalam aset produktif lainnya. Perusahaan dapat memperluas operasinya dan meningkatkan penjualan pada masa mendatang.

 

3. Financial Security

Laba ditahan dapat digunakan sebagai cadangan keuangan untuk menghadapi masa-masa sulit. Jika perusahaan mengalami kerugian di masa depan atau menghadapi tantangan ekonomi yang tidak terduga, laba ditahan dapat digunakan untuk menutupi kerugian tersebut dan menjaga keberlangsungan bisnis. Laba ditahan dapat memberikan perlindungan keuangan dan stabilitas bagi perusahaan.

 

4. Pembayaran Dividen Masa Depan

Laba ditahan juga dapat digunakan untuk membayar dividen kepada pemegang saham di masa depan. Jika perusahaan saat ini tidak mendistribusikan seluruh laba bersihnya sebagai dividen, maka bagian yang tidak dibagikan tersebut akan masuk ke laba ditahan. 

Perusahaan kemudian dapat menggunakan laba ditahan ini untuk membayar dividen di masa mendatang ketika laba mungkin lebih rendah atau ketika perusahaan ingin meningkatkan dividen.

Baca Juga: Pajak Dividen, Tarif Pajak hingga Contoh Perhitungannya!

 

5. Peningkatan Nilai Saham

Laba ditahan yang digunakan dengan bijak untuk mendukung pertumbuhan dan investasi perusahaan dapat memberikan dampak positif terhadap nilai saham.

Jika laba ditahan digunakan untuk menghasilkan produk yang memberikan keuntungan yang berkelanjutan dan mampu meningkatkan kinerja perusahaan, maka nilai perusahaan dan harga sahamnya dapat meningkat.

Begitu penting fungsi laba ditahan bagi perusahaan. Maka dari itu, penting bagi para pebisnis untuk senantiasa memperhatikan komponen ini dalam laporan akuntansi perusahaan.


August 18, 2023
WhatsApp-Image-2023-08-18-at-2.41.21-PM-1280x854.jpeg

Laba ditahan adalah bagian dari laba bersih suatu perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau digunakan untuk membeli kembali saham perusahaan. Laba ditahan juga dikenal sebagai ekuitas ditahan, laba yang direalisasikan, atau saldo laba.

Alasan Mengapa Perusahaan Perlu Memiliki Laba Ditahan

Perusahaan umumnya memilih untuk menahan sebagian dari laba bersih mereka sebagai laba ditahan untuk berbagai alasan. Apa saja? Ini dia beberapa alasan mengapa perusahaan harus memiliki laba ditahan dalam laporan keuangan.

1. Reinvestasi

Perusahaan dapat menggunakan laba ditahan untuk membiayai proyek pengembangan, investasi modal, riset dan pengembangan, atau akuisisi perusahaan lain. Laba ditahan memungkinkan perusahaan untuk memperluas operasinya atau meningkatkan nilai perusahaan sehingga keuntungan pun dapat berlipat di masa yang akan datang.

2. Stabilitas Keuangan

Laba ditahan juga dapat digunakan sebagai cadangan keuangan untuk menghadapi masa-masa sulit atau ketidakpastian di masa depan. Dengan memiliki laba ditahan yang cukup, perusahaan dapat menghadapi penurunan pendapatan atau biaya tak terduga tanpa harus mengambil pinjaman atau mengurangi dividen.

3. Pembayaran Hutang

Laba ditahan juga dapat digunakan untuk membayar hutang perusahaan. Jika perusahaan memiliki utang yang harus dibayar, laba ditahan dapat digunakan untuk membayar utang tersebut dan mengurangi beban bunga perusahaan. Laba di masa mendatang pun dapat digunakan untuk alasan yang lebih produktif.

4. Dividen di Masa Depan

Laba ditahan dapat digunakan untuk membayar dividen di masa depan. Jika perusahaan tidak membagikan semua laba bersihnya sebagai dividen saat ini, laba ditahan tersebut dapat digunakan untuk membayar dividen kepada pemegang saham di kemudian hari.

Laba ditahan dicatat dalam laporan keuangan perusahaan sebagai bagian dari ekuitas. Jumlah laba ditahan dapat bertambah setiap tahun jika perusahaan menghasilkan laba bersih atau dapat berkurang jika perusahaan mengalami kerugian bersih.

Baca Juga: Mengenal Definisi dan Komponen Ekuitas Pada Perusahaan

 

Bagaimana Cara Menghitung Laba Ditahan?

Ada beberapa tahapan untuk menghitung laba ditahan. Yang pertama, Anda harus menemukan informasi laba bersih perusahaan. Periksa informasi mengenai laba bersih dari periode yang ingin Anda hitung.

Kemudian, temukan laba ditahan awal pada laporan modal pemilik atau neraca keuangan. Jika ada, catat jumlah laba ditahan yang dilaporkan pada akhir periode sebelumnya.

Setelah menemukan laba ditahan, Anda dapat melakukan pengurangan dengan pembagian laba untuk menemukan laba ditahan terakhir. Pembagian laba ini harus mematuhi peraturan dan persyaratan hukum yang berlaku di negara tempat perusahaan beroperasi. Dalam banyak negara, perusahaan harus mematuhi aturan yang ketat mengenai pembagian laba dan melaporkannya secara transparan kepada otoritas yang berwenang dan pemegang saham.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

Laba Ditahan= Laba Ditahan Awal + Laba Bersih-Pembagian Laba

Secara sederhana, inilah cara untuk menemukan laba ditahan. Perhitungan laba ditahan sebaiknya dilakukan dengan cermat dan teliti agar semua stockholders bisa memperoleh haknya dengan tepat dan keuangan perusahaan dapat berjalan dengan lancar.


August 11, 2023
WhatsApp-Image-2023-08-06-at-4.39.08-PM-1280x854.jpeg

Ekuitas atau modal pada perusahaan memiliki peran penting bagi berdirinya perusahaan. Nah, apakah Anda sudah tahu definisi ekuitas dan komponen ekuitas?

Ekuitas atau equity of ownership mengacu pada nilai bersih atau hak pemilik dalam suatu perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Berdasarkan PSAK No. 21, apabila perusahaan dijual dan semua kewajiban sudah dibayarkan, sisa dari nilai aset akan menjadi milik pemilik atau pemegang saham perusahaan dan hal itu disebut ekuitas.

Merujuk kepada definisi tersebut, rumus dari ekuitas adalah sebagai berikut:

Ekuitas = Aset – Liabilitas

Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (2007), ekuitas wajib dilaporkan supaya sumber dan perhitungannya jelas. Selain itu, laporannya harus sesuai dengan akta dan aturan yang telah diterapkan.

Apa Saja Komponen Ekuitas?

Komponen ekuitas merujuk pada elemen-elemen yang membentuk modal pemilik dalam suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa komponen umum dalam struktur ekuitas:

Common Stock

Modal saham mewakili jumlah investasi yang dilakukan oleh pemilik perusahaan dalam bentuk saham biasa. Seperti yang yelah dijelaskan sebelumnya, pemegang saham  memiliki hak kepemilikan dan klaim atas laba perusahaan setelah semua kewajiban terpenuhi.

Additional Paid-in Capital

Tambahan modal disetor merupaka  jumlah yang diterima perusahaan dari pemegang saham di atas nilai nominal saham.  Tambahan modal ini akan ada saat saham dijual dengan harga di atas nilai nominalnya.

Retained Earnings

Laba ditahan merupakan akumulasi laba bersih yang tidak dibagikan kepada pemegang saham selaku dividen. Laba ditahan adalah sumber utama pertumbuhan modal perusahaan. Pasalnya, ia dapat digunakan untuk membiayai investasi atau membayar dividen di masa mendatang.

Other Comprehensive Income (OCI)

OCI mencakup seluruh pendapatan dan beban yang tidak termasuk dalam laba bersih. OCI juga termasuk perubahan nilai pasar investasi tersedia untuk dijual, penyesuaian atas manfaat pensiun, serta selisih kurs pada mata uang asing.

Current Year Earnings (CYE)

CYE adalah laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode pelaporan yang sedang berjalan. Laba tahun berjalan akan dikonsolidasikan ke dalam laba ditahan pada akhir tahun.

Treasury Stock

Saham yang dibeli kembali adalah saham yang perusahaan beli kembali dari pemegang saham. Saham ini tidak dianggap sebagai saham beredar dan dihapus dari perhitungan laba per saham.

Minority Interest

Jika perusahaan memiliki anak perusahaan yang tidak sepenuhnya dimiliki, bagian kepemilikan anak perusahaan oleh pihak ketiga disebut minoritas di luar ekuitas. Minority interest biasa muncul di laporan keuangan konsolidasi perusahaan induk.

Equity Allocations

Komponen ini muncul jika terdapat transaksi seperti penggunaan opsi saham karyawan atau skema pembagian laba yang mengalokasikan sebagian kecil ekuitas kepada individu-individu tertentu.

 

Baca Juga: Serba-Serbi Laporan Perubahan Ekuitas dalam Perusahaan

 

Hal-hal di atas merupakan komponen ekuitas yang berlaku secara umum di perusahaan. Namun, komponen ekuitas dapat bervariasi tergantung pada struktur perusahaan dan persyaratan hukum setempat. Selain itu, perusahaan dapat memiliki komponen tambahan yang lebih spesifik tergantung pada kebutuhan dan strategi bisnis mereka.


August 9, 2023
WhatsApp-Image-2023-08-06-at-4.24.50-PM-1280x853.jpeg

Pelaku usaha harus jeli melihat perkembangan dunia bisnis agar dapat menerapkan strategi yang tepat. Tentu saja hal itu ditujukan agar perusahaan bisa beroperasi dengan baik bahkan terus berkembang. 

Pemberlakukan langkah bisnis pasti menyebabkan berbagai perubahan yang mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Karena itu, pencatatan keuangan wajib dibuat, salah satunya adalah laporan perubahan ekuitas atau modal.

Apa sebenarnya laporan perubahan ekuitas itu? Artikel ini akan membahas pengertian, contoh, serta fungsi laporan perubahan ekuitas.

 

Apa yang Dimaksud dengan Laporan Perubahan Ekuitas?

Dilansir dari laman ocbc nisp, laporan perubahan ekuitas adalah laporan keuangan yang menunjukkan perubahan modal dalam satu kurun waktu tertentu. Melalui catatan ini, kita bisa mengetahui kondisi aktiva bersih pada periode tersebut, apakah mengalami peningkatan atau malah sebaliknya.

Catatan perubahan ekuitas juga memuat keterangan dari penambahan dan pengurangan aktiva bersih. Beberapa hal yang dapat menyebabkan perubahan tersebut diantaranya adalah penambahan investasi, laba perusahaan yang mengalami naik turun, juga penggunaan dana untuk berbagai kepentingan. Laporan ini dibuat setelah laporan laba rugi dan sebelum penyusunan neraca.

Baca Juga: Mengenal Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Beserta Cara Buatnya

 

Contoh Laporan Perubahan Ekuitas

Bagaimana cara membuat laporan perubahan ekuitas? Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:

Saldo akhir modal = saldo awal modal + net profit – dividen -/+ perubahan lainnya

Untuk gambaran lebih jelas, berikut adalah contoh laporan perubahan ekuitas yang dilansir dari blog Mekari. Sebelumnya, kita buat dahulu laporan laba rugi.

 

Laporan Laba Rugi

PT Cahaya Abadi

Periode 31 Desember 2005

 

Penjualan bersih Rp 200.000.000,00
HPP Rp 35.000.000,00
Laba kotor Rp 165.000.000,00
Beban usaha
Beban produksi Rp 50.000.000,00
Beban upah karyawan Rp 30.000.000,00
Beban umum Rp 10.000.000,00
Total beban usaha Rp 90.000.000,00
Laba usaha Rp 75.000.000,00
Laba sebelum pajak Rp 75.000.000,00
Pph Rp 8.000.000,00
Laba bersih Rp 67.000.000,00

 

Laporan Perubahan Modal 

PT Cahaya Abadi

Periode 31 Desember 2005

 

Modal awal Rp 235.000.000,00
Laba bersih Rp 67.000.000,00
Total  Rp 302.000.000,00
Kerugian lainnya Rp 15.000.000,00
Laba ditahan Rp 27.000.000,00
Efek koreksi Rp 3.000.000,00
Total Rp 45.000.000,00
Modal akhir Rp 257.000.000,00

 

Fungsi Laporan Perubahan Ekuitas

Secara garis besar, dapat dikatakan jika fungsi laporan perubahan ekuitas adalah sebagai media untuk memantau modal masuk dari jenis-jenis pinjaman yang dilakukan. Selain itu, ada beberapa fungsi lainnya, yaitu:

  • Data keuangan perusahaan untuk mendukung kinerja yang baik
  • Mencatat perolehan dana dalam satu periode akuntansi
  • Menunjukkan data patas perubahan modal

 

Demikian ulasan mengenai laporan perubahan ekuitas beserta contoh dan fungsinya. Semoga bermanfaat.


August 7, 2023
WhatsApp-Image-2023-08-06-at-4.16.10-PM-1280x853.jpeg

Salah satu upaya untuk menjaga usaha dapat tetap berjalan dengan baik adalah dengan disiplin membuat sejumlah jurnal keuangan, termasuk jurnal ekuitas. Mengapa catatan ini perlu dibuat? Tujuannya adalah supaya kita mengetahui kedudukan modal perusahaan di akhir periode akuntansi. Ekuitas tidak selalu bernilai positif karena bisa juga berakhir negatif.

Ingin keadaan perusahaan selalu terpantau? Simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang jurnal ekuitas beserta contoh-contohnya.

Apa yang Dimaksud dengan Jurnal Ekuitas?

Dirangkum dari berbagai sumber, ekuitas dapat diartikan sebagai besaran hak perusahaan yang harus dibayarkan oleh pemilik agar dapat memenuhi kegiatan operasional perusahaan.

Mengapa ekuitas disebut juga sebagai modal? Hal ini disebabkan karena ekuitas adalah harta yang dikeluarkan oleh perusahaan sehingga mengalami pengurangan akibat adanya hutang dan beban (kewajiban) yang harus dibayar. Secara sederhana, rumus perhitungan ekuitas dapat ditulis sebagai berikut:

Ekuitas = aset – kewaijban

Jadi, jurnal ekuitas adalah pencatatan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut dalam satu periode akuntansi. Jika dalam jurnal hasil perhitungan aset dikurangi kewajiban atau liabilitas menunjukkan angka negatif, maka waspadalah. Hal itu berarti modal perusahaan terus berkurang untuk menutupi semua kekurangan. Jika dibiarkan, keuangan perusahaan menjadi tidak sehat dan akhirnya bisa berujung pada kebangrutan.

 

Contoh Jurnal Ekuitas

Sebenarnya, apa saja yang masuk dalam contoh jurnal ekuitas? Dilansir dari laman majoo.id, berikut beberapa ekuitas yang harus dimasukkan dalam catatan. 

1. Modal disetor

Modal ini adalah sejumlah dana yang disetorkan oleh pemilik untuk menjalankan bisnis dan mengembangkannya. Terdapat dua macam modal disetor yakni modal saham serta agio dan disagio saham,

2. Modal penilaian kembali

Modal penilaian kembali merujuk pada selisih nilai buku periode sebelumnya dengan nilai buku saat ini. Jika terdapat penyesuaian, maka neraca perusahaan akan mengalami perubahan.

3. Modal sumbangan atau hadiah

Modal sumbangan adalah aset perusahaan yang didapat dari pemberian. Pemberian ini tentu saja akan meningkatkan nilai ekuitas.

4. Laba ditahan

Laba ditahan atau tidak dibagi adalah sejumlah laba perusahaan dari periode-periode sebelumnya yang tidak diambil oleh pemilik atau tidak dibagi sebagai dividen.

Selain itu, ada juga modal lain-lain di luar daftar di atas. Contohnya adalah cadangan penurunan harga dan dana ekspansi.

Baca Juga: Mengenal Pengertian, Metode dan Jenis-jenis Ekuitas

 

Jenis Ekuitas

Sementara itu, terdapat berbagai jenis ekuitas. Dua di antaranya yang paling umum adalah:

1. Ekuitas pemilik perusahaan

Ekuitas pemilik umumnya diterapkan pada bisnis berskala kecil. Jenis ekuitas ini menunjukkan besarnya kepemilikan seseorang atas suatu usaha.

2. Ekuitas pemegang saham

Merupakan total jumlah uang yang harus diserahkan kembali pada pemilik saham jika aset mengalami likuidasi dan hutang telah lunas dibayar.

Demikian ulasan mengenai jurnal ekuitas. Terapkan pencatatan ekuitas jika ingin kondisi perusahaan selalu terpantau. Semoga bermanfaat.


August 3, 2023
WhatsApp-Image-2023-07-30-at-8.05.03-PM-1280x853.jpeg

Sama seperti kebanyakan profesi lainnya, seorang akuntan publik terikat oleh  beberapa peraturan dalam melaksanakan pekerjaannya. Ketentuan tersebut diberlakukan supaya pekerjaan tidak terbentur masalah hingga akhirnya laporan hasil pekerjaan bisa dipertanggungjawabkan.

Masalah apa yang berpotensi muncul jika peraturan ini tidak dilaksanakan? Contoh yang paling umum di antaranya adalah informasi yang disalahgunakan dan manipulasi data untuk kepentingan tertentu. Hal ini tentu saja bisa berujung pada benturan bahkan pelanggaran hukum yang serius.

Lalu, apa sebenarnya pengertian kode etik dalam ilmu akuntansi? Dirangkum dari berbagai sumber, kode etik akuntansi adalah sejumlah pedoman perilaku semua profesi akuntan di berbagai lingkungan kerja yang harus dipatuhi agar pekerjaannya kredibel. Lantas, apa saja kode etik akuntan publik tersebut? 

1. Kredibilitas

Kredibilitas merupakan kode etik akuntan publik yang sangat mendasar. Seorang akuntan harus bisa bersikap jujur, terbuka, dan berani saat menjalani pekerjaannya. Ia harus bisa menggunakan informasi finansial klien sebagaimana mestinya, bukan untuk kepentingan tertentu di luar konteks tugas yang sedang dilakukan.

 

2. Bekerja dengan Objektif

Seorang akuntan harus bekerja sesuai dengan data dan fakta. Dalam beropini, ia tidak boleh mengedepankan pendapat pribadi saja atau condong pada salah satu pihak. 

Objektivitas yang terjaga akan membuat hasil pekerjaan akuntan dapat diandalkan. Dengan begitu, laporan dapat dijadikan pedoman untuk mengevaluasi kondisi keuangan sebuah institusi. 

 

3. Bersifat Kompeten

Untuk mendapatkan kompetensi yang dapat dipertanggungjawabkan, seorang akuntan harus menempuh pendidikan dan pelatihan terkait. Selain itu, ia juga hendaknya memiliki pengalaman dalam menerapkan ilmunya.

Kompetensi juga harus disesuaikan dengan perkembangan terkini yang berhubungan dengan ilmu akuntansi, regulasi, serta kemajuan teknologi. 

 

4. Tidak Dipengaruhi Pihak Tertentu

Kode etik akuntan publik selanjutnya adalah berlaku independen atau tidak berada di bawah pengaruh pihak tertentu. Pelaksana audit hendaknya tidak memiliki relasi dengan klien juga tidak boleh memiliki kepentingan tersendiri. Dengan kata lain, audit harus dilaksanakan secara objektif dengan penuh kredibilitas. Hal ini wajib  dipatuhi sehingga tidak akan ada pihak yang merasa diragukan oleh laporan hasil audit.

 

5. Menjaga Kerahasiaan

Akuntan publik harus bisa menyimpan data-data finansial klien dengan aman. Semua bentuk informasi tidak boleh jatuh pada pihak yang tidak berkepentingan, kecuali jika ada kaitannya dengan proses hukum. 

Kerahasiaan informasi milik klien bahkan harus tetap terjaga meskipun saat hubungan kerja telah usai. Persyaratan ini harus dipenuhi karena akan  menunjukan tingkat profesionalisme dan integritas profesi akuntan.

Baca Juga: Jasa Apakah yang Diberikan Oleh Akuntan Publik?

Demikian ulasan singkat mengenai 5 kode etik akuntan publik yang harus dijalankan. Berminat menekuni profesi ini? Pastikan untuk mematuhi etika tersebut agar hasil pekerjaan memiliki kredibilitas dan meminimalisir risiko terjadinya konflik yang dipicu oleh kelalaian atau sikap yang tidak profesional dari pihak penyelenggara jasa akuntan. Semoga bermanfaat.


Send this to a friend