Akuntansi Archives - RDN Consulting


No more posts

May 23, 2023
WhatsApp-Image-2023-05-20-at-11.00.04-AM-1280x851.jpeg

Kini, pengolahan data dalam bisnis menjadi kian canggih berkat teknologi digital. Salah satu buktinya adalah adanya XBRL. Apa itu XBRL?

Sekilas Mengenai XBRL

Kepanjangan dari XBRL adalah eXtensible Business Reporting Language. Ini adalah sebuah standar perangkat lunak untuk membantu membuat laporan bisnis (business reporting software). XBRL lazim digunakan untuk mengatur data keuangan sebuah perusahaan.

Teknologi XBRL biasanya digunakan untuk perusahaan yang bergerak dalam business intelligence. Berdasarkan keterangan dari Financial Accounting Standards Board, XBRL berfungsi untuk memastikan adanya transparansi serta aksesibilitas informasi bisnis dengan format seragam.

Fakta lain dari XBRL adalah bahwa teknologi ini merupakan implementasi dari XML (exTensible Markup Language). Setiap data finansial yang ada mempunyai tagar atau tag untuk mengidentifikasi masing-masing data. Hingga kini, reporting language dengan teknologi ini telah digunakan oleh 50 lebih negara di dunia.

Manfaat Pengungkapan XBRL

Salah satu kelebihan dari menggunakan XBRL adalah pengurangan pemakaian kertas. Selain efektif dan efisien, cara ini juga ramah bagi lingkungan. Karena pembuatan laporan dilakukan secara digital, maka software yang digunakan seragam untuk seluruh departemen perusahaan. Cara ini mempercepat dan mempermudah pengiriman, pengolahan, serta penambahan data.

Perbedaan XML dan XBRL

XBRL adalah bahwa teknologi ini merupakan implementasi dari XML. Yang menjadi perbedaan XML dan XBRL adalah:

  • XML (eXTensible Markup Language) adalah bahasa penanda yang sudah menjadi standar universal untuk penyajian informasi secara terstruktur.
  • XBRL sekilas memang mirip dengan XML, namun berfungsi khusus untuk mengerjakan laporan keuangan dan bisnis.

Keuntungan Menggunakan XBRL Dalam Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan adalah sumber informasi perusahaan yang utama. Hanya dari isi laporan keuangan, semua stakeholder (mulai dari direksi, pemegang saham, regulator, hingga semua pemangku kepentingan lain terkait perusahaan tersebut) dapat mengetahui kondisi perusahaan dengan jelas.

Keuntungan menggunakan XBRL dalam pelaporan keuangan lainnya adalah memudahkan investor internasional untuk mengakses informasi keuangan perusahaan yang bersangkutan. Apalagi, investor internasional lazim melakukan analisis secara mandiri. Mereka juga melakukan perbandingan data dengan bahasa mereka sendiri.

Dengan lebih mudahnya investor asing dalam mengakses informasi keuangan, maka ada peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui investasi asing.

Lalu, bagaimana dengan penggunaan XBRL di Indonesia sendiri? Saat ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu pengguna teknologi digital ini. XBRL juga digunakan oleh beberapa instansi pemerintah lainnya. Harapannya, penggunaan XBRL akan dapat menolong dalam hal peningkatan transparansi serta kepatuhan dalam pelaksanaan keuangan maupun urusan perpajakan.

Cara Kerja XBRL

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, cara kerja XBRL adalah dengan sistem tagging. Setiap data dalam laporan keuangan diberi tag berdasarkan taksonomi XBRL yang dipakai. Ibaratnya, setiap data mempunyai barcode yang unik, sehingga yang mengakses bisa mengenali perbedaan tiap data sesuai isi dan fungsinya.

Contoh: data perusahaan dan instance document pasti diberikan tag yang berbeda. Makanya, XBRL adalah andalan terkini untuk keakuratan data keuangan perusahaan.


May 3, 2023
WhatsApp-Image-2023-04-30-at-2.01.43-PM-1280x853.jpeg

Laporan keuangan tahunan (annual report) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaporan perusahaan. Pasalnya, laporan ini didasarkan pada persyaratan hukum tertentu dan item yang disertakan dalam laporan bisa bervariasi. Lantas, sudahkah Anda memahami tentang annual report dan cara membuatnya? 

Apa Itu Laporan Keuangan Tahunan?

Laporan tahunan adalah dokumen yang dibuat oleh perusahaan yang berisi data terperinci dan komprehensif yang menunjukkan operasi perusahaan dan kinerja keuangannya dalam setahun terakhir. Dokumen ini menjadi sumber informasi penting untuk mengetahui tentang kinerja bisnis dan kesejahteraan finansial suatu perusahaan.

Oleh sebab itu, ada banyak pengguna laporan tahunan, termasuk pemegang saham, calon investor, karyawan, CEO perusahaan, hingga pelanggan. Bagian depan laporan mencakup ilustrasi, gambar, tujuan dan sasaran masa depan, serta narasi yang mengesankan terkait aktivitas organisasi selama setahun terakhir. 

Sedangkan bagian belakang laporan mencakup perincian luas tentang laporan auditor kegiatan perusahaan saat ini, dan informasi keuangan yang biasanya disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. 

Apa Tujuan Membuat Laporan Keuangan Tahunan?

Secara umum, sebagian besar negara bagian mewajibkan perusahaan atau bisnis dengan pemegang saham untuk membuat laporan keuangan tahunan. Tujuannya adalah:

  • Mematuhi peraturan yang berlaku, khususnya aturan mengenai pelaporan SPT tahunan.
  • Menyajikan informasi terperinci seputar kondisi keuangan perusahaan.
  • Sebagai sarana komunikasi bisnis.
  • Membantu menarik investor baru.
  • Mempertahankan kepercayaan pemangku kepentingan saat ini.
  • Memberikan analis bisnis dan kreditor wawasan tentang status keuangan perusahaan.

Apa Saja yang Termasuk dalam Laporan Keuangan Tahunan?

Formulir laporan tahunan umumnya perlu mencantumkan beberapa informasi berikut:

  • Informasi mengenai nama perusahaan, jenis usaha, dan agen terdaftar.
  • Informasi mengenai pejabat, direktur perusahaan, produk atau layanan, profil investor, dan lokasi fisik perusahaan
  • Laporan dari CEO, tentang status ekonomi perusahaan, peristiwa penting, kegiatan dan pencapaian, sorotan tahunan, detail mengenai produk atau layanan baru, kebutuhan, target masa depan, serta arah yang diinginkan dari perusahaan
  • Rincian keuangan perusahaan, termasuk ringkasan neraca, laporan arus kas, data investasi modal, laporan auditor, pendapatan dan pengeluaran yang diantisipasi, laporan perubahan ekuitas, laporan laba rugi, dan lainnya.
  • Penyajian kembali nilai-nilai inti perusahaan, pernyataan misi, dan tujuan masa depan kepada pemegang saham dan calon investor.

Bagaimana Membuat Laporan Keuangan Tahunan?

Setiap perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek wajib membuat annual report. Caranya adalah sebagai berikut:

  • Menyusun profil perusahaan, meliputi visi misi perusahaan, produk atau layanan utama, dewan direksi dan pejabat lainnya, profil investor, kompetisi, peluang dan risiko.
  • Membuat laporan keuangan utama, mencakup laporan laba rugi, arus kas, dan neraca keuangan.
  • Buat highlight operasional dan keuangan untuk elemen naratif laporan Anda, misalnya pembukaan fasilitas baru, peluncuran produk atau layanan baru, tingkat pertumbuhan pendapatan, atau berita tentang merger dan akuisisi.
  • Tulis analisis dan pembahasan manajemen, meliputi risiko baru yang muncul, sistem baru yang diterapkan, dll.
  • Tulis pernyataan kepada pemegang saham untuk ditinjau oleh investor.

Bila Anda bingung, Anda bisa mendapatkan gambaran mengenai contoh laporan keuangan untuk SPT tahunan di Bursa Efek Indonesia dari berbagai perusahaan. 

Baca Juga: Rekonsiliasi Fiskal, Cara Cocokan Laporan Keuangan dengan Perpajakan

Percayakan Pembuatan Laporan Keuangan Tahunan Kepada RDN Consulting!

Bagi Anda yang baru pertama kali membuat laporan keuangan tahunan, sebaiknya hindari cara manual. Sebab, terdapat risiko human error yang besar bisa menimbulkan ketidakakuratan pada laporan tahunan Anda. 

Untungnya kini telah hadir RDN Consulting yang bisa Anda andalkan untuk membuat laporan tahunan yang tepat serta akurat. Membuat laporan tahunan yang awalnya ribet dan memusingkan, jadi lebih mudah dan praktis, tapi saling terintegrasi. Konsultasikan permasalahan administrasi keuangan perusahaan anda di sini.


March 26, 2023
WhatsApp-Image-2023-03-26-at-2.11.51-PM-1280x853.jpeg

Etika profesi akuntansi adalah bagian penting dari profesi akuntansi yang mengacu pada standar perilaku yang harus dipatuhi oleh para akuntan dalam melakukan tugas mereka. Etika profesi menjamin bahwa para akuntan bekerja dengan integritas, profesionalisme, dan standar yang tinggi dalam memenuhi kewajiban mereka terhadap klien, masyarakat, dan profesi.

Akuntansi adalah profesi yang memiliki tanggung jawab besar terhadap masyarakat. Para akuntan bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan yang berguna dan akurat bagi pemegang saham, kreditor, pemerintah, dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, etika profesi akuntansi sangat penting untuk memastikan bahwa para akuntan bekerja dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi dalam memenuhi kewajiban mereka.

5 Prinsip dalam Etika Profesi Akuntansi

Etika profesi adalah seperangkat prinsip dan norma yang mengatur perilaku individu dalam suatu profesi tertentu. Dalam profesi akuntansi, etika profesi adalah seperangkat prinsip dan norma yang harus dipatuhi oleh setiap akuntan untuk memastikan bahwa mereka bekerja dengan integritas dan profesionalisme. Berikut adalah beberapa prinsip utama etika profesi akuntansi:

1. Integritas

Ini adalah prinsip dasar yang menyatakan bahwa para akuntan harus bersikap jujur dan memelihara integritas mereka dalam setiap situasi. Mereka harus mempertahankan kepercayaan dan memastikan bahwa mereka melakukan pekerjaan dengan benar dan adil.

Akuntan harus memiliki integritas yang tinggi dan bekerja dengan jujur dan dapat dipercaya. Ini mencakup menghindari perilaku yang menyesatkan atau meminjamkan informasi rahasia kepada pihak ketiga.

2. Objektivitas

Akuntan harus bekerja dengan objektif dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal seperti kepentingan pribadi atau kepentingan perusahaan. Para akuntan harus memastikan bahwa mereka tidak memihak pada satu pihak dan mempertahankan objektivitas dalam pekerjaan mereka. Mereka harus bebas dari konflik kepentingan dan harus memastikan bahwa mereka tidak membiarkan faktor personal atau kepentingan bisnis mempengaruhi hasil pekerjaan mereka.

3. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Akuntan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Mereka harus memastikan bahwa, mereka memiliki informasi yang tepat dan akurat untuk membuat keputusan yang tepat. Akuntan juga harus bertanggung jawab atas pekerjaan mereka dan memastikan bahwa mereka memenuhi standar profesional dan regulasi yang berlaku.

4. Keamanan Informasi

Akuntan harus mempertahankan kerahasiaan informasi yang mereka miliki dan hanya menyediakan informasi yang diperlukan untuk memenuhi tugas mereka. Mereka juga harus memastikan bahwa informasi tersebut tidak dibocorkan tanpa izin.

5. Profesional

Para akuntan harus memastikan bahwa mereka memegang standar tinggi dalam perilaku mereka dan harus berperilaku dengan profesionalisme yang tinggi. Mereka harus memastikan bahwa mereka memperlakukan klien dan kollega mereka dengan hormat dan bekerja sama dengan mereka dengan baik.

Baca Juga: Manfaat Menggunakan Kantor Jasa Akuntansi

Dengan mematuhi prinsip-prinsip etika profesi akuntansi ini, para akuntan dapat memastikan bahwa mereka memegang keyakinan dan mempercayai klien dan masyarakat.


January 27, 2023
WhatsApp-Image-2023-01-15-at-4.35.49-PM.jpeg

Cash ratio adalah hal yang penting untuk diketahui oleh pebisnis. Tanpa mengetahui rasio ini, Anda akan kesulitan dalam mengelola keuangan untuk bisnis. Oleh karena itu, sudah sebaiknya Anda mempelajari rasio kas mulai dari pengertian, rumus, sampai cara menghitungnya. 

Pengertian Cash Ratio

Langkah awal untuk memahami rasio keuangan ini adalah dengan melihat pengertiannya. Cash ratio atau rasio kas adalah rasio yang digunakan untuk melihat apakah perusahaan mampu untuk membayar semua kewajiban lancar atau hutang jangka pendek yang dimilikinya.

Rasio ini secara eksklusif berfokus pada kewajiban jangka pendek seperti gaji karyawan dan hutang, sedangkan utang jangka panjangnya dilunasi selama bertahun-tahun. Pada umumnya, pemberi pinjaman akan memanfaatkan rasio ini untuk melihat apakah perusahaan mampu memenuhi kewajiban mereka apabila mengalami kebangkrutan.

Rumus dan Cara Menghitung

Setelah memahami pengertiannya, lalu bagaimana dengan perhitungannya? Menghitung rasionya bisa menggunakan rumus yang ada. Namun, sebelum mulai menghitung, lihat dahulu cara menafsirkan hasilnya, yaitu:

  • Hasil rasio = 1. Hasil ini menunjukkan bahwa aset kas dalam perusahaan sama dengan kewajiban lancarnya. 
  • Hasil rasio < 1. Tandanya perusahaan tidak memiliki aset kas yang cukup untuk memenuhi utang jangka pendeknya.
  • Hasil rasio > 1. Artinya kas yang dimiliki perusahaan itu lebih dari cukup dan mampu menutup utang jangka pendek.

Rumus cash ratio adalah Rasio Kas = (Kas + Setara Kas) / Kewajiban Lancar. Agar lebih memahami rumusnya, bisa lihat contoh perhitungan di bawah ini.

Pada neraca perusahaan A, terdapat data berikut:

Uang tunai: Rp 60 juta

Setara kas: Rp 40 juta

Utang usaha: Rp 30 juta

Gaji untuk karyawan: Rp 40 juta

Maka perhitungan rasio kasnya adalah Rasio Kas Perusahaan A = (60 juta + 40 juta) / (30 juta + 40 juta) = 1,42.

Dari hasil rasio yang lebih dari 1 itu sudah jelas bahwa perusahaan A memiliki tingkat likuiditas yang baik. Mereka memiliki uang tunai yang cukup untuk memenuhi kewajiban lancarnya.

Manfaat Cash Ratio

Manfaat utama rasio kas adalah melihat risiko perusahaan dalam membayar utang. Bila hasil nilai rasionya rendah maka perusahaan pun bisa mencari cara untuk menyelamatkan kondisi finansial perusahaan yang bermasalah.

Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan harus mengontrol nilai rasio kas secara rutin. Hal ini dilakukan agar kondisi finansial bisnis terus berjalan dengan baik sehingga semua kegiatan operasional bisnis pun dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa masalah.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga rasio kas perusahaan dengan baik. Beberapa caranya yaitu melunasi utang, menjual aset tak terpakai, menagih serta mengelola piutang dengan efektif, meningkatkan penjualan, sampai mengurangi biaya overload.

Baca Juga: Buku Kas Harian: Pengertian, Format dan Contohnya

Penutup

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa mengetahui pengertian beserta cara menghitung cash ratio sangat penting. Karena dari hasil rasio inilah perusahaan bisa melihat kondisi finansial mereka.


January 25, 2023
WhatsApp-Image-2023-01-15-at-4.19.51-PM.jpeg

Mengelola keuangan dalam bisnis bukanlah hal mudah. Salah satu hal penting dalam pengelolaan keuangan bisnis adalah pencatatan dan pembukuan. Anda perlu jurnal, buku besar, laporan keuangan, hingga buku kas harian untuk mengelola keuangan. Setiap dokumen dan buku tadi punya fungsi dan tujuan yang berbeda.

Melalui ulasan ini, kami akan membahas mengenai pengertian buku kas harian beserta contoh dan formatnya. Simak ulasannya sampai selesai ya!

Definisi Buku Kas Harian

Ini adalah buku yang berfungsi untuk mencatat semua transaksi yang dilakukan secara tunai. Transaksi non tunai seperti cek, utang piutang, dan juga potongan harga tidak akan masuk ke dalam buku kas ini.

Tujuan utama dari buku kas ini adalah untuk mencatat transaksi segera. Buku kas ini juga  memiliki karakteristik seperti akun kas di buku besar sehingga tidak heran jika bisa jadi subtitusi akun kas.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan buku kas ini untuk:

  • Menelusuri kesalahan dalam pencatatan
  • Mengidentifikasi kelalaian
  • Memastikan penerimaan dan pengeluaran uang harian

Anda bisa memanfaatkan buku ini untuk mengetahui kondisi keuangan harian perusahaan. Di akhir hari, Anda bisa mengecek uang tunai yang sesungguhnya tersisa dari operasional harian dengan saldo kas debit di buku ini.

Baca Juga: Manajemen Kas: Pengertian, Tujuan, Model, dan Contoh Kasus

Contoh Dan Format Buku Kas Harian

Setidaknya ada 3 format buku kas harian yang bisa Anda gunakan dalam pencatatan. Kami akan membahasnya satu persatu secara singkat beserta contohnya berikut:

1. Folio Satu Halaman

Tipe pertama ini lebih cocok untuk bisnis skala kecil. Model pengisiannya praktis dan sederhana. Anda juga bisa memahaminya dengan mudah.

Bukunya terdiri dari 5 kolom yakni tanggal, keterangan pemasukan atau pengeluaran kas, nomor urut dari bukti kas, jumlah uang yang diterima dan jumlah pengeluaran yang terjadi.

Contoh buku kas harian model folio satu halaman bisa Anda lihat di bawah ini:

Tanggal Keterangan Nomor Urut Bukti Kas Uang Diterima Uang Keluar

2. Skontro

Tipe ini juga dikenal dengan nama folio dua halaman yang terdiri dari debit dan kredit. Bagian halaman debit untuk mencatat penambahan kas dan halaman kredit untuk mencatat pengeluaran.

Setiap halaman debit dan kredit tadi, masing-masing terdiri dari 4 kolom yakni tanggal transaksi, keterangan, nomor urut bukti kas, dan jumlah uang atau saldo.

Berikut ini adalah contoh buku kas harian dengan format dwi halaman:

Halaman Debit

Tanggal Keterangan Nomor Urut Bukti Kas Jumlah Uang Diterima

Halaman Kredit

Tanggal Keterangan Nomor Urut Bukti Kas Jumah Uang Keluar

3. Tabelaris

Sedikit berbeda dengan dua format sebelumnya, tabelaris punya bentuk seperti lajur. Buku kas seperti ini akan mencatat transaksi-transaksi tunai dari kas harian dalam akun terpisah.

Agar lebih jelas, Anda bisa melihat contoh buku kas harian dalam format tabelaris di bawah ini:

Tanggal Ket. Penerimaan Pengeluaran Rekening yang Di Debit
ATK Konsumsi Transportasi

Melihat cukup pentingnya eksistensi buku kas harian dalam pengelolaan keuangan, maka akan lebih baik jika Anda mempertimbangkan penggunaannya. Dari ketiga format di atas, Anda bisa memilih mana yang paling sesuai untuk kebutuhan bisnis. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda.


January 23, 2023
cooperation-analyst-chart-professional-paper-economics-1.jpg

Kebijakan cadangan khas atau cash ratio policy merupakan salah satu bagian dari kebijakan moneter. Adanya kebijakan ini berguna untuk mengendalikan perekonomian pada negara dan dalam praktiknya, kebijakan ini dilakukan oleh bank sentral. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai kebijakan cadangan kas, Anda bisa melihat penjelasannya di artikel ini.

Pengertian Kebijakan Cadangan Kas

Kebijakan cadangan kas adalah kebijakan dari bank sentral untuk menambah atau mengurus jumlah uang yang beredar. Caranya dengan menurunkan atau menaikkan cadangan kas atau simpanan minimum yang dimiliki oleh bank-bank umum.

Cadangan kas minimum yaitu jumlah cadangan kas yang tidak boleh dipinjamkan kepada masyarakat oleh bank umum. Bank sentral menentukan besarnya GWM atau Giro Wajib Minimum yang disesuaikan dengan persentase DPK (dana pihak ketiga) yang bank himpun dari masyarakat.

Cara Kerja Kebijakan

Cara kerja dari kebijakan ini bisa dilihat dari tujuannya, menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Bila ingin mengurangi, maka yang dilakukan bank sentral adalah menaikkan cadangan kas. Sedangkan untuk menambah, bank sentral menurunkan cadangan khas.

Saat bank sentral menaikkan cadangan kas, semua bank umum harus menahan lebih banyak uang di bank dan tidak mengedarkan kepada masyarakat. Akibatnya, uang yabg beredar di masyarakat pun berkurang. Pemberlakuan kebijakan ini biasanya terjadi saat perekonomian tengah mengalami inflasi.

Sebaliknya saat bank sentral menurunkan cadangan kas, itu tandanya bank umum bisa lebih banyak mengeluarkan atau mengedarkan uang kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau pinjaman. Dengan begini, jumlah uang yang beredar pun bertambah. Kebijakan dilakukan saat kondisi ekonomi menunjukkan tanda deflasi.

Tujuan Kebijakan

Selain tujuan tadi, masih ada tujuan umum dari kebijakannya. Tujuan umumnya adalah mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat lewat penaikan dan penurunan jumlah cadangan kas sehingga permasalahan ekonomi dapat diatasi.

Tujuan lainnya yaitu meningkatkan kesempatan kerja, menjaga stabilitas harga dan ekonomi, serta perbaikan pada neraca pembayaran. Beberapa tujuan itu tidak lepas dari tujuan kebijakan moneter.

Baca Juga: Manajemen Kas: Pengertian, Tujuan, Model, dan Contoh Kasus

Dampak Kebijakan

Setiap kebijakan tentunya memiliki dampak, begitu juga dengan kebijakan cadangan kas. Dampak yang paling terasa adalah jumlah edaran uang yang semakin bertambah atau berkurang tergantung kebijakan yang diberlakukan.

Tidak hanya itu, kebijakannya juga bisa berdampak pada sektor lain seperti pengangguran. Contohnya, saat bank sentral menurunkan cadangan khas, uang yang dipinjamkan oleh bank itu bisa peminjam manfaatkan untuk membuka usaha sendiri. 

Usaha-usaha baru itu pastinya membutuhkan pegawai agar bisa berjalan. Jadi, usahanya dapat mengurangi jumlah pengangguran karena membuka peluang kerja baru untuk para pengangguran.

Penutup

Apa sekarang Anda sudah memahami apa itu kebijakan cadangan kas? Dari penjelasan di atas Anda bisa mengetahui apa yang mempengaruhi peredaran uang di masyarakat dan dampaknya pada negara. Anda juga jadi paham bagaimana kebijakan itu bekerja dan tujuan diadakannya kebijakan tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.


January 13, 2023
WhatsApp-Image-2023-01-06-at-4.25.21-PM.jpeg

Secara sederhana, kas adalah uang tunai yang dibayarkan secara langsung. Namun dalam akuntansi, kas memiliki arti yang lebih luas lagi. Selain itu, ada juga yang disebut sebagai setara kas. Untuk lebih jelasnya bisa melihat pengertian, contoh, tujuan audit, dan perbedaan antara kas dan setara kas di sini.

Pengertian serta Perbedaan Kas dan Setara Kas

Kas adalah bagian dari aset perusahaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan di perusahaan dan mudah dicairkan. Biasanya perusahaan membagi kas menjadi dua kategori yaitu cash on hand dan cash on bank.

Setara kas adalah jenis investasi dalam jangka waktu pendek yang memiliki risiko tingkat bunga minimum. Karena instrumennya sangat likuid, setara kas dapat diubah perusahaan menjadi kas dengan cepat.

Dari pengertian kas dan setara kas itu, bisa dilihat perbedaan dari keduanya. Kas bisa langsung digunakan oleh perusahaan untuk melaksanakan bisnis sedangkan setara kas adalah investasi yang bisa diubah menjadi kas dan memiliki jangka waktu tertentu. Setara kas juga biasanya digunakan saat kondisi ekonomi sedang tidak stabil.

Contohnya

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kas dan setara kas memiliki perbedaan. Tidak hanya dari pengertiannya tapi juga bentuknya. Perbedaan itu bisa dilihat dari contoh kas dan setara kas.

Contoh kas adalah petty cash, cek kasir, wesel bank, cek pribadi, cek bersertifikat, wesel pos dan kas yang disimpan di bank. Petty cash atau kas kecil adalah sejumlah uang yang dimiliki perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya, hal yang termasuk kas kecil yaitu uang kertas dan uang logam.

Lalu contoh setara kas adalah commercial paper (kertas komersial), money market funds (dana pasar uang), banker acceptances (akseptasi bank) dan surat perbendaharaan negara (SPN). Nilai setara kas tak akan berubah saat dikonversi menjadi kas.

Baca Juga: Manajemen Kas: Pengertian, Tujuan, Model, dan Contoh Kasus

Tujuan Audit Kas dan Setara Kas

Laporan keuangan termasuk hal yang paling penting dalam perusahaan, begitu juga dengan audit. Dari sini bisa terlihat bagaimana kas dan setara kas itu didapat dan penggunanya.  Di bawah ini ada beberapa tujuan dari audit kas dan setara kas, yaitu:

  • Untuk melihat apakah ada internal control (pengendalian intern) yang baik atas kas dan setara kas juga transaksi penerimaan serta pengeluaran kas dan bank.
  • Memeriksa apa semua transaksi itu benar adanya dan bukannya transaksi fiktif.
  • Memastikan jika saldo kas dan setara kas pada laporan keuangan betul-betul ada dan dimiliki oleh perusahaan.
  • Melihat apakah transaksi sudah dicatat dengan akurat tanpa ada kesalahan seperti tidak ada transaksi yang dihilangkan atau tidak ada kesalahan dalam perhitungan.
  • Memeriksakan ada atau tidaknya pembatasan pada penggunaan saldo kas dan setara kas.
  • Memeriksa jika seandainya ada saldo kas atau setara kas dalam valuta asing.

Penutup

Kini Anda sudah memahami pengertian, perbedaan kas dan setara kas, contohnya, sampai tujuan audit untuk keduanya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda yang sedang mempelajari apa itu kas serta setara kas.


January 6, 2023
WhatsApp-Image-2023-01-01-at-4.13.40-PM.jpeg

Bagi para akuntan, rekapitulasi jurnal sudah bukan lagi sebuah istilah yang terdengar asing. Setiap kali mereka membuat jurnal yang dijadikan ringkasan transaksi keuangan pada suatu periode tertentu, rekapitulasi ini selalu dilakukan sebelum menutup perhitungan dan pencatatan keuangan di tahap akhir. Oleh sebabnya, proses ini tidak boleh dilewatkan.

Sebelum kita lanjut, apa definisi dari rekapitulasi ini dan jenis-jenisnya serta panduan cara melakukannya?

Apa itu Rekapitulasi Jurnal?

Secara garis besar, rekapitulasi ini adalah sebuah proses yang dilakukan setelah membuat jurnal keuangan dan sebelum melakukan posting hasil akhir ke buku besar keuangan di akhir periode. Setiap kali rekapitulasi dilakukan, proses penjumlahan secara menyeluruh dari masing-masing kolom debit dan kredit dari tiap periode turut dilakukan.

Oleh sebab itu, jika proses rekapitulasi tidak dilakukan sebelum proses posting ke dalam buku besar dilakukan, maka bisa muncul kesalahan perhitungan dalam buku besar yang akan merugikan pengguna buku tersebut di kemudian hari.

Jenis dan Fungsi Rekapitulasi Jurnal

Karena rekapitulasi melibatkan jurnal keuangan dalam proses pembukuan transaksi, jenis rekapitulasi yang ada sebenarnya juga sama seperti jenis jurnal yang ada dalam dunia akuntansi. Namun, supaya definisi masing-masing rekapitulasi menjadi lebih jelas, berikut adalah jenis-jenisnya:

1. Rekapitulasi jurnal umum

Dalam dunia akuntansi, jurnal umum adalah sebuah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua jenis transaksi yang telah terjadi dalam suatu periode waktu tertentu. Untuk itu, rekapitulasi untuk jurnal ini dilakukan oleh perusahaan jasa untuk bisa mendapatkan kronologi transaksi yang runtut.

2. Rekapitulasi jurnal khusus

Berkebalikan dari jurnal umum, jurnal khusus adalah ringkasan transaksi dari jenis tertentu yang terjadi secara berulang kali. Rekapitulasi transaksi ini dilakukan sehingga transaksi-transaksi yang tidak bersifat umum tidak akan terlalu cepat memenuhi buku besar nantinya. Adapun jenis jurnal khusus adalah jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas.

Baca Juga: Yuk Cek Cara Membuat Jurnal Umum Perusahaan!

Cara Melakukan dan Siklus Rekapitulasi Jurnal

Setelah tahu jenis-jenisnya, simak cara-cara berikut ini untuk melakukan rekapitulasi untuk laporan keuangan Anda.

  • Cara manual (Dilakukan secara manual oleh akuntan manusia)
  • Cara digital (Dilakukan dengan bantuan software digital)

Setelah memilih cara untuk melakukan rekapitulasi, proses rekapitulasi disebut juga sebagai proses siklus akuntansi. Urutan rekapitulasi dalam siklus akuntansi adalah:

  • Pencatatan semua transaksi yang telah dilakukan di jurnal umum 
  • Melakukan pencatatan semua transaksi di buku besar pembantu
  • Mempersiapkan neraca saldo
  • Membuat jurnal penyesuaian
  • Menyesuaikan neraca saldo
  • Mengeluarkan laporan keuangan
  • Menyiapkan lembar kerja akuntansi
  • Mengeluarkan jurnal penutup
  • Mengumpulkan ringkasan penghasilan
  • Menutup buku neraca saldo

Kesimpulan

Dengan melakukan rekapitulasi jurnal sesuai cara yang benar, buku besar yang ada nantinya tidak akan memiliki kesalahan perhitungan yang bisa merugikan penggunanya di kemudian hari. Tertarik dengan tips dan trik dunia keuangan lainnya? Segera kunjungi website kami untuk tahu lebih jauh!


September 9, 2022
WhatsApp-Image-2022-09-03-at-2.45.13-PM.jpeg

Dalam dunia bisnis, tidak hanya bagaimana cara sebuah produk yang kita bawa bisa laku keras di pasaran. Namun penting juga bagi kita untuk memiliki pencatatan keuangan yang baik dan rapi karena merupakan salah satu fundamental dalam sebuah bisnis. Salah satu pencatatan keuangan yang paling diandalkan dalam sebuah perusahaan ialah neraca lajur. Yuk simak seputar pencatatan keuangan satu ini!

Definisi Neraca Lajur

Neraca lajur adalah salah satu pencatatan keuangan yang cukup penting bagi perusahaan berbentuk kolom yang berisi semua data akuntansi. Pada dasarnya, ia bukan termasuk dari laporan keuangan. Namun pencatatan di dalamnya cukup mempermudah laporan keuangan yang ada. Dengan adanya pencatatan neraca ini, kamu bisa menyusun laporan keuangan dengan cukup mudah dan sistematis.

Manfaat Neraca Lajur

Selain memudahkan pencatatan keuangan, manfaat neraca lajur juga membantu dalam melihat potensi operasional perusahaan. Kamu akan mudah mengendalihan seberapa pengeluaran perusahaan sehingga tidak mudah bangkrut.

Neraca lajur juga memberikan informasi secara ringkas dan menggolongkan informasi neraca saldo yang sudah disusun. Hal itu sangat membantu dalam penyusunan laporan keuangan. Kamu juga bisa melihat ada tidaknya kesalahan dalam segala pencatatan.

Fungsi Neraca Lajur

Neraca lajur memiliki peran yang cukup penting dalam sebuah perusahaan. Berikut beberapa fungsi neraca lajur yang perlu diketahui;

1. Meringkas Data dan Membantu Pemeriksaan Data Ulang

Ada baiknya dalam setiap hal selalu ada pemeriksaan data ulang. Inilah salah satu peran neraca lajur dalam hal keuangan perusahaan. Akuntan perusahaan akan mengecek kembali data-data yang masuk melalui neraca lajur. Neraca lajur cukup membantu pemeriksaan lebih mudah karena ringkasnya data yang ada di dalamnya.

2. Mendukung Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan

Ternyata laporan keuangan bisa selesai lebih cepat dan tepat dengan menggunakan neraca lajur, karena isi dari neraca lajur sudah lengkap sesuai kebutuhan pada laporan keuangan. Untuk itu neraca lajur yang tepat sangat mendukung dalam proses penyusunan laporan keuangan.

3. Prosedur Laporan Keuangan

Adapun fungsi neraca ini sebagai indikator sebuah perusahaan sudah melakukan pencatatan dan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Jika pencatatan pada neraca baik, maka kredibilitas ikut membaik.

Baca Juga: Mengenal Neraca Keuangan dan Komponen yang Ada di Dalamnya

Cara Membuat Neraca Lajur

Adapun cara membuat neraca lajur yang perlu dilakukan sebagai berikut;

  1. Setelah menuliskan nama perusahaan, jenis neraca lajur, dan periode penyusunan, biasanya terdapat delapan kolom yang kemudian dibagi menjadi dua. Kedua kolom tersebut merupakan debit dan kredit.
  2. Pada tahap selanjutnya cukup sering terjadi kesalahan dan memerlukan ketelitian. Kamu harus mengisi kolom nama-nama akun dan saldo perkiraan dengan benar. Pastikan melakukan pemeriksaan kembali. 
  3. Memasukkan jurnal penyesuaian dan memasukkan data ke jurnal saldo.
  4. Memasukkan akun pendapatan maupun beban ke dalam kolom jurnal laba rugi.
  5. Setelah mengetahui dengan pasti jumlah saldo kredit maupun debit, kamu bisa menjumlahkan kolom laba rugi.

Itulah sedikit pembahasan mengenai neraca lajur. Pastikan semua data yang dimasukkan benar dan akurat. Semoga bermanfaat!


September 7, 2022
WhatsApp-Image-2022-09-03-at-2.36.09-PM.jpeg

Jurnal khusus tentu bukan istilah asing di dunia akuntansi. Buat kamu yang memiliki usaha, jurnal ini memiliki beberapa manfaat untuk kegiatan operasional yang akan menunjang berjalannya perusahaan. Pada artikel ini kamu akan memahami sedikit mengenai definisi hingga fungsi dari jurnal ini. Berikut penjelasan singkatnya.

Definisi Jurnal Khusus

Jurnal khusus merupakan jurnal yang dibuat oleh seorang akuntan sesuai dengan jenis transaksi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam waktu tertentu. Jurnal ini memudahkan perusahaan-perusahaan besar dalam mencari sebuah transaksi tertentu. Jika semua catatan transaksi ditulis pada jurnal umum maka akan sulit untuk mencarinya dengan semua jumlah transaksi yang ada.

Jenis Jurnal Khusus

Jurnal khusus terbagi sesuai dengan jenis transaksi yang ada. Berikut beberapa jenis jurnal khusus yang perlu diketahui;

1. Jurnal Khusus Penjualan

Jika ingin mengetahui informasi mengenai transaksi penjualan secara detail, kamu bisa menemukannya pada jurnal penjualan. Di dalamnya terdapat beberapa keterangan seperti tanggal transaksi, nomor faktur, nama pelanggan, dan total penjualan. Biasanya, jurnal ini digunakan sebagai pencatatan piutang, sedangkan penjualan dalam bentuk tunai masuk ke dalam pencatatan kas. Tetapi prakteknya seringkali keduanya digabung dalam jurnal penjualan.

Baca Juga: Laporan Penjualan : Contoh dan Manfaatnya bagi Pengusaha

 

2. Jurnal Khusus Pembelian

Jika ada jurnal penjualan, tentu ada pula jurnal pembelian. Jurnal ini berfungsi untuk mencatat segala transaksi pembelian berupa barang maupun non barang secara kredit. Biasanya digunakan untuk transaksi pembelian dengan jumlah yang cukup tinggi. Nantinya jurnal ini akan di masukkan ke jurnal umum dengan lebih simple.

 

3. Jurnal Khusus Penerimaan Kas

Jurnal ini juga merupakan salah satu contoh jurnal khusus yang biasa dimiliki perusahaan dagang. Jurnal penerimaan kas berfungsi dalam pencatatan penjualan secara tunai. Adanya jurnal ini kamu bisa menemukan informasi mengenai tanggal transaksi, nama pelanggan, informasi mengenai penerimaan uang tunai, serta kolom debit dan kredit.

 

4. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas

Jika berurusan dengan pengeluaran kas perusahaan, jurnal ini menjadi kumpulan catatan mengenai hal itu. Biasanya yang dicatat dalam jurnal ini ialah retur penjualan, pembayaran hutang, pembelian secara tunai, dan pengeluaran-pengeluaran kas perusahaan lainnya.

Baca Juga: Manajemen Kas: Pengertian, Tujuan, Model, dan Contoh Kasus

Fungsi Jurnal Khusus

Pada dasarnya banyak fungsi jurnal khusus yang bisa kamu dapatkan, seperti mengurangi adanya kesalahan dalam perhitungan keuangan sebuah perusahaan, memberikan kemudahan dalam proses audit, dan mencegah terjadinya kecurangan di dalam perusahaan terutama mengenai keuangan atau aset perusahaan.

Selain fungsi di atas, jurnal ini juga berfungsi untuk mempermudah proses pemeriksaan secara berkala. Secara yang tertulis di dalamnya cukup ringkas tetapi cukup lengkap untuk memberikan informasi yang seringkali dibutuhkan. Nggak heran jika jurnal ini cukup penting dalam perusahaan yang memiliki transaksi cukup tinggi.

Itulah penjelasan singkat mengenai jurnal khusus yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan!


Send this to a friend