Pengertian dan Contoh Laporan Perubahan Modal secara Umum

August 16, 2021by Admin dua
WhatsApp-Image-2021-08-15-at-11.29.57-AM.jpeg

Selain laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas, dalam siklus akuntansi entitas bisnis atau perusahaan juga mengenal laporan perubahan modal.

Seperti yang Anda ketahui, dalam siklus akuntansi modal perusahaan pasti akan mengalami perubahan. Entah itu berkurang atau bahkan menjadi sumber daya yang baru.

Selain itu, laporan perubahan modal juga dipengaruhi oleh laporan-laporan keuangan lainnya terutama laporan laba-rugi.

Untuk lebih jelasnya dalam memahami dasar laporan perubahan modal beserta cara membuatnya, simak terus artikel berikut ini.

 

Apa itu Laporan Perubahan Modal?

Sebelum memahami pengertian laporan perubahan modal, mari analogikan dulu kenapa modal perusahaan bisa berubah.

Misal, Anda membuka bisnis keripik dengan mengeluarkan modal sekian rupiah.Tentunya,  ketika menjalankan bisnis, Anda memanfaatkan modal tersebut.

Modal atau dalam istilah keuangan disebut ekuitas adalah sejumlah sumber daya berupa dana atau uang yang dikeluarkan oleh pemilik usaha atau pihak lain yang terlibat dalam jalannya perusahaan untuk kepentingan bisnis.

Salah satu pemanfaatan modal adalah untuk membeli aset usaha Anda dalam membuat keripik dan biaya-biaya terkait produksi keripik.

Misalnya untuk membeli mesin pembungkus, kuali, kompor. Sedangkan untuk biaya produksi Anda menggunakan modal tersebut untuk membeli bahan dan menyewa karyawan.

Dari cerita singkat tersebut, Anda pasti sudah memahami kenapa modal yang Anda keluarkan bisa berubah.

Perubahan modal ini nantinya wajib Anda laporkan dalam laporan keuangan berupa laporan perubahan modal.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa laporan perubahan modal adalah salah satu jenis laporan keuangan yang berfungsi untuk menyajikan informasi perubahan modal dalam satu periode siklus akuntansi.

Sebagai tambahan, dalam laporan keuangan perusahaan di Indonesia, apalagi jika sudah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), laporan perubahan modal ditempatkan setelah laporan posisi keuangan atau neraca dan laba rugi.

Selain itu apabila Anda mendengar istilah laporan laba ditahan atau laporan perubahan ekuitas disamakan dengan laporan perubahan modal, maka itu tidak salah.

Ketiga istilah sama-sama benar dan kerap digunakan oleh banyak perusahaan sebagai penyebutan laporan perubahan modal.

 

Alasan Kenapa Modal Bisa Berubah

Di atas, secara sederhana Anda sudah mengetahui kenapa modal bisa berubah dalam satu periode operasional usaha.

Namun secara komprehensif, Anda bisa mengidentifikasi lebih jauh kenapa modal suatu usaha bisa berubah. Berikut alasannya:

  • Adanya kenaikan ekuitas atau modal. Baik yang berasal dari laba maupun tambahan investasi yang mengakibatkan modal kerja bertambah.
  • Adanya penambahan atau pembelian aktiva (aset) tetap yang menyebabkan berkurangnya modal kerja.
  • Adanya pengurangan aset atau aktiva tetap karena adanya penjualan atau mengalami depresiasi yang mengakibatkan penambahan modal kerja.
  • Pengambilan modal yang dilakukan oleh pemilik perusahaan atas dasar kepentingan pribadi atau prive.
  • Adanya penambahan utang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau bentuk lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aset lancar. Hal ini akan menyebabkan modal kerja bertambah.
  • Perusahaan menderita kerugian baik yang sifatnya normal maupun accidental.
  • Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka panjang. Maka hal ini akan mengurangi modal kerja.

Fungsi Laporan Perubahan Modal

Selain untuk dokumentasi, salah satu fungsi utama dalam membuat laporan perubahan modal adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan terutama dalam hal pemanfaatan modal.

Itu artinya, laporan perubahan modal juga berfungsi sebagai acuan perusahaan dalam mengambil keputusan strategis.

Misal apakah laba akan didistribusikan dalam bentuk dividen atau akan digunakan lagi untuk operasional? Seberapa banyak laba akan ditahan?

Perlu diingat, perubahan modal pada usaha Anda bukanlah pertanda buruk. 

Perubahan modal sejatinya diperlukan agar perusahaan tetap bisa beroperasi bahkan mampu meningkatkan produktivitasnya.

Jika modal perusahaan bertambah, perusahaan bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas atau diversifikasi produk.

Komponen atau Unsur Laporan Perubahan Modal

Secara umum, laporan perubahan modal memuat beberapa komponen atau unsur informasi yang setidaknya memuat hal-hal berikut.

1. Modal Awal

Modal awal adalah sejumlah dana yang diperoleh dari investasi pemilik atau penambahan investasi yang biasanya digunakan untuk aktivitas operasional usaha.

Dalam siklus akuntansi. modal awal juga bisa dikatakan sebagai saldo modal pada awal periode keuangan yang tercatat pada periode sebelumnya.

2. Saldo Laba Rugi

Saldo laba rugi pada periode tertentu yang ada dalam laporan laba rugi atau kolom neraca lajur bagian laba rugi.

Komponen saldo laba rugi juga mencakup laba ditahan atau tidak dibagi dan juga laba bersih.

Laba ditahan maksudnya adalah laba tersebut tidak dibagi sebagai dividen atau laba tersebut dijadikan kembali sebagai modal.

Sedangkan laba bersih merupakan perhitungan dari total penghasilan dikurangi beban dan juga pajak. Selain itu, kerugian juga dapat dicatat apabila pada lajur laba rugi bernilai kredit.

3. Dividen

Pembayaran dividen yang dilakukan pada periode pelaporan kepada pemegang saham dengan cara mengurangi dari modal atau ekuitas yang dimiliki oleh setiap pemegang saham.

Baca Juga: Pajak Dividen, Tarif Pajak hingga Contoh Perhitungannya!

4. Prive

Seperti yang telah disebut-sebut sebelumnya, prive atau pengambilan dana pribadi juga dapat dicatat dalam laporan perubahan modal.

5. Modal Akhir

Saldo cadangan modal yang dimiliki oleh perusahaan atau para pemegang saham pada akhir periode pelaporan.

Ada beberapa cara untuk mencari nilai modal akhir. Jika perusahaan dalam posisi untung maka rumusnya adalah modal awal ditambah perbandingan laba bersih dengan prive.

Sedangkan apabila saldo bernilai rugi, maka rumusnya adalah perbandingan rugi bersih ditambah prive.

6. Lain-Lain

Ada juga komponen lain misalnya pengaruh koreksi kesalahan pada periode sebelumnya, perubahan cadangan revaluasi, perubahan modal saham, atau pengaruh kebijakan akuntansi.

Perlu diingat, setiap perusahaan sebenarnya memiliki standar komponen atau unsur laporan yang berbeda-beda. Tergantung situasi atau jenis usaha perusahaan tersebut.

Misal, laporan perubahan modal usaha jasa dan dagang biasanya memiliki komponen yang sedikit berbeda.

Dengan kata lain, unsur-unsur atau komponen laporan yang disebutkan di atas bukan komponen mutlak atau wajib.

Contoh Laporan Perubahan Modal

Setelah Anda memahami apa itu laporan perubahan modal. Anda juga perlu memahami laporan jenis ini secara praktikal melalui contoh.

Seperti yang telah dibahas pada awal artikel, laporan perubahan modal dalam perusahaan berada di bawah laporan laba rugi.

Itu artinya, Anda harus membuat laporan laba rugi terlebih dahulu sebelum membuat laporan perubahan modal.

Selain itu, dalam perhitungan perubahan modal juga memerlukan statement berapakah laba atau rugi yang dimiliki oleh perusahaan sehingga penting bagi Anda untuk membuat laporan laba rugi terlebih dahulu.

Misal, diketahui PT XYZ memiliki laporan laba rugi usahanya di tahun 2020 sebagai berikut.

Contoh Laporan Laba Rugi

Kemudian, dari laporan laba rugi tersebut, maka dapat disusun laporan perubahan modal sebagai berikut.

Contoh Laporan Perubahan Modal

Contoh di atas bukanlah format baku. Kembali lagi, formal laporan perubahan modal sangat tergantung dengan situasi atau kebutuhan perusahaan.

 

Baca Juga: Membuat Laporan Laba Rugi Sederhana dengan Bentuk & Format Berbeda

Kesimpulan

Pada dasarnya, laporan perubahan modal merupakan laporan mini sebagai pedoman komprehensif untuk laporan keuangan secara menyeluruh.

Meski bersifat mini, laporan perubahan modal juga dianggap sama pentingnya dengan laporan keuangan lain karena mampu mengarahkan perusahaan dalam menentukan arah kebijakan. Terlebih jika berbicara terkait distribusi dividen.

Sebagai pengetahuan, perusahaan yang secara konsisten mendistribusikan dividen merupakan perusahaan mapan atau mature karena peluang bertumbuhnya lebih kecil.

Baik, itulah pembahasan singkat mengenai laporan perubahan modal. Apabila Anda membutuhkan konsultasi bisnis, Anda bisa menghubungi Kami, Rusdiono Consulting.

Temukan juga artikel tentang keuangan, bisnis, dan perpajakan lainnya yang disajikan oleh Rusdiono Consulting di sini.

Admin dua

Send this to a friend