biaya Archives - RDN Consulting


No more posts

September 4, 2020
3433-1280x589.jpg

Biaya-biaya pengurang penghasilan bruto dapat menentukan besaran penghasilan neto yang selanjutnya digunakan untuk menghitung besaran pajak penghasilan (PPh) terutang. Apa saja yang termasuk ke dalam biaya-biaya yang mengurangi penghasilan bruto ini?

Mengenal Biaya-Biaya Pengurang Penghasilan Bruto

Biaya pengurang penghasilan bruto juga disebut sebagai biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 pasal 6, biaya pengurang ini terbagi menjadi beberapa jenis.

  • Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha, antara lain:
  1. Biaya pembelian bahan
  2. Biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang.
  3. Bunga, sewa, dan royalti
  4. Biaya perjalanan
  5. Biaya pengolahan limbah
  6. Premi asuransi
  7. Biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
  8. Biaya administrasi
  9. Pajak kecuali Pajak Penghasilan
  • Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal 11A.
  • Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
  • Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan.
  • Kerugian selisih kurs mata uang asing.
  • Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia.
  • Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan.
  • Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat tertentu.
  • Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
  • Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
  • Biaya pembangunan infrastruktur sosial yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
  • Sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
  • Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Biaya Pengurang Penghasilan Bruto Melalui Penyusutan dan Amortisasi

Biaya-biaya pengurang penghasilan bruto dapat dibagi ke dalam dua golongan. Pertama, adalah biaya yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari satu tahun yang merupakan biaya pada tahun pajak bersangkutan, misalnya gaji, biaya administrasi, biaya rutin pengolahan limbah, dan sebagainya.

Kedua adalah biaya yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Maka, pembebanannya dilakukan melalui penyusutan atau amortisasi.

Mengacu pada Pasal 11 dan Pasal 11A Undang-Undang PPh, penyusutan atas pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan, atau perubahan harga berwujud. Sedangkan amortisasi dilakukan atas pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan biaya lainnya.

Pengeluaran yang memiliki peran terhadap penghasilan usaha untuk beberapa tahun, dapat dibebankan secara alokasi atau sesuai dengan jumlah tahun lamanya pengeluaran tersebut berpengaruh terhadap penghasilan.

Ada dua jenis metode untuk penyusutan dan amortisasi untuk mengurangi penghasilan bruto dalam perhitungan pajak.

  • Metode garis lurus, yaitu dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang telah ditentukan bagi harta tersebut.
  • Metode saldo menurun, yaitu dilakukan dalam bagian-bagian yang menurun selama masa manfaat, dihitung dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku, dan pada akhir masa manfaat nilai sisa buku disusutkan sekaligus dengan syarat dilakukan secara taat asas.

Berikut tabel tarif penyusutan dan tarif amortisasi sesuai UU PPh

Tabel Penyusutan

Tabel Amortisasi

Jika terjadi kejadian luar biasa, seperti bencana alam, atau pengalihan aktiva, nilai aktiva disusutkan sekaligus. Dengan kata lain, nilai buku yang ada langsung dibiayakan. Namun jika pengusaha menjual aktiva, harga jual itu menjadi penghasilan bagi si pengusaha. Selain itu, jika wajib pajak mendapatkan penggantian asuransi atas kerugian aktiva yang terjadi, asuransi itu masuk ke dalam penghasilan.

Jasa Konsultan Pajak untuk Membantu Hitung Biaya Pengurang Penghasilan Bruto

Sebagian wajib pajak mungkin lebih mudah dalam menghitung penghasilan neto karena tidak memiliki banyak pengurang untuk penghasilan bruto untuk keperluan lapor SPT PPh Tahunan. Namun jika Anda seorang pengusaha atau merupakan seorang karyawan yang mengelola pajak perusahaan Anda, tentu menghitung PPh terutang menjadi momok yang memusingkan setiap akhir-awal tahun karena ada biaya-biaya pengurang penghasilan bruto dengan tarif yang berbeda-beda dan peraturan yang berbeda-beda.

Anda dapat menyerahkan masalah penghitungan ini kepada jasa konsultan pajak Rusdiono Consulting. Sebagai jasa konsultan pajak yang berpengalaman di bidang perpajakan dan keuangan, tim Rusdiono Consulting dapat membantu Anda dalam menentukan biaya-biaya yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto, dan yang bukan merupakan biaya pengurang. 

Lebih lanjut lagi, jasa konsultan pajak dapat membantu Anda menghitungkan besaran penghasilan neto dengan mengurangkan penghasilan bruto terhadap biaya pengurang secara akurat dan sesuai dengan tarif yang berlaku. Kemudian membantu Anda dalam menghitung PPh terutang sehingga Anda tidak perlu khawatir kurang bayar atau sampai terlambat lapor SPT Tahunan.

Selain membantu mempermudah menghitung pajak Anda, jasa konsultan pajak Rusdiono Consulting juga membantu Anda dalam mengelola dan mengurus administrasi perpajakan, memandu dalam pembuatan laporan keuangan, serta melakukan financial modeling untuk bisnis Anda. Silakan hubungi langsung Rusdiono Consulting untuk informasi lebih lengkap.


July 20, 2020
2914-1280x853.jpg

Banyak orang berpikir bahwa manajemen biaya sama dengan manajemen keuangan, padahal manajemen biaya adalah sistem bisnis yang mendesain peluang penyempurnaan, strategi dan keputusan operasional perusahaan, sedangkan manajemen keuangan berarti mengelola keuangan perusahaan. Berikut ulasan lebih lengkap tentang manajemen biaya.

Apa itu Manajemen Biaya?

Manajemen biaya adalah proses menemukan dan melaksanakan suatu proyek atau pekerjaan dengan cara yang benar. Hal ini mencakup perencanaan, estimasi, anggaran, pembiayaan, pendanaan, pengelolaan, pengendalian, dan perbandingan antar biaya, sehingga pekerjaan dapat selesai dalam waktu maupun anggaran yang ditetapkan.

Singkatnya, manajemen biaya memiliki fungsi dalam mencakup keseluruhan siklus proyek dari tahap perencanaan hingga mengukur kinerja biaya aktual dan penyelesaian proyek.

Bagi bisnis, peran manajemen biaya diantaranya seperti perencanaan dan pengendalian bisnis, peningkatan pemantauan biaya bisnis, pengoptimalan kinerja hasil produksi di masa mendatang, hingga dasar membuat keputusan. 

Untuk itu, penting bagi Anda mengetahui konsep, macam-macam manajemen biaya beserta contoh penggunaannya.

Baca juga: 5 Jenis Laporan Keuangan dan Pengertiannya

Konsep Dasar Manajemen Biaya

Dalam memaksimalkan pembiayaan, seorang manajer atau pimpinan proyek harus mengetahui beberapa konsep berikut ini.

Konsep Nilai Tambah Segala aktivitas dilakukan dengan cara efisien serta mengurangi pekerjaan yang tidak memiliki nilai tambah.
Konsep Akuntansi Aktivitas Pengumpulan serta pelacakan jalannya operasional proyek, apakah sudah sesuai atau belum.
Konsep Biaya Target Biaya target berarti segala aktivitas berpatok pada harga yang sesuai pangsa pasar atau laba yang ingin dicapai.

 

Prinsip Manajemen Biaya

Terdapat beberapa prinsip manajemen biaya yang perlu dipahami, diantaranya:

  1. Memantau kegiatan yang tidak bernilai tambah secara langsung.
  2. Menunjukkan biaya terpusat dalam setiap kelompok kegiatan bisnis.
  3. Menunjukkan mana biaya yang bernilai tambah dan mana yang tidak.
  4. Membandingkan satu biaya dengan biaya lainnya dengan biaya yang sudah ditarget.
  5. Memakai biaya efektif untuk mengendalikan biaya internal.
  6. Melacak biaya signifikan untuk laporan biaya sebuah proyek.
  7. Mengumpulkan segala biaya untuk pengulangan sebuah proyek.

Macam-Macam Manajemen Biaya

Terdapat beberapa macam-macam manajemen biaya yang dapat diketahui, diantaranya:

  • Biaya Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung

Biaya bahan baku langsung berarti biaya bahan baku dari sebuah produk atau objek lainnya, sedangkan biaya bahan baku tidak langsung berarti biaya bahan baku yang digunakan dalam proses produksi tetapi bukan bagian dari produk yang telah dibuat.

  • Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung

Biaya tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang memproduksi produk atau jasa , hal ini termasuk waktu istirahat tenaga kerja seperti waktu makan. Sementara biaya tenaga kerja tidak langsung berarti pengawasan, penanganan bahan baku, pelatihan dan pengendalian mutu yang dilakukan oleh tenaga kerja.

  •  Biaya Tidak Langsung Lain

Biaya tidak langsung lain biasanya dibutuhkan ketika ingin menghasilkan produk atau jasa. Hal-hal seperti biaya fasilitas, biaya peralatan yang dipakai ketika menghasilkan suatu produk atau jasa, serta biaya untuk pendukung lainnya. 

  • Biaya Tetap & Biaya Variabel

Biaya tetap sebagai salah satu total biaya yang tak berubah walau output mengalami perubahan dalam rentang waktu tertentu. Sementara biaya variabel adalah sebuah biaya yang terkait dengan setiap perubahan dari total biaya yang telah ditetapkan. 

  • Biaya Per Unit

Biaya per unit adalah biaya rata-rata yang dihitung dari pembagian total biaya produksi dengan jumlah unit output.

Baca juga: Konsultan Pajak dan Akuntansi Rusdiono Consulting: Membantu Anda untuk Tumbuh

4 Alur Manajemen Biaya

  • Perencanaan Sumber Daya

Perencanaan sumber daya berarti proses kepastian kebutuhan sumber daya di masa yang akan datang sebuah perusahaan atau ruang lingkup proyek tertentu. Hal ini termasuk evaluasi dan perencanaan penggunaan sumber daya tenaga, manusia, keuangan, dan informasi lain yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek.

Dengan demikian, perencanaan sumber daya menjadi bagian tahap awal proyek. Sebagian besar perencanaan sumber daya menggunakan tenaga kerja manusia. Contoh ketika seorang manajer harus menentukan setiap sumber daya, struktur rincian kerja dan memperkirakan total biaya sumber daya yang diperlukan dalam sebuah proyek.

  • Perkiraan Biaya

Perkiraan biaya merupakan proses prediktif yang digunakan untuk mengukur, menghitung biaya, dan menentukan harga dari sumber daya yang dibutuhkan oleh ruang lingkup proyek. Proses estimasi biaya umumnya diterapkan selama siklus berjalan proyek Setiap keakuratan proyek bisa aja bertambah seiring berjalannya proyek.

  • Penganggaran Biaya

Anggaran biaya adalah proses yang dibutuhkan dalam proses penggabungan perkiraan biaya untuk menetapkan dasar biaya. Manfaatnya, untuk menentukan cost baseline terhadap kinerja proyek yang terpantau dan terkendali.

  • Kontrol Biaya

Kontrol biaya berarti proses pemantauan biaya termasuk kinerja setiap pembiayaan, memastikan bahwa setiap perubahan biaya sudah tepat dan termasuk dalam baseline biaya yang berubah. Hal ini juga menunjukkan informasi kepada para stakeholders bahwa perubahan proses proyek menyebabkan perubahan biaya pula.

Langkah yang Perlu Dilakukan dalam Mengoptimalkan Manajemen Biaya

Jika dilihat dari apa itu manajemen biaya, maka langkah-langkah dilakukan yaitu mengetahui biaya penggerak sebagai biaya utama yang dikeluarkan bisnis. Biaya penggerak adalah faktor yang berdampak pada total biaya.

Berarti, diperlukan pengelompokkan pengeluaran biaya bisnis berdasarkan atas kategori, seperti biaya operasional, sumber daya, maupun biaya lain yang berhubungan dengan aktivitas bisnis. 

Salah satunya dengan memiliki pembebanan biaya dan mengalokasikan biaya tidak langsung dan biaya langsung. BIaya tidak langsung berarti biaya yang sulit diketahui dan bersifat ekonomis, sedangkan biaya tidak langsung berarti biaya yang mudah diketahui.

Jadi, manajemen biaya sangat terkait dengan bagaimana sebuah bisnis dapat memaksimalkan pembiayaan bisnis demi menekan biaya dari hal-hal yang tidak berdampak signifikan bagi nilai bisnis. Hal ini juga guna menaikan profit bisnis. 


June 29, 2020
669-1280x853.jpg

Sebelumnya, kami telah membahas secara umum tentang apa itu akuntansi biaya. Pada artikel kali ini, pembahasan akan berlanjut pada akuntansi biaya tenaga kerja, mulai dari golongan besar, tahapan hingga contohnya.

Tenaga kerja sendiri adalah upaya secara mental atau fisik dari seorang karyawan. Sementara biaya tenaga kerja adalah biaya yang diberikan atas jasa menggunakan tenaga kerja manusia atau karyawan tersebut.

Contoh Penggolongan Tenaga Kerja

Penggolongan tenaga kerja berdasarkan fungsi pokok:

  • Administrasi
  • Pemasaran
  • Produksi

Penggolongan tenaga kerja berdasarkan kegiatan departemen:

  • Departemen pulp
  • Departemen kertas
  • Departemen penyempurnaan

Penggolongan tenaga kerja berdasarkan jenis pekerjaan:

  • Operator
  • Mandor
  • Penyelia

Biaya tenaga kerja juga menjadi salah satu biaya konversi (biaya proses mengubah bahan baku ke produk). Biaya tenaga kerja dapat dibebankan dalam sebuah rekening biaya tenaga kerja langsung atau dalam sebuah rekening biaya overhead pabrik. 

Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

  • Gaji atau Upah

Jumlah gaji ditambah upah lalu dikurang potongan seperti biaya asuransi dan pajak penghasilan karyawan. 

Maka dari itu, perlu dikumpulkan data jumlah jam kerja karyawan dalam periode yang ditentukan. Hal ini bergantung pada kebijakan setiap perusahaan, apakah akan menghitung jam kerja dengan manual maupun digital, apakah menggunakan excel atau absensi online. 

Contoh Pencatatan Akuntansi Biaya Gaji atau Upah

Jam kerja perusahaan mulai dari jam 09:00-18:00.Maka perhitungan jumlah jam kerja karyawan dalam satu hari 9 jam, dipotong jam istirahat 1 jam, maka menjadi 8 jam/hari. 

Jika perusahaan memiliki 2 karyawan, karyawan A dibayar sebesar 20.000 rupiah per jam dan karyawan B dibayar sebesar 10.000 rupiah per jam. Maka perhitungannya dalam minggu pertama bulan Februari:

Data Jam Kerja Karyawan

Penggunaan Jam Kerja Karyawan A Karyawan B
Produksi atas pesanan #101 15 jam 20 jam 
Produksi atas pesanan #102 20 jam 10 jam
Persiapan produksi 5 jam 10 jam

 

Distribusi Upah Tenaga Kerja Langsung

Distribusi Biaya Tenaga Kerja Karyawan A Karyawan B
Dibebankan sebagai biaya tenaga kerja langsung

           Pesanan #101

           Pesanan #102

Rp300.000

Rp400.000

Rp200.000

Rp100.000

Dibebankan sebagai biaya overhead pabrik Rp100.000 Rp100.000
Jumlah upah minggu pertama Februari Rp800.000 Rp400.000
PPh perusahaan 15 % dari upah Rp120.000 Rp60.000
Jumlah upah bersih yang diterima karyawan Rp680.000 Rp340.000

 

Maka dalam pencatatan jurnal, dapat ditulis dalam 4 tahapan sebagai berikut:

Tahap Pertama

Berdasarkan atas rekapitulasi gaji atau upah, maka pencatatan jurnalnya sebagai berikut:

Barang dalam Proses Rp1.000.000
Biaya Overhead Pabrik    Rp200.000
          Gaji dan Upah Rp1.200.000

Tahap Kedua

Berdasarkan daftar gaji atau upah, maka terdapat bukti kas keluar atas pengambilan uang di bank. Dengan pencatatan jurnal sebagai berikut:

Gaji dan upah Rp1.200.000
          Utang PPh karyawan Rp180.000
          Utang Gaji dan Upah  Rp1.020.000

Tahap Ketiga

Lalu kemudian proses pembayaran karyawan, biasanya terdapat juga tanda bukti pembayaran yang dapat berupa bukti transfer ataupun dokumen yang perlu ditandatangani oleh karyawan. Pencatatan jurnalnya yaitu:

Utang Gaji atau Upah Rp1.020.000
        Kas Rp1.020.000

Tahap Keempat

Penyetoran pajak penghasilan atau PPh karyawan terhadap kas  negara, dengan pencatatan jurnal:

 

Utang PPh Karyawan Rp180.000
        Kas Rp180.000

 

Baca juga: Konsultan Pajak dan Akuntansi Rusdiono Consulting: Membantu Anda untuk Tumbuh

Insentif Satuan dengan Jam Minimum

Pemberian insentif dengan cara karyawan dibayar atas dasar tarif per jam untuk menghasilkan jumlah satuan keluaran (output) standar.

Untuk hasil produksi yang melebihi jumlah standar tersebut, karyawan menerima jumlah upah tambahan sebesar jumlah kelebihan satuan keluaran di atas standar kali tarif upah per satuan.

Tarif upah per satuan dihitung dengan cara membagi upah standar per jam dengan satuan keluaran standar per jam.

Contoh:

Jika dibutuhkan 6 menit untuk menghasilkan satu produk,maka jumlah keluaran standar per jam adalah 10 satuan. 

Jika upah pokok sebesar Rp20.000/jam, maka tarif upah per satuan adalah Rp2.000 (Rp20.000 : 10). 

Karyawan yang tidak dapat menghasilkan jumlah standar per jam, tetap dijamin mendapatkan upah Rp20.000/jam. Tetapi apabila dapat menghasilkan 12 satuan per jam (ada kelebihan 2 satuan dari jumlah satuan standar per jam) maka upahnya dihitung sebagai berikut :

Upah dasar per jam Rp20.000
Insentif 2 x Rp2.000 Rp4.000
Upah yang diterima karyawan per jam Rp24.000

 

Taylor Differential Piece Rate Plan

Cara pemberian insentif ini dengan menggunakan tarif tiap potong untuk jumlah keluaran rendah per jam dan tarif potong yang lain untuk jumlah keluaran tinggi per jam.

Contoh:

Karyawan dapat menerima upah Rp320.000 per hari (untuk 8 jam kerja). Misalkan rata-rata seorang karyawan dapat menghasilkan 10 satuan per jam, sehingga upahnya per satuan Rp 2000. 

Dalam taylor plan, misalnya ditetapkan tarif upah Rp1500 per satuan untuk karyawan yang menghasilkan 10 satuan atau kurang per jam. Rp2500 per satuan untuk karyawan yang menghasilkan lebih dari 10 satuan per jam.

Maka upah per jam karyawan dihitung sebagai berikut : 

Rp2500 x 11 = Rp27.500 per jam. 

Sedang bila karyawan hanya menghasilkan 8 satuan per  jam, maka upah per jam dihitung sebagai berikut: 

Rp1500 x 12 =  Rp12.000 per jam.

  • Premi Lembur

Premi lembur adalah biaya yang diberikan kepada tenaga kerja atas karyawan yang bekerja di luar jam kerja reguler. Biasanya berbeda perusahaan dapat berbeda pula kebijakannya, tetapi tetap mematuhi perundang-undangan.

Contoh Perhitungan Biaya Premi Lembur

Karyawan A selama minggu kedua bulan Februari, bekerja selama 44 jam. Dengan tarif upah seperti sebelumnya sebesar Rp20.000/jam, maka premi lembur dapat dihitung sebesar 50 persen dari tarif upah.

Jam kerja reguler 40 x Rp20.000 Rp800.000
Lembur 4 x Rp20.000 Rp80.000
Premi Lembur 4 x Rp10.000 Rp40.000
Rp920.000

 

Baca juga: 13 Pengguna Laporan Keuangan dan Tujuan Penggunaannya

  • Biaya Lain yang Berhubungan dengan Tenaga Kerja

  • Biaya Pensiun

Biaya pensiun adalah biaya balas jasa kepada karyawan yang sudah berhenti bekerja dan memenuhi syarat tertentu agar mendapat dana pensiun.

  • Biaya Waktu Set-Up

Biasanya, dalam sebuah industri manufaktur, terdapat berbagai biaya yang dibutuhkan ketika akan memulai proses produksi yang biasa juga disebut sebagai setup cost. 

Terdapat 3 cara untuk mencatat biaya set up pada akuntansi:

  •  Dicatat ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung

Ketika biaya set up dapat diidentifikasikan berdasarkan produksi pesanan tertentu, maka pencatatannya dimasukkan ke dalam biaya tenaga kerja langsung ke dalam rekening “barang dalam proses”.

  •  Dicatat sebagai unsur biaya overhead pabrik

Ketika biaya set up dianggap sebagai biaya overhead pabrik, maka pencatatannya:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya   xx
          Kas    xx
          Utang Dagang    xx
        Persediaan xx

 

  • Dibebankan pada pesanan produksi

Biaya set up dibebankan terhadap pesanan produksi dan masuk ke dalam biaya tersendiri, dipisahkan dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung maupun overhead pabrik.

  • Biaya Idle Time

Dalam menjalankan produksi, seringkali terjadi hambatan, mesin yang rusak atau karyawan yang izin yang menyebabkan adanya idle time atau waktu menganggur. Biaya ini dimasukkan ke dalam biaya overhead pabrik.

Contoh:

Karyawan B yang bekerja selama 40 jam per minggu dengan upah Rp10.000/jam, dari total 40 jam, karyawan B menggunakan 5 jam diantaranya untuk menunggu mesin yang tiba-tiba rusak, maka pencatatan jurnalnya:

Barang dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp350.000
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp50.000
Gaji dan Upah      Rp400.000

 


May 13, 2020
7812-1280x853.jpg

Pada artikel kali ini, kami akan memberikan informasi tentang akuntansi biaya. Mulai dari ringkasan pengertian akuntansi biaya, pengertiannya menurut para ahli, hingga fungsi dan manfaat dari aktivitas tersebut. Mari simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, serta penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara-cara tertentu.

Akuntansi biaya merupakan salah satu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi dalam prosesnya menghasilkan barang atau jasa.

Pencatatan biaya ini juga berisikan penafsiran terhadap metode penggolongan dan peringkasan yang dipakai dalam akuntansi biaya. Perlu diketahui bahwa metode atau pendekatan yang biasa digunakan dalam akuntansi biaya adalah pendekatan biaya standar (standard costing), biaya berdasarkan kegiatan (activity-based costing), serta biaya berdasarkan hasil (cost-volume profit/CVP).

Akuntansi Biaya Menurut Para Ahli

  • Menurut Schaum

Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utamanya adalah melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.

  • Rayburn

Akuntansi biaya adalah hal yang memiliki tujuan untuk mengidentifikasikan, mengukur, melaporkan, serta menganalisis segala unsur biaya baik merupakan biaya langsung ataupun tidak langsung yang berkaitan pada proses produksi dan pemasaran barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perusahaan.

  • Menurut Carter dan Usry

Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.

 

Pengertian Biaya pada Akuntansi Biaya

Secara luas, biaya bisa diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang yang telah dipakai atau kemungkinan akan dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Sementara dalam aktivitas akuntansi biaya, biaya merupakan sumber daya maupun waktu yang terukur dalam satuan uang yang dikorbankan atau dipakai dalam usaha untuk memperoleh penghasilan atau keuntungan.

Saat biaya telah habis terpakai, maka sebutannya berubah menjadi ‘beban’ yang juga bisa disebut sebagai harga pokok pembuatan suatu barang atau jasa.

 

Tujuan Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya bertujuan untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen, agar mempermudah mereka dalam mengelola keuangan perusahaan. Berikut ini poin-poin tujuan akuntansi biaya yang harus Anda pahami:

  • Mengendalikan biaya perusahaan, contohnya diawali dengan menentukan biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan produksi terhadap satuan produk maupun jasa.
  • Menentukan harga pokok suatu produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan, dengan melihat ringkasan seluruh komponen biaya yang berhubungan dengan proses produksi yang juga menjadi biaya historis perusahaan. Akuntansi biaya merupakan dokumen yang valid lantaran proses perancangannya berlandaskan pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang masih berlaku.
  • Menghasilkan informasi bagi manajemen sebagai dasar untuk merencanakan alokasi sumber daya untuk menghasilkan suatu barang atau jasa di kemudian hari.

Fungsi Akuntansi Biaya

  1. Membuat harga produk menjadi kompetitif di pasaran, lantaran penentuan harga pokok telah diputuskan dengan pertimbangan biaya produksi yang terdapat pada akuntansi biaya.
  2. Mengukur pengorbanan nilai masukan (modal) agar manajemen bisa melihat apakah usahanya mendapat profit atau tidak.
  3. Mempermudah manajemen dalam mengambil keputusan rencana keuangan masa di masa berikutnya, karena informasi dalam akuntansi biaya dipercaya benar dan relevan.  Lantaran bisa membantu dalam hal pengambilan keputusan, maka laporan akuntansi biaya juga masuk dalam bagian akuntansi manajemen.
  4. Selain untuk perencanaan, kegiatan ini juga dapat mejadi alat pengendalian keuangan perusahaan karena dengan adanya akuntansi biaya, manajemen dapat lebih mudah melakukan monitoring apakah terjadi selisih perhitungan atau tidak.

 

Manfaat Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya dapat memenuhi kebutuhan internal manajemen perusahaan maupun pihak eksternal seperti investor, kreditur, dan lain sebagainya.

Penyajian catatan biaya untuk internal perusahaan bermanfaat untuk membantu manajemen perusahaan dalam menyusun rencana atau mengambil keputusan terkait keuangan. Mengingat rencana dan keputusan tersebut merupakan hal yang cukup krusial dan harus berdasarkan perhitungan yang jelas, sehingga dapat disesuaikan dengan keperluan manajemen.

Informasi dalam pencatatan dan analisa dalam akuntansi biaya juga bermanfaat bagi internal perusahaan untuk:

  1. Perencanaan dan Pengendalian Laba. Akuntansi biaya menyediakan informasi atau data biaya masa lalu yang diperlukan untuk menyusun perencanaan, dan selanjutnya atas dasar perencanaan tersebut, biaya dapat dikendalikan dan akhirnya pengendalian dapat dipakai sebagai umpan balik untuk perbaikan di masa yang akan datang.
  2. Pengambilan Keputusan oleh Manajemen.
  3. Menghasilkan manfaat di masa depan.
  4. Menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen guna membantu mereka dalam mengelola perusahaan atau bagiannya.

 

Objek Dalam Pencatatan Biaya

Objek biaya (cost object) atau tujuan biaya (cost objective) adalah suatu satuan atau aktivitas yang biayanya diakumulasi dan diukur dalam akuntansi biaya. Berikut adalah aktivitas yang dapat menjadi objek biaya:

          Proses produksi

          Pemasaran

          Unit-unit kerja (departemen)

          Kontrak atau proyek

          Lini produk dan tujuan strategis

Nah, itu tadi ulasan mengenai akuntansi biaya. Sekarang Anda sudah tahu kan bahwa keberadaan akuntansi biaya sangat penting untuk kelangsungan dan penentuan masa depan strategi suatu bisnis. Lantaran kegiatan tersebut dapat menunjukkan nilai riil dari penghitungan biaya produksi dan pemasaran suatu produk, yang terkadang menjadi mesin pendapatan utama suatu perusahaan, selain investasi.

Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan Anda.


Send this to a friend