Mengelola akuntansi dan pembukuan rumah sakit lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Bagaimana tidak, dengan banyaknya pembayaran serta peraturan pemerintah yang harus dipantau, pencatatan pembiayaan yang bisa saja salah dalam siklus pendapatan, hingga saldo kredit yang terakumulasi dalam piutang. Oleh karena itu, simak penjelasan lengkap mengenai akuntansi rumah sakit berikut ini.
Apa itu Akuntansi Rumah Sakit?
Akuntansi rumah sakit adalah sistem akuntansi yang mengakumulasi, mengkomunikasikan, dan menginterpretasi data ekonomi historis dan perkiraan yang berguna untuk memastikan posisi keuangan dan hasil operasional rumah sakit.
Informasi yang berkaitan dengan kegiatan rumah sakit, disajikan dalam bentuk statistik yang bersifat historis dan, pada saat yang sama, diperkirakan.
Informasi statistik tersebut sama pentingnya bagi pengguna manajemen internal dan pihak eksternal rumah sakit. Di rumah sakit, akuntansi tidak lain sebagai sistem informasi.
Kata ‘akumulasi’ yang disinggung sebelumnya berarti akuntansi rumah sakit adalah proses penggolongan dan pencatatan transaksi yang sering terjadi di rumah sakit. Meskipun berkaitan dengan beberapa operasi mekanis, namun prosedurnya hampir sama dengan entitas bisnis / ekonomi lainnya.
Demikian pula, ‘komunikasi’ berarti proses pelaporan informasi yang disajikan kepada pengguna akuntansi. Berbagai jenis laporan dan informasi tersedia dalam akuntansi rumah sakit. Informasi umum disajikan dengan bantuan laporan keuangan yang dikenal sebagai Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, maupun Neraca.
‘Interpretasi’, sebaliknya, berarti menganalisis dan mengevaluasi informasi yang dilaporkan sedemikian rupa sehingga informasi yang sama dapat dengan mudah dipahami dan dimanfaatkan oleh pengguna yang dimaksud.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai siklus transaksi dan akuntansi rumah sakit, pertama-tama mari ketahui terlebih dahulu struktur dana di rumah sakit.
Baca juga: Apa itu Akuntansi Manajemen? Bagaimana Fungsi dan Tujuan Akuntansi Manajemen?
Struktur Pendanaan Rumah Sakit
Struktur dana rumah sakit terbagi atas dana tidak terikat (unrestricted fund) dan dana terikat (restricted fund).
-
Dana Tidak Terikat
Dana tidak terikat adalah dana yang penggunaannya tidak dibatasi tujuan tertentu seperti dana umum di pemerintahan atau dana lancar tidak terikat dalam akuntansi universitas.
Penggunaan dana umum untuk pencatatan sumber daya atau penerimaan dana yang dibelanjakan dalam memenuhi aktivitas operasional utama rumah sakit. Dana umum juga dapat menentukan batasan penyisihan atas sumber daya tertentu.
Batasan penyisihan tersebut merupakan inisiatif internal rumah sakit, sementara batasannya ditentukan oleh pihak eksternal rumah sakit sebagai sponsor.
-
Dana Terikat
Dana terikat adalah dana yang penggunaannya dibatasi tujuan tertentu seperti permintaan pihak eksternal. Dana terikat terbagi atas dana terikat sementara waktu yang berarti bersifat sementara dan dana terikat permanen dengan batasan yang sifatnya permanen.
Struktur Transaksi Rumah Sakit
Setelah terjadi peristiwa ekonomi atau transaksi maka selanjutnya akan mengarah ke:
-
Siklus Pendapatan
Pemberian jasa pelayanan rumah sakit kepada pasien atau pihak lain dan penerimaan pembayaran pasien atau tagihan pihak lain.
-
Siklus Pengeluaran
Pengadaan barang dan/atau jasa dari pihak lain dan pelunasan utang dan kewajibannya.
-
Siklus Pelayanan
Perubahan sumber daya rumah sakit menjadi jasa layanan rumah sakit.
-
Siklus Keuangan
Pemerolehan dana modal (capital fund), contohnya modal kerja yang berasal dari dana kas atau dana likuid lainnya dan sumber dana yang berjangka panjang.
Setelah melalui keempat siklus tersebut, maka akan masuk ke dalam siklus laporan keuangan yang tidak dikaitkan dengan keempat siklus operasional sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya.
Siklus pelaporan keuangan mendapat data operasional dan akuntansi yang berasal dari siklus lain dan memproses data tersebut menjadi laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi pada umumnya.
Laporan keuangan tersebut pada akhirnya digunakan oleh pengguna eksternal seperti masyarakat, pemerintah dan donatur, maupun pengguna internal seperti manajemen perencanaan, pengendalian, evaluasi, dan pengambilan keputusan.
Baca juga: Pengertian Siklus Akuntansi dan Fungsinya Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan
Siklus Akuntansi Rumah Sakit Beserta Contohnya
Setelah mengetahui siklus transaksi di rumah sakit, maka selanjutnya akan dibahas mengenai siklus dalam akuntansi rumah sakit. Setelah mendapatkan transaksi, maka transaksi-transaksi tersebut akan diproses pada siklus berikut ini.
-
Jurnal
Pencatatan setiap transaksi ekonomi yang terjadi di rumah sakit. Jurnal berisikan tentang:
- Tanggal transaksi
- Nama akun dan jumlahnya yang harus didebet dan dikredit
- Keterangan atas transaksi
- Pencatatan debet dicatat di sisi kanan dan pencatatan kredit di sisi kiri.
Contoh Jurnal Akuntansi Rumah Sakit
- Tanggal 5 Juni 2020, terjadi pembelian barang farmasi secara tunai sebesar Rp Rp1.000.000.
- Tanggal 7 Juni 2020, dicatat pendapatan dari pasien umum. Berdasarkan formulir kuitansi yang diperoleh dari kasir, maka rinciannya yaitu biaya pendaftaran Rp20.000, biaya pemeriksaan dan tindakan Rp50.000 dan biaya obat Rp70.000 (harga pokok obat Rp60.000)
Maka pencatatan sebagai berikut:
J1
Jurnal Umum
Tanggal | Keterangan | Ref | Debet | Kredit |
5 Jun 20 | Persediaan Barang Farmasi
Kas |
Rp1.000.000 | Rp1.000.000 | |
7 Jun 20 | Kas
Pendapatan Pendaftaran Pendapatan Pelayanan Pendapatan Apotek Biaya/Beban Obat Persediaan Barang Farmasi
|
Rp140.000
Rp60.000 |
Rp20.000Rp50.000
Rp70.000 Rp60.000 |
-
Buku Besar
Buku besar (general ledger) adalah rekening individual yang terdapat dalam laporan keuangan. Setiap buku besar memiliki kode akun yang sesuai dengan yang disajikan di laporan keuangan. Buku besar juga mencatat perubahan saldo setiap rekening individual.
Jadi, terjadi pemindahan akun yang dicatat dalam buku jurnal ke dalam buku besar Langkah-langkah yang dapat dilakukan yaitu:
- Masukkan tanggal posting, jumlah yang didebet dan yang dikredit di dalam jurnal dan ke dalam kolom-kolom yang sesuai di dalam buku besar.
- Di dalam kolom referensi pada jurnal, masukkan nomor akun buku besar.
Contoh Buku Besar Akuntansi Rumah Sakit
101
Kas
Tanggal | Keterangan | Ref | Debet | Kredit | Saldo |
1 Jun 20 | Saldo awal | Rp2.000.000 | |||
5 Jun 20 | J1 | Rp1.000.000 | Rp1.000.000 | ||
7 Jun 20 | J1 | Rp140.000 | Rp1.140.000 |
121
Persediaan Barang Farmasi
Tanggal | Keterangan | Ref | Debet | Kredit | Saldo |
5 Jun 20 | J1 | Rp1.000.000 | Rp1.000.000 | ||
7 Jun 20 | J1 | Rp60.000 | Rp940.000 |
401
Pendapatan Pendaftaran
Tanggal | Keterangan | Ref | Debet | Kredit | Saldo |
7 Jun 20 | J1 | Rp20.000 | Rp20.000 |
402
Pendapatan Pelayanan
Tanggal | Keterangan | Ref | Debet | Kredit | Saldo |
7 Jun 20 | J1 | Rp50.000 | Rp50.000 |
403
Pendapatan Apotik
Tanggal | Keterangan | Ref | Debet | Kredit | Saldo |
7 Jun 20 | J1 | Rp70.000 | Rp70.000 |
501
Biaya/Beban Obat
Tanggal | Keterangan | Ref | Debet | Kredit | Saldo |
7 Jun 20 | J1 | Rp60.000 | Rp60.000 |
-
Neraca Saldo
Penyusunan neraca saldo didasarkan atas saldo akhir yang terdapat dalam
setiap akun individual atau buku besar. Penyusunannya dilakukan pada akhir periode ketika akan membuat laporan keuangan.
Contoh Neraca Saldo dalam Akuntansi Rumah Sakit
Rumah Sakit Harapan Warga
Neraca Saldo 30 Juni 2020 |
||
Debet | Kredit | |
Kas | Rp400.000 | |
Piutang Pelayanan | Rp100.000 | |
Persediaan Barang Farmasi | Rp940.000 | |
Peralatan Rumah Tangga | Rp200.000 | |
Hutang Usaha | Rp200.000 | |
Hutang Gaji | Rp100.000 | |
Pendapatan diterima di muka | Rp150.000 | |
Ekuitas | Rp900.000 | |
Surplus tahun lalu | Rp230.000 | |
Pendapatan Pelayanan | Rp20.000 | |
Pendapatan Pelayanan | Rp50.000 | |
Pendapatan Apotik | Rp70.000 | |
Beban Obat | Rp60.000 | |
Beban bahan habis pakai | Rp20.000 | |
Total | Rp1.720.000 | Rp1.720.000 |
-
Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian bertujuan mencatat penyesuaian akun atau rekening pada akhir periode akuntansi rumah sakit.Hal ini dilakukan karena hal-hal seperti:
- Transaksi tidak dimungkinkan untuk dicatat secara harian dengan alasan efisiensi.
- Beberapa biaya tidak dicatat dalam periode waktu tertentu, karena biaya yang dimaksud terkait dengan berlalunya waktu dan bukan sebagai akibat dari pemakaian sumber daya sehari-hari.
- Transaksi tidak dicatat dikarenakan alasan lain
Jurnal penyesuaian dikelompokkan menjadi deferrals dan accrual. Deferrals terbagi atas prepaid expenses yang berarti beban/biaya telah dibayar tunai dan dicatat sebagai aset sebelum digunakan atau dikonsumsi dan unearned revenue yang berarti kas telah diterima dan dicatat sebagai hutang (kewajipan) sebelum pendapatan diperoleh.
Sementara accrual terbagi atas accrued revenues yang merupakan pendapatan telah diperoleh tetapi kas belum diterima atau belum dilakukan pencatatan dan accrual expenses yang merupakan beban telah terjadi tetapi kas belum dibayarkan atau belum dilakukan pencatatan.
Contoh Jurnal Penyesuaian
- Prepaid Expense
Tanggal 5 Mei 2020 membayar polis asuransi sebesar Rp1.000.00, akan jatuh tempo pada tanggal 5 Mei 2021.
Tanggal | Jurnal | |
5 Mei 20 | Transaksi | Asuransi dibayar di muka Rp1.000.000
Kas Rp1.000.000 |
31 Mei 20 | Penyesuaian | Beban Asuransi Rp100.000
Asuransi Dibayar di Muka Rp100.000 |
- Unearned Revenue
Tanggal 5 Mei 2020 rumah sakit menerima dan jamkesmas sebesar Rp2.000.000 dan tanggal 31 Mei 2020 berdasarkan analisis yang dilakukan, pendapatan terealisasi sebesar Rp1.000.000
Tanggal | Jurnal | |
5 Mei 20 | Transaksi | Kas Rp2.000.000
Pendapatan diterima di muka Rp2.000.000 |
31 Mei 20 | Penyesuaian | Pendapatan diterima dimuka Rp1.000.000
Pendapatan Pelayanan Rp1.000.000 |
Kemudian, siklus akuntansi akan diselesaikan pada kertas kerja (worksheet) yang merupakan alat kerja akuntan dalam membuat laporan neraca saldo, membuat penyesuaian, menggolongkan akun ke dalam neraca, dan menyusun laporan keuangan.
Setelah itu, baru dilanjut ke jurnal penutup yang menutup akun temporer dan memindahkan akun surplus ke akun permanen atau neraca. Lalu ke jurnal pembalik yang menjadi pilihan karena dapat dilakukan ataupun tidak, namun jurnal pembalik memudahkan proses akuntansi rumah sakit di periode selanjutnya.
Agar memudahkan pembuatan akuntansi rumah sakit, Anda dapat menggunakan jasa konsultan akuntansi seperti Rusdiono Consulting. Rusdiono Consulting membantu rumah sakit Anda berkembang dengan memaksimalkan fungsi keuangan dan menyederhanakan proses akuntansi.
Meski sederhana, akuntansi tetap mematuhi Standar Akuntansi yang ditetapkan. Segera hubungi kami dengan klik di sini.