Mengenal Lebih Lanjut Tentang Prive dan Cara Mengelolanya

June 29, 2022by Admin dua
WhatsApp-Image-2022-06-26-at-5.40.45-PM.jpeg

Dalam dunia bisnis dikenal satu istilah tentang prive dan berkaitan dengan laporan keuangan perusahan. Namun ternyata masih banyak juga pengusaha atau pebisnis yang belum tahu betul apa itu prive. Padahal hal ini sangat penting sekali untuk pengelolaan keungan perusahan. 

Menjadi salah satu hal penting untuk perusahaan, perhitungan prive juga diatur dalam standar akuntasi yang dibuat pemerintah lho. Bagi kamu yang sedang belajar bisnis, yuk cari tahu lebih lanjut tentang hal ini dan bagaimana cara mengelolanya dengan baik. 

Apa Itu Prive?

Prive adalah penarikan modal yang dilakukan oleh investor perusahaan atau pemilik bisnis untuk keperluan pribadi bisnis mereka. Atau dengan kata lain modal untuk suatu perusahaan diambil sebagian atau seluruhnya oleh pemiliki bisnis atau investor perusahaan. Pada bisnis kemitraan, transaksi ini dilakukan secara tradisional. Sementara pada perusahaan besar, biasanya transaksi ini akan dirujuk sebagai aktivitas distribusi. 

Pihak dari perusahaan nantinya akan melakukan pencatatan pada entri jurnal penarikan pemilih dengan melakukan pendebetan uang. Prive juga dapat dibilang sebagai ekuitas sementara yang ditutup untuk akun modal pemiliki pada akhir tahun. 

Dalam pelaksanaannya, transaksi ini harus memiliki persetujuan dari komisaris. Jika sudah disetujui maka dan dapat dipakai oleh investor secara pribadi. Secara umum tentu saja transaksi ini akan berpengaruh pada ekuitas perusahaan. Maka dari itu penting untuk mengetahui bagaimana cara mengelola prive dengan baik. 

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Laporan Perubahan Modal secara Umum

 

Cara Mengelola Prive

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa transaksi ini akan berpengaruh pada jalannya suatu perusahaan, maka perlu pengelolaan yang bijak. Berikut ini beberapa tips pengelolaan yang dapat dilakukan.

1. Tentukan batasan prive

Hal ini perlu dilakukan agar modal yang ditarik tidak terlalu banyak, sehingga tidak merugikan bisnis kamu sepenuhnya. Kamu bisa menetapkan batasan, misalnya maksimal sebesar 50% dari modal awal yang ada. 

2. Menyiapkan cadangan dana

Karena sudah mengetahui bahwa sewaktu-waktu investor akan melakukan transaksi ini dan hal tersebut jelas akan berpengaruh pada keadaan bisnis kamu, maka penting untuk menyiapkan cadangan dana. Hal dilakukan agar perusahaan atau bisnis kamu tidak terlalu kelabakan apabila ada keperluan mendesak sementara investor tiba-tiba melakukan penarikan modal. 

Cadangan dana bisa menjadi pilihan yang tepat yang harus kamu persiapkan. 

3. Jumlah penarikan harus kurang dari laba yang diterima

Selain dua poin di atas, kamu harus membuat peraturan terkait nominal penarikannya. Sebaiknya kamu membuat aturan bahwa jumlah penarikannya harus kurang dari laba yang diterima. 

Laba dari setiap penjualan produk kamu harus diperhatikan peningkatan dan penurunannya, jadi perlu ada batasan untuk penarikan modal yang tidak boleh lebih dari laba yang diterima. 

4. Lakukan evaluasi

Setelah melakukan poin-poin yang sudah disebutkan sebelumnya, maka kamu juga perlu untuk melakukan evaluasi secara berkala. Evaluasi ini bisa kamu lakukan dengan melihat pengurangan atau penambahan modal perusahaan.  Dari hasil evaluasi ini kamu dapat melihat keseimbangan bisnis kamu. 

Nah demikianlah ulasan terkait prive dan hal-hal yang harus kamu perhatikan saat mengelolanya.

Admin dua

Send this to a friend