Tahap Siklus Akuntansi Secara Lengkap yang Harus Diikuti untuk Penyusunan Laporan Keuangan Akurat - RDN Consulting

February 4, 2020by admin2
6.-11Leander-Baihaki-Tahap-Siklus-Akuntansi.jpg

Setiap pengusaha tentu mengetahui pentingnya menyusun laporan keuangan secara urut berdasarkan siklus akuntansi. Dengan mengikuti setiap tahapan pada alur siklus akuntansi, perusahaan bisa memperoleh laporan keuangan yang akurat dan detail. Hal ini pun diperlukan oleh setiap perusahaan, baik perusahaan jasa ataupun perusahaan dagang.

Dalam praktiknya, ada 7 tahapan siklus akuntansi yang perlu dijalankan, yaitu:

  1. Identifikasi transaksi

Langkah pertama dalam alur akuntansi adalah dengan mengidentifikasi setiap transaksi perusahaan. Identifikasi ini dilakukan dengan mengumpulkan bukti transaksi, seperti kuitansi, nota pembelian, invoice, dan sebagainya. Lalu, data-data tersebut dicatat dalam jurnal dan dilanjutkan dengan mencatatnya ke buku besar. Dalam tahapan ini, Anda perlu mencermati penggolongan dari masing-masing transaksi.

  1. Penyusunan neraca saldo

Alur akuntansi yang kedua adalah dengan membuat neraca saldo. Tujuan dari pembuatan neraca saldo adalah untuk mengecek keakurasian dari pencatatan yang ada di buku besar. Pencatatan yang akurat bakal menghasilkan neraca saldo dengan jumlah debit dan kredit yang seimbang.

  1. Pembuatan jurnal penyesuaian

Dalam praktiknya, sering terjadi bahwa data yang ada di catatan ternyata tidak sesuai dengan situasi di lapangan. Untuk itu, Anda perlu membuat jurnal penyesuaian. Apa saja yang dapat disesuaikan? Jumlahnya beragam, seperti penyusutan aset tetap perusahaan, koreksi kesalahan dalam pembuatan jurnal, perlengkapan yang habis dipakai, pendapatan yang diterima di awal, dan sebagainya.

  1. Menyusun neraca saldo sesudah jurnal penyesuaian

Setelah adanya jurnal penyesuaian, Anda juga perlu kembali menyusun neraca saldo. Dalam pelaksanaan teknisnya, Anda bisa menambahkan atau mengurangi akun-akun penyesuaian berikut dengan saldonya di neraca saldo.

  1. Laporan keuangan

Tahap selanjutnya, Anda dapat mulai menyusun laporan keuangan. Secara umum, ada 3 jenis laporan keuangan yang biasanya dibuat oleh perusahaan, yaitu laporan laba rugi, laporan neraca, dan laporan perubahan modal. Namun, terkadang ada pula perusahaan yang turut membuat laporan arus kas serta catatan atas laporan keuangan.

  1. Jurnal penutup

Jurnal penutup perlu dibuat dengan tujuan untuk menutup semua akun yang punya keterkaitan dengan laporan perubahan modal dan laba rugi. Tujuannya, agar tidak ada pencatatan yang berulang pada periode akuntansi selanjutnya.

  1. Jurnal pembalik

Langkah terakhir adalah menyusun jurnal pembalik yang sekaligus menjadi awal dari periode akuntansi baru. Pembuatan jurnal pembalik bertujuan untuk menghindari adanya pencatatan ulang akun ganda yang bisa terjadi akibat jurnal penyesuaian.

Nah, itulah 7 siklus akuntansi yang wajib Anda lakukan dalam setiap penyusunan laporan keuangan. Selamat mencoba.

admin


2 comments

Comments are closed.


Send this to a friend