Siklus Akuntansi untuk Perusahaan Dagang, Apa Saja? - RDN Consulting

January 19, 2020by admin1
4.-11Leander-Baihaki-Siklus-Akuntansi-untuk-Perusahaan-Dagang.jpg

Siklus akuntansi merupakan tahapan-tahapan yang wajib diikuti oleh perusahaan ketika melakukan penyusunan laporan keuangan. Praktiknya, siklus akuntansi untuk berbagai jenis perusahaan, baik perusahaan dagang ataupun perusahaan jasa, tidak punya perbedaan signifikan. Perbedaan dari kedua jenis perusahaan itu hanya bisa dijumpai pada produk serta aktivitas usaha yang mereka jalankan.

Mengenai tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang, Anda tidak akan menemui perbedaan kalau dibandingkan dengan alur siklus akuntansi dari perusahaan jasa. Tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi tersebut di antaranya adalah:

  1. Identifikasi transaksi

Tahap yang paling awal dalam siklus akuntansi adalah identifikasi transaksi. Tahapan siklus yang satu ini penting dilakukan dalam menyusun jurnal serta ketika mencatatnya ke buku besar. Cara melakukan identifikasi adalah dengan mengumpulkan semua bukti transaksi yang dilakukan perusahaan. Selanjutnya, Anda perlu membuat penggolongan dengan berdasarkan jenis transaksi, nomor, akun, dan sebagainya.

  1. Pembuatan neraca saldo

Setelah Anda berhasil menyusun jurnal serta buku besar, tahapan siklus akuntansi berikutnya adalah menyusun neraca saldo. Tujuan dari neraca saldo adalah untuk membuktikan bahwa proses pencatatan telah benar dan dilakukan dengan menyalin saldo dari semua akun yang tercatat di buku besar. Pencatatan yang benar akan menghasilkan neraca saldo dengan debit dan kredit seimbang.

  1. Jurnal penyesuaian

Perusahaan dagang juga perlu menyusun jurnal penyesuaian. Tujuan dari pembuatan jurnal ini adalah untuk mengoreksi adanya penyesuaian yang perlu dilakukan. Beberapa jenis penyesuaian yang kerap dilakukan oleh perusahaan dagang di antaranya adalah adanya pembayaran sewa di muka yang diubah menjadi beban sewa karena masa sewa yang selesai, perlengkapan menjadi beban perlengkapan karena sudah habis, dan lain-lain.

  1. Neraca saldo setelah penyesuaian

Keberadaan jurnal penyesuaian tentu saja akan berakibat pada neraca saldo. Oleh karena itu, Anda perlu kembali melakukan penyusunan neraca saldo. Selanjutnya, neraca saldo setelah penyesuaian berguna untuk landasan dalam membuat laporan keuangan.

  1. Laporan keuangan

Setelah perusahaan dagang berhasil menyusun neraca saldo sesudah penyesuaian, langkah berikutnya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum, Anda bakal membuat 3 tipe laporan, yaitu laporan perubahan modal, laporan neraca, serta laporan laba rugi. Pada proses penyusunan laporan keuangan, akun yang ada di neraca saldo sesudah penyesuaian harus dipindahkan ke laporan keuangan sesuai dengan jenisnya.

  1. Jurnal penutup

Penyusunan laporan keuangan harus disertai dengan pembuatan jurnal penutup. Keberadaan jurnal penutup berguna untuk membuat nol saldo akun-akun yang punya keterkaitan dengan laporan perubahan modal dan laporan laba rugi.

  1. Jurnal pembalik

Tahap terakhir dalam alur siklus akuntansi perusahaan dagang adalah dengan melakukan pembuatan jurnal pembalik. Fungsi dari penyusunan jurnal pembalik adalah untuk menghindari pencatatan akun ganda akibat adanya jurnal penyesuaian. Selain itu, jurnal pembalik juga menjadi langkah awal pencatatan periode akuntansi yang baru.

Itulah tahapan yang perlu dilakukan oleh perusahaan dagang kalau ingin menyusun laporan keuangan berdasarkan siklus akuntansi. Selamat mencoba, ya!

admin


One comment

  • ปั้มไลค์

    May 17, 2020 at 4:24 am

    Like!! Really appreciate you sharing this blog post.Really thank you! Keep writing.

Comments are closed.


Send this to a friend