Cara Menjadi Reseller dan Perbedaannya dengan Dropship

September 29, 2021by Admin dua
WhatsApp-Image-2021-09-25-at-3.28.01-PM.jpeg

Sering mendengar istilah reseller? Kian hari, makin banyak penjual online adalah reseller. Alih-alih memproduksi barang dagangan yang diproduksi sendiri, orang-orang justru mencari produk dari pemasok lain untuk dijual kembali di toko mereka. Hal inilah yang disebut sebagai reseller. 

Ya, menjadi reseller adalah cara yang bagus untuk mulai berjualan online tanpa memulai dari nol. Untuk lebih lengkap mengenai reseller atau pengecer, lihat artikel berikut ini.

 

Apa Itu Reseller?

Reseller adalah orang atau perusahaan yang menjual produk atau layanan yang mereka beli dari orang, perusahaan, atau distributor lain. Dengan kata lain, reseller adalah perantara produsen dan konsumen. Dari aktivitas membeli dan menjual kembali ini, reseller biasanya menaikkan dan mendapat keuntungan. 

Reseller tidak membuat produk sendiri, tetapi justru memiliki banyak pilihan produk untuk dijual kembali sehingga lebih beragam. Produk yang dijual mulai dari kosmetik, pakaian, hingga peralatan rumah tangga.

Dalam bahasa Indonesia, reseller juga disebut sebagai pengecer. Pengecer seringkali menambahkan nilai tambah dalam hal pengalaman pelanggan. Tentu, membeli langsung dari pemasok tidak selalu mudah dan tak jarang memerlukan pembelian minimum. Pengecer mengambil celah ini. 

 

Kenapa Harus Menjadi Reseller?

Ada beberapa alasan untuk menjadi pengecer, mulai dari sumber produk yang mudah hingga biaya bisnis yang lebih rendah. Berikut beberapa hal yang dapat dipertimbangkan:

 

  • Jual Produk yang Lebih Beragam

 

Jika menjadi pengecer, Anda dapat menjual berbagai produk. Jika pada awalnya menjual pakaian, seiring dengan berkembangnya bisnis, Anda dapat menjual sepatu, perhiasan, aksesori, tas tangan, pakaian dalam, atau produk terkait lainnya. 

Menambahkan produk lain ke bisnis online Anda tidak akan menghabiskan lebih banyak uang karena Anda hanya membayar barang saat pelanggan membeli dari toko Anda.

 

  • Membangun Bisnis Lebih Cepat

 

Anda dapat menjual pada hari yang sama saat Anda baru memulai bisnis. Tanpa menunggu hasil produksi, inventaris, atau pengemasan. Setelah menambahkan beberapa produk terlaris dan konten ke toko, Anda dapat langsung mulai memasarkan bisnis. Bahkan dalam hitungan menit. 

 

  • Membutuhkan Waktu Lebih Sedikit

 

Saat menjadi reseller, Anda dapat menjalankan bisnis tanpa harus menghabiskan seluruh waktu yang dimiliki. Kenapa? Sebagian besar prosesnya otomatis, yang memungkinkan Anda untuk mengelola bisnis dengan lebih mudah. 

 

  • Risiko Finansial yang Lebih Rendah 

 

Keuntungan memulai bisnis ini adalah biaya finansial yang rendah. Tanpa perlu membeli stok produk secara besar-besaran atau adanya kecacatan dalam produksi produk. Anda dapat terhindar dari berbagai risiko maupun anggaran yang membengkak.

 

  • Mengatur Margin Sendiri

 

Saat menjadi reseller, Anda mempunyai kebebasan dalam mengatur margin. Tentukan harga produk sesuai keinginan. Semakin tinggi penetapan harga, semakin banyak yang dapat dihasilkan. Pastikan untuk melihat standar pasaran pada setiap penetapan harga suatu produk.

 

Perbedaan dengan Dropship

Reseller dan dropship adalah bisnis yang tidak membutuhkan modal besar serta relatif mudah dimulai oleh siapa pun. Walau sekilas mirip, tetapi keduanya mempunyai perbedaan yang cukup kontras. Berikut 5 perbedaan reseller dan dropshipper yang perlu Anda ketahui.

 

 

  • Cara Kerja yang Berbeda

 

Perbedaan reseller dengan dropship yang pertama yaitu cara kerja. Reseller dapat dikatakan mirip pedagang konvensional, yang mengharuskan Anda menyetok produk terlebih dahulu sebelum menjualnya kepada konsumen. Reseller pada umumnya mendapat produk dari supplier atau distributor.

Sementara dropshipper lebih menekankan pada proses pemasaran. Setelah proses pemasaran dilakukan, umumnya Anda akan mendapat pesanan dan juga pembayaran dari konsumen. Setelah itu, pesanan diteruskan ke pemasok. Setelah pemasok mendapat pesanan, mereka kemudian mengirimkan produk tersebut ke alamat pelanggan dengan mengatasnamakan bisnis Anda.

 

 

  • Modal yang Dibutuhkan

 

Dilihat dari cara kerja keduanya, tentu modal yang dibutuhkan juga berbeda. Reseller memerlukan modal lebih besar sebab perlu mempunyai stok terlebih dahulu. Sementara dropship hampir tidak perlu mengeluarkan biaya kecuali untuk aktivitas pemasaran. 

 

 

  • Benefit yang Didapat

 

Berbicara mengenai keuntungan tentu banyak faktor yang mempengaruhi. Akan tetapi jika berasumsi keduanya mempunyai transaksi dengan jumlah sama, maka reseller lebih memiliki keuntungan. Kenapa?

Reseller umumnya membeli produk dengan jumlah banyak, sehingga harga beli lebih murah daripada harga beli satuan. Di sisi lain, dropship hanya membeli produk barang setelah terdapat pemesanan dari konsumen, sehingga harga beli dropship yaitu harga beli satuan. Saat keduanya dijual dengan harga sama, reseller lebih memberi keuntungan.

 

 

  • Risiko

 

Model bisnis apapun selalu mempunyai risiko, tak terkecuali reseller dan dropshipper. Risiko dropshipper cenderung lebih kecil daripada reseller

Salah satu risiko paling sering terjadi dari dropshipper yaitu tidak ada konsumen yang tertarik dengan produk bisnis, sehingga anggaran untuk iklan maupun pemasaran tidak memberikan hasil apa pun.

Reseller pun mempunyai resiko yang sama, tetapi pada jumlah yang relatif lebih besar, sebab selain anggaran pemasaran, reseller mempunyai anggaran untuk membeli stok produk. Saat produk tidak laku, kerugiannya cenderung lebih besar dibandingkan dropshipper.

 

 

  • Pelayanan kepada Konsumen

 

Hal terakhir yaitu cara melayani konsumen. Setelah mendapat pesanan, pengecer perlu mengemas serta mengirimkan produk tersebut sendiri. Sementara itu, dropship meneruskan pesanan dari konsumen kepada pemasok. Pemasok selanjutkan mengirim produk ke konsumen.

Lebih singkatnya, lihat tabel perbedaan kelebihan dan kekurangan reseller dengan dropship berikut.

Kelebihan
Reseller Dropship
  • Dapat memberikan informasi barang yang dijual sedetail mungkin kepada konsumen.
  • Dapat menawarkan produk langsung ke konsumen.
  • Konsumen cenderung percaya karena ada bentuk fisik dari barang yang akan dibeli konsumen.
  • Penjualan bisa dilakukan secara online dan offline.
  • Tidak memerlukan modal untuk menjalankan bisnis
  • Dapat menjual sebanyak mungkin jenis produk yang ingin ditawarkan kepada konsumen.
  • Tidak repot-repot memikirkan masalah pengemasan dan pengiriman produk.

 

Kelebihan
Reseller Dropship
  • Butuh modal cukup besar untuk memulai bisnis.
  • Risiko barang tidak laku atau rusak menjadi resiko Anda sendiri.
  • Dapat terjadi kendala pada packing dan pengiriman produk.
  • Butuh tempat untuk menyimpan produk.
  • Kurangnya kepercayaan konsumen karena barang tidak dapat dilihat secara fisik.
  • Keuntungannya tidak terlalu besar.
  • Risiko kemungkinan pembatalan pesanan oleh konsumen.

Demikian pembahasan mengenai perbedaan reseller dengan dropship yang perlu Anda ketahui. Tertarik memulai bisnis reseller? Berikut cara mudahnya.

 

Baca Juga: Peran Konsultan Pajak Bagi Pelaku UMKM di Indonesia

 

Cara Menjadi Reseller dan Menghasilkan Uang dari Bisnis Anda

 

 

  • Identifikasi Target Pasar Anda 

 

Sebagai reseller, Anda harus memiliki keahlian khusus dalam hal target industri atau demografis. Anda harus mengidentifikasi tren terbaru jika Anda akan masuk ke bisnis sepatu atau pakaian. Anda harus memahami audiens Anda dalam melayani apa yang mereka butuhkan dan apa yang mereka cari. Mengetahui dan mengidentifikasi target pasar memudahkan Anda untuk mengembangkan strategi pemasaran yang benar-benar berhasil.

 

 

  • Cari Pemasok

 

Setelah mengidentifikasi jenis produk yang ingin Anda jual kembali dan jenis konsumen yang akan Anda hadapi, Anda dapat mencari di Google dan mencari pemasok atau pengecer lain di dekat Anda. Terkadang, Anda dapat memiliki referensi dari rekan kerja, pemilik bisnis, dan kenalan yang berada di lini bisnis yang sama. Pilih saja sumber daya terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan membaca syarat dan ketentuan untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari dalam menjalankan bisnis.

 

 

  • Tambahkan Nilai pada Produk

 

Di sinilah Anda menempatkan ekstra layanan kepada konsumen. Hal-hal seperti memberikan kode promosi kepada pelanggan online, potongan harga pembelian online, dan barang gratis serupa untuk mendekatkan hubungan Anda dengan konsumen. Dalam hal ini, beberapa konsumen lebih memilih untuk membeli produk dari pengecer karena pengalaman layanan konsumen yang sangat baik.

 

 

  • Beri Harga Produk dengan Baik

 

Meskipun memasarkan produk Anda penting, menetapkan harga produk Anda dengan baik dapat membantu memastikan bahwa bisnis Anda tetap menguntungkan. Harga produk tidak hanya menutupi harga pokok barang. Ini juga mencakup biaya pemasaran, karyawan (saat Anda mulai merekrut), pengeluaran seperti biaya website, dan banyak lagi.

Selama harga produk masuk akal untuk pasar, Anda tidak perlu merendahkan bisnis sendiri. Dengan menurunkan harga agar tetap kompetitif, bisnis Anda justru lebih mudah untuk gagal terutama jika mulai berkembang.

 

 

  • Buat Iklan

 

Secara umum, iklan Facebook dan Iklan di Google cenderung menjadi pilihan paling populer untuk resellers. Produk pembelian yang impulsif bekerja dengan sangat baik di kedua platform tersebut. Pelajari bagaimana cara memasang iklan di keduanya dengan seksama dan lihat dari hasil bisnis-bisnis yang berpengalaman.

 

 

  • Buat Konten

 

Dari pemasaran video hingga blogging, pembuatan konten dapat membantu meningkatkan kehadiran bisnis Anda. Dengan secara konsisten membuat konten untuk bisnis Anda, seiring waktu penjualan akan bertumbuh. 

Semakin banyak konten berkualitas tinggi yang Anda buat, semakin besar kemungkinan Anda  mendapat konsumen untuk melihat toko Anda.

Demikian penjelasan mengenai apa itu reseller, perbedaan reseller dengan dropship, dan cara menjadi reseller dengan mudah. Semoga dapat membantu.

Admin dua

Send this to a friend