Pengertian Kertas Kerja Audit, Tujuan, Syarat Membuat, hingga Contohnya

November 10, 2020by Admin dua
1068-1280x853.jpg

Dalam mengumpulkan dan membuat bukti, auditor perlu membuat kertas kerja audit. Kertas kerja yang dibuat sebagai mata rantai yang mengkoneksikan catatan klien auditor dengan laporan audit. Maka dari itu, kern tas kerja juga dikenal sangat penting bagi seorang auditor. Untuk lebih lengkapnya, mari simak penjelasan mengenai kertas kerja audit berikut.

Semantara kertas kerja aduit disimpan dengan 2 macam pengarsipan. Jenis pertama yakni arsip permanen, diperuntukkan untuk kertas kerja yang berisi informasi relatif dan tak mengalami perubahan. Jenis kedua yaitu arsip kini atau current file, diperuntukkan untuk kertas kerja yang hanya digunakan dalam sebuah audit yang telah selesai.

Apa itu Kertas Kerja Audit?

Mengacu pada SA Seksi 339 Kertas Kerja paragraf 3, pengertian kertas kerja audit adalah:

“Berbagai catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuh-nya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan audit-nya”

Beberapa contoh kertas kerja audit antara lain:

  1. Hasil pemahaman terhadap struktur atau susunan pengendalian intern,
  2. Program audit,
  3. Analisis,
  4. Surat confirms,
  5. Memorandum,
  6. Representasi klien,
  7. Ikhtisar dari berbagai dokumen organisasi,
  8. Daftar atau komentar yang didapatkan dibuat oleh auditor.

Selain itu, kertas kerja audit juga dapat berupa informasi atau data yang tersimpan dalam pita magnetic, film, dan lain-lain.

Jadi, kertas kerja audit adalah sarana yang digunakan oleh auditor agar dapat membuktikan pekerjaan lapangan yang dilakukan oleh seorang auditor sesuai standar yang berlaku.

Pada umumnya, kertas kerja adalah milik kantor akuntan publik bukan milik pribadi auditor maupun klien. Kertas kerja tak diizinkan untuk diungkap kepada pihak selain klien tanpa izin tertulis klien, kecuali dikehendaki oleh negara, hukum, atau profesi.

Baca juga: Ketahui Proses Likuidasi Perseroan!

Apa Isi dari Kertas Kerja Audit?

Jika mengacu pada SA Seksi 339 Kertas Kerja pada paragraf 5, kertas audit setidaknya dapat atau cukup untuk menunjukkan suatu catatan akuntansi sudah cocok dengan laporan keuangan atau laporan lain sudah sesuai dengan standar auditing yang diterapkan.

Sementara isi dari kertas audit sendiri, dapat berisikan dokumen yang menunjukkan hal-hal berikut ini, diantaranya:

  1. Telah melakukan standar pekerjaan lapangan pertama yakni memeriksa pekerjaan apakah sudah sesuai rencana dan telah disupervisi dengan baik.
  2. Telah melakukan standar pekerjaan lapangan pertama yakni cukup memahami struktur pengendalian intern agar dapat melakukan perencanaan audit dan penentuan sifat, saat, serta ruang lingkup pengujian yang telah dijalankan.
  3. Telah melakukan standar pekerjaan lapangan ketiga yakni mendapat bukti audit, telah melakukan pengaplikasian prosedur audit, serta melakukan pengujian yang memberi bukti yang cukup kompeten sebagai dasar memadai dalam pernyataan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

Agar mempermudah dalam menelaaah kertas kerja, maka kertas kerja perlu disusun secara sistematis. Adapun susunan yang umumnya dikerjakan yakni:

  1. Draft laporan audit
  2. Laporan keuangan auditan
  3. Ringkasan informasi bagi penelaah
  4. Program audit
  5. Laporan keuangan atas neraca lajur yang dibuat klien
  6. Ringkasan jurnal penyesuaian
  7. Working trial balance
  8. Daftar utama
  9. Daftar pendukung

Tujuan Membuat Kertas Kerja Audit

Dalam pembuatan kertas kerja audit, terdapat beberapa tujuan dan alasan kenapa kertas kerja audit perlu dibuat. Diantaranya:

  1. Mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan yang diaudit.
  2. Menguatkan berbagai kesimpulan auditor dan kompetensi auditnya.
  3. Mengkoordinasi dan mengorganisasi keseluruhan proses audit.
  4. Memberi landasan dalam pelaksanaan audit di kemudian hari.

Syarat Membuat Kertas Kerja Audit

Kecakapan teknis serta keahlian profesional dari seorang auditor dapat terlihat dari kertas kerja audit yang pernah dibuat olehnya.

Oleh karena itu, dalam memenuhi standar auditing, terdapat 5 persyaratan kertas kerja audit yang harus diperhatikan baik-baik. Kelima syarat tersebut yaitu:

  • Lengkap

Lengkap berarti berisi keseluruhan informasi atau data penting yang perlu dicantumkan dan tidak membutuhkan penjelasan lisan lebih lanjut.

  • Teliti

Teliti berarti memperhatikan penulisan dan perhitungan dalam laporan dengan seksama. Jangan sampai ada salah tulis dan hitung sedikit pun.

  • Ringkas

Ringkas berarti ada pembatasan pada data atau informasi yang dilaporkan, perlunya membahas hal pokok yang relevan dengan tujuan audit, sehingga penyajiannya disampaikan secara ringkas.

  • Jelas

Penyusunan dan penyajian informasi harus memiliki kejelasan. Tak memunculkan makna ganda. Oleh karena itu, sajian data atau informasi secara sistematik perlu dilakukan.

  • Rapi

Kertas kerja audit perlu disajikan secara rapi dan teratur, sehingga mudah direview oleh berbagai pihak lain.

Macam-macam Kertas Kerja Audit

Secara garis besar, terdapat 5 jenis kertas kerja yang dilakukan oleh seorang auditor:

  • Program Audit

Program audit adalah sebuah daftar prosedur audit yang diperuntukkan untuk segala audit dengan unsur tertentu. Prosedur audit yang dimaksud adalah sebuah instruksi detail dalam pengumpulan jenis bukti audit tertentu yang perlu didapat dalam proses audit.

  • Working Trial Balance

Working trial balance adalah sebuah daftar yang mengandung beragam saldo akun dari buku besar akhir tahun yang diaudit dan pada akhir tahun sebelumnya, kolom penyesuaian, penggolongan kembali sebagai usulan auditor, serta beragam saldo setelah dikoreksi auditor yang akan muncul dalam audit laporan keuangan.

Baca juga: 13 Pengguna Laporan Keuangan dan Tujuan Penggunaannya 

  • Ringkasan Jurnal Adjustment (Penyesuaian)’

Ketika memproses audit, auditor dapat saja menemukan kesalahan dalam laporan milik kliennya. Oleh karenanya, auditor dapat membuat draft jurnal penyesuaian yang akan dibicarakan lebih lanjut dengan kliennya. Auditor juga akan membuat jurnal penggolongan kembali untuk unsur-unsur yang tak ada kesalahan dalam catatan klien.

  • Skedul Utama

Skedul utama adalah kertas kerja audit yang digunakan dalam meringkas informasi yang dicatat dalam skedul pendukung untuk beragam akun yang berhubungan. Skedul utama digunakan dalam penggabungan berbagai akun dalam buku besar sejenis, yang total saldonya akan disajikan dalam laporan keuangan satu jumlah.

  • Skedul Pendukung

Kertas kerja pendukung juga diperlukan oleh seorang auditor guna menguatkan informasi keuangan maupun operasional yang telah dikumpulkan. Skedul pendukung juga perlu menyajikan beragam kesimpulan yang telah dibuat auditor.

Contoh Kertas Kerja Audit Pengeluaran Kas

Jika masih bingung, berikut contoh format kertas kerja audit pengeluaran kas.

#1: Tanggal 05 Februari 2020

Nomor Bukti: CPV 010/1/20

Keterangan: Biaya transport minggu 10 Januari 2020

Jumlah: Rp 1.250.000 Vo

Account Debited: 203 (Biaya y.m.h dibayar)

 

#2: Tanggal 12 Februari 2020

Nomor Bukti: BK No.54550010

Keterangan: PT Cempaka Gemilang, pelunasan utang pembelian bahan baku Januari 2020

Jumlah: Rp 7.500.000 Vo

Account Debited: 201 (Utang Usaha)

 

#3: Tanggal 15 Februari 2020

Nomor Bukti: BK No.54550011

Keterangan: Kas Negara, Setoran PPN Januari 2020

Jumlah: Rp 2.300.000 V/

Account Debited: 205 (Utang PPh 21)

 

#4: Tanggal 15 Februari 2020

Nomor Bukti: BK No.54550012

Keterangan: Kas Negara, setoran PPh 21 Januari 2020

Jumlah: Rp 13.500.000 V

Account Debited: 206 (Utang PPN Desember)

Setelah dilakukan scanning pada buku pengeluaran kas, 1 Januari 2020 – 31 Januari 2020, maka pengeluaran kas yang berkaitan dengan transaksi Januari 2020 telah diperiksa bukti-buktinya. Ternyata, utang atau biaya y.m.h dibayar dan semuanya telah dicatat dengan benar per 31 Januari 2020 oleh klien.

Vo = Periksa bukti pengeluaran kas (cash payment voucher).

V/ = Periksa bukti pengeluaran kas (CPV) dan SSP.

Apabila elemen kertas kerja diatas digabungkan, maka bentuknya sebagai berikut:

Tanggal Nomor Bukti Keterangan Jumlah Account Debited
05/02/2020 CPV 010/1/20 Biaya transport minggu 10 Januari 2020 Rp 1.250.000 Vo 203 (Biaya y.m.h dibayar)
12/02/2020 BK No.54550010 PT Cempaka Gemilang, pelunasan utang pembelian bahan baku Januari 2020 Rp 7.500.000 Vo 201 (Utang Usaha)
15/02/2020 BK No.54550011 Kas Negara, Setoran PPN Januari 2020 Rp 2.300.000 V/ 205 (Utang PPh 21)
15/02/2020 BK No.54550012 Kas Negara, setoran PPh 21 Januari 2020 Rp 13.500.000 V/ 206 (Utang PPN Januari)
Kami telah melakukan scanning terhadap buku pengeluaran kas 1 Januari 2020 sampai dengan 31 Januari 2020. Pengeluaran kas yang berkaitan dengan Januari 2020 telah kami periksa bukti-buktinya. Ternyata, yang berkaitan dengan utang atau biaya y.m.h telah dibayar. Semuanya sudah dicatat dengan benar per 31 Januari 2020.
Vo = Periksa bukti pengeluaran kas (cash payment voucher).

V/ = Periksa bukti pengeluaran kas (CPV) dan SSP.

Dibuat

Tanggal:

Di-review

Tanggal:

Klien:

Schedule:

Periode: Indeks:

VI

Sekian pembahasan mengenai kertas kerja audit. Semoga dapat menambah wawasan dan bermanfaat. Jika Anda masih bingung tentang kertas kerja audit, Anda dapat hubungi Rusdiono Consulting.

Admin dua

Send this to a friend