Agio Saham: Pengertian, Pengenaan Pajak, dan Cara Perhitungan

October 11, 2021by Admin dua
WhatsApp-Image-2021-10-10-at-1.50.30-PM.jpeg

Bagi beberapa orang bahkan pemain investor saat ini, agio saham mungkin masih menjadi istilah asing. 

Meski begitu, bagi Anda yang ingin mendalami akuntansi publik, seorang investor atau ingin mendirikan perusahaan, agio saham menjadi istilah yang mungkin Anda perlu ketahui.

Melalui artikel ini, Anda akan mengetahui apa itu agio saham dan bagaimana ilustrasi pencatatannya serta menjawab apakah agio saham termasuk ke dalam objek pajak.

Pengertian Agio Saham

Agio saham merupakan istilah yang bisa hanya Anda temukan apabila Anda mendirikan sebuah usaha berbentuk perseroan terbatas yang mengandalkan saham sebagai modal.

Sedangkan saham sendiri merupakan instrumen keuangan yang merupakan keterangan penyertaan modal atas sebuah perusahaan yang dijalankan.

Saham merupakan instrumen keuangan yang bisa diperjualbelikan ke dalam pasar. Nah, karena diperjualbelikan tentu saham memiliki nilai selisih antara nilai nominal dengan nilai jual. Selisih ini lah yang disebut dengan agio saham.

Jadi, jika disimpulkan agio saham adalah kekayaan bersih sebuah perusahaan yang berasal dari penilaian atau penjualan saham di atas harga pari atau nilai nominal.

Nilai agio saham biasanya tidak begitu populer di lantai bursa saham sehingga banyak para investor yang jarang mengetahui istilah ini.

Alasannya karena nilai agio merupakan nilai yang berkaitan dengan kesepakatan antar pendiri perusahaan. Sehingga istilah agio hanya terdengar ketika ada emiten baru yang baru listing di lantai bursa.

Contoh sederhana dari agio saham adalah ketika Anda memiliki perusahaan dengan nilai pari atau nominal saham sebesar Rp5.000 per lembar. 

Namun Anda menjualnya dengan nilai Rp10.000 per lembar. Maka nilai agio saham tersebut merupakan selisih antara nilai jual dengan nilai nominalnya yang berarti Rp10.000 – Rp5.000 = Rp5.000.

Jenis Agio Saham

Agio saham memiliki dua jenis yaitu agio biasa dan agio treasury. Berikut penjelasan perbedaannya.

1. Agio Biasa

Agio yang merupakan selisih harga jual dengan harga pari atau nominalnya yang telah dicontohkan sebelumnya.

Misal, harga nominal saham per lembarnya sebesar Rp2.000 kemudian dijual dengan harga Rp4.000 per lembar maka selisih atau agionya sebesar Rp4.000.

2. Agio Treasury

Jenis agio dimana emiten menarik kembali saham yang telah dijual. Oleh karena itu saham jenis ini juga sering disebut buyback stock.

Apabila kondisi penjualan kembali memiliki harga lebih tinggi dibanding dengan harga nominalnya maka nilai tersebut merupakan agio treasury.

3. Disagio Saham

Sebagai tambahan, dalam dunia investasi saham terdapat juga istilah disagio saham. Disagio saham adalah kebalikan dari agio saham yaitu selisih kurang nilai jual saham dari nilai nominalnya.

Perusahaan yang melakukan disagio saham biasanya memiliki kondisi keuangan yang bernilai negatif namun tetap ingin melakukan ekspansi perusahaan.

Hal tersebut membuat perusahaan tidak bisa menjual sahamnya dengan selisih lebih sehingga mau-tidak-mau akan menjual dengan selisih lebih rendah.

Ilustrasi Pencatatan Agio Saham

Untuk lebih mempermudah perhitungan atau pencatatan agio saham, simak ilustrasinya sebagai berikut.

Tahap Pembentukan Usaha

Aldi, Budi, Cikal, Dede, dan Emir berencana membuat perusahaan startup di bidang konsultan pajak dengan modal Rp300 juta. 

Namun karena kondisi tertentu masing-masing dari hanya menyetorkan modal sebesar Rp20 juta. Sehingga total modal yang disetor sebanyak Rp100 juta dan modal yang belum disetor Rp100 juta.

Dengan berbagai pertimbangan, Mereka sepakat untuk memberikan harga tiap lembar saham sebesar Rp2.000.

Dengan demikian masing-masing dari Mereka memiliki 10.000 lembar saham dengan persentase 20%.

Maka laporan modal usahanya dicatat sebagai berikut:

 

Komponen Aldi Budi Cikal Dede Emir
Modal dibutuhkan Rp300 juta
Modal disetor Rp20 juta Rp20 juta Rp20 juta Rp20 juta Rp20 juta
Total modal disetor Rp200 juta
Harga saham per lembar Rp2.000. Rp2.000. Rp2.000. Rp2.000. Rp2.000.
Jumlah lembar saham per orang 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000
Persentase kepemilikan 20% 20% 20% 20% 20%
Jumlah saham beredar 50.000 lembar saham

 

Kemudian didapat tabel laporan modal belum disetor

 

Komponen Jumlah
Modal belum disetor Rp200 juta
Harga saham per lembar Rp2.000
Lembar saham belum dikeluarkan 100.000 lembar

 

Tahap Ekspansi Perusahaan

Setelah berjalan selama 3 tahun, perusahaan startup yang dibangun oleh Aldi dkk. membukukan keuntungan bersih sebesar Rp100 juta.

Karena kebutuhan perusahaan yang ingin berekspansi, Mereka bersepakat untuk menahan laba tersebut sehingga didapat laporan modal sebagai berikut:

 

Modal awal disetor Rp200 juta
Laba ditahan Rp100 juta
Agio saham Rp0
Total Ekuitas di tahun ke-3 Rp300 juta

 

Selain itu, Mereka juga memutuskan untuk menjual sisa lembar saham sebanyak 100.000 lembar dengan harga Rp6.000 per lembar.

Kita asumsikan bahwa penjualan saham perusahaan Mereka baik di pasar sehingga meraih keuntungan Rp600.000.000.

Sehingga terdapat selisih antara harga nominal sebesar Rp2.000 dengan Rp6.000 yaitu Rp4.000. Nominal ini lah yang akan menjadi agio saham perusahaan tersebut dengan perhitungan sebagai berikut:

Jumlah saham portepel (belum dikeluarkan) x Selisih harga saham

100.000 lembar x Rp4.000 = Rp400 juta.

Jadi agio saham perusahaan Aldi dkk. sebesar Rp400 juta. Dengan laporan penjualan agio saham sebagai berikut:

Komponen Jumlah
Saham portepel (belum dikeluarkan) 100.000 lembar
Nilai agio saham Rp4.000
Total agio saham Rp400 juta

 

Apakah Agio Saham Dikenakan Pajak?

Menurut PP No.94 Tahun 2010 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan dalam Tahun Berjalan, agio saham tidak termasuk ke dalam objek pajak.

Dalam Pasal 2 PP No.94 Tahun 2010 menyatakan bahwa dividen termasuk ke dalam objek pajak tidak termasuk pemberian saham bonus yang dilakukan tanpa penyetoran yang berasal dari kapitalisasi agio saham.

Lanjut dengan catatan bahwa nilai nominal saham yang dimiliki setelah terdapat selisih dan pembagian saham bonus tidak melebihi jumlah setoran modal.

 

Baca Juga: Bagaimana Perlakukan Untuk Hibah Saham?

Perbedaan Agio Saham dan Capital Gain

Setelah mengetahui apa itu agio saham, mungkin sebagian besar dari Anda bertanya apakah agio saham sama dengan capital gain?

Sekilas sama karena keduanya merupakan selisih nilai dari harga jual dengan harga sebelum dijual. Namun keduanya merupakan istilah yang sangat berbeda.

Perbedaan pertama adalah agio merupakan perbandingan nilai nominal dengan nilai perdana pada pasar primer yang nilainya ditentukan oleh emiten.

Nilai perdana sendiri adalah harga sebelum saham dicatat pada bursa efek yang nilainya ditentukan berdasarkan kesepakatan emiten dengan penjamin emisi.

Sedangkan capital gain adalah selisih harga beli dengan harga penjualan di pasar sekunder setelah pencatatan di bursa efek.

Perbedaan kedua, nilai agio ditentukan oleh emiten ketika mendirikan sebuah perusahaan. Sedangkan nilai capital gain berkaitan dengan keputusan investor.

Sehingga keuntungan agio saham seluruhnya diterima oleh emiten sedangkan capital gain keuntungannya diterima oleh investor.

Perbedaan terakhir dari segi pajak. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, agio saham tidak dikenakan pajak penghasilan sedangkan capital gain dikenakan pajak penghasilan. Capital gain dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan tarif PPh Pasal 17.

Itulah sedikit banyak tentang agio saham. Temukan artikel lainnya tentang perpajakan, investasi, bisnis, dan keuangan hanya di Rusdiono Consulting

Admin dua

Send this to a friend