aktiva Archives - RDN Consulting


No more posts

March 21, 2022
WhatsApp-Image-2022-03-20-at-9.24.47-AM.jpeg

Semua hal yang memiliki keterkaitan dengan perusahaan atau bisnis tentu tidak akan lepas dengan perhitungan keuangan. Membahas mengenai hal tersebut, aktiva merupakan salah satu istilah yang sering sekali dibahas, karena termasuk ke dalam salah satu komponen yang begitu krusial. Selain itu, komponen yang satu ini juga memiliki jenis dan juga contoh yang harus diperhatikan.

Aktiva adalah semua sumber ekonomi yang dimiliki sebuah entitas yang dapat diukur dalam satuan uang. Aktiva dalam laporan keuangan muncul di neraca bersanding dengan pasiva yang berupa hutang dan ekuitas.

Jenis-Jenis Aktiva

Aktiva dapat berupa aset berwujud dan tidak berwujud. Jenisnya sendiri digolongkan dalam empat jenis di antaranya adalah current assets, fixed assets, long term investment dan intangible fixed assets

1. Current Assets

Current Assets (aktiva lancar) merupakan segala kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat dikonversikan ke uang tunai dengan mudah. Dikatakan mudah karena kekayaan dapat diuangkan kurang dari satu tahun.

Beberapa contoh aktiva lancar adalah kas, piutang dagang, piutang wesel, beban dibayar di muka, perlengkapan dan persediaan produk yang dijual. 

Ada beberapa ciri khas yang dapat dikenali dari aset lancar. Di antaranya mudah diperjual belikan, penggunaannya kurang dari satu tahun dan umumnya berbentuk uang tunai.

2. Fixed Assets

Ada pula istilah fixed assets (aktiva tetap) yakni aset yang sifatnya tidak dapat langsung dicairkan dalam bentuk uang tunai.

Beberapa contoh aktiva tetap adalah tanah, bangunan, mesin atau kendaraan yang dimiliki perusahaan. Beberapa jenis aktiva tetap nilainya akan disusutkan (depresiasi) sesuai dengan jenis metode penyusutan yang digunakan. 

Ciri dari aktiva ini tidak likuid dan bukan digunakan untuk tujuan investasi. Masa manfaatnya lebih dari satu tahun dan aset digunakan untuk kegiatan operasional bisnis.

3. Long Term Investment

Ada pula investasi jangka panjang atau long term investment yang didapatkan dari penanaman modal dalam perusahaan. Tujuan dari investasi jangka panjang untuk memperoleh keuntungan dan mengontrol perusahaan.

Contoh dari jenis aset ini di antaranya pembelian saham perusahaan lain, obligasi maupun surat utang negara. Ciri dari investasi jangka panjang ialah keuntungannya tidak dapat didapatkan dalam jangka waktu pendek.

Umumnya diperjualbelikan jika situasi keuangan perusahaan dalam keadaan darurat. Investasi ini sering digunakan investor untuk memberikan pengaruh pada suatu perusahaan khususnya dalam memberikan keputusan.

4. Intangible Fixed Assets

Terakhir, ada intangible fixed assets atau aset tetap tidak berwujud. Aset jenis ini memiliki umur ekonomis yang lebih panjang dibandingkan aset tetap. Aset tetap tidak berwujud ini juga disusutkan namun menggunakan istilah amortisasi.

Beberapa contoh aset tetap tidak berwujud adalah hak paten, hak cipta, merek dagang, hak sewa, franchise bahkan good will. Good will adalah nilai baik sebuah korporasi yang memberikan keistimewaan bagi perusahaan.

Sementara franchise adalah hak dari kesepakatan antara dua pihak penggunaan nama merek dagang, resep khusus maupun lambang usaha. 

Kesimpulan

Aset terbagi atas empat jenis yakni aset lancar, aset tetap,  investasi jangka panjang dan aset tetap tidak berwujud. Baik aset berwujud atau tidak berwujud perlu dikelola dengan baik.

Caranya perlu dilakukan pencatatan aset, perhitungan penyusutan dan pelaporannya dalam laporan keuangan. Tujuannya agar nilai valuasi perusahaan tidak lebih rendah dari seharusnya.

Pengelolaan aktiva merupakan kegiatan krusial dalam perusahaan. Bila Anda kesulitan dalam pengelolaannya, Anda bisa hubungi kami, Jasa konsultan pajak dan akuntansi Rusdiono Consulting.


June 21, 2020
1063-1280x853.jpg

Laporan keuangan adalah laporan yang memberikan rincian informasi keuangan perusahaan termasuk aset , kewajiban , ekuitas, pendapatan dan beban, kontribusi pemegang saham, arus kas, dan informasi terkait lainnya selama periode waktu tertentu.

Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), terdapat 5 jenis laporan keuangan. Berikut penjelasan jenis laporan keuangan dan pengertiannya.

1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah salah satu laporan keuangan suatu perusahaan yang melaporkan tiga informasi keuangan utama dalam periode waktu tertentu, yakni pendapatan, pengeluaran, dan laba atau rugi.

Laporan laba rugi kadang-kadang disebut pernyataan kinerja keuangan karena pernyataan ini memungkinkan pengguna menilai dan mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan dari periode ke periode dari perusahaan yang serupa, pesaing, atau perusahaan itu sendiri.

Terdapat 2 format untuk menyusun laba rugi, yaitu:

  • Single Step, juga disebut sebagai cara langsung, yaitu menjumlahkan pendapatan atas ke bawah menjadi suatu kelompok, kemudian dikurangi dengan total biaya atau beban dalam periode yang telah ditentukan.
  • Multi Step, disebut juga sebagai cara bertahap, yakni memisahkan pendapatan menjadi 2 kategori, pendapatan operasional dan pendapatan non operasional. Operasional berarti berdasarkan kegiatan pokok, sedangkan non operasional berarti berdasarkan di luar kegiatan pokok.

Tiga informasi utama dalam laporan laba rugi:

  • Pendapatan

Pendapatan merujuk pada penjualan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan selama periode akuntansi tertentu.

Pendapatan yang disajikan dalam laporan laba rugi adalah pendapatan yang dihasilkan dari penjualan tunai dan penjualan kredit. Di bagian pendapatan, Anda bisa tahu berapa banyak perusahaan membuat penjualan bersih untuk periode yang dicakupnya.

Pendapatan biasanya dilaporkan sebagai ringkasan dalam laporan laba rugi dan jika Anda ingin memeriksa detailnya, mungkin Anda perlu memeriksa catatan untuk pendapatan yang disediakan dalam laporan keuangan.

Dalam catatan atas laporan keuangan, pengguna dapat melihat garis pendapatan berbeda yang dihasilkan perusahaan untuk periode tersebut. Hal ini membantu pengguna untuk memahami jalur pendapatan mana yang secara signifikan meningkat atau menurun.

  • Pengeluaran

Pengeluaran atau beban adalah biaya operasional yang terjadi pada perusahaan untuk periode akuntansi tertentu. 

Pengeluaran diperingkat dari biaya operasional seperti biaya gaji, utilitas, depresiasi, transportasi, dan biaya pelatihan, hingga biaya pajak dan biaya bunga.

Dalam laporan laba rugi, pengeluaran dapat disajikan berdasarkan sifatnya atau berdasarkan fungsinya.

  • Untung atau Rugi

Untung atau rugi mengacu pada laba bersih atau laba rugi yang dihitung dengan cara mengurangi pendapatan dari pengeluaran.

Jika pendapatan selama periode lebih tinggi dari pengeluaran, maka ada untung. Namun, jika pengeluaran lebih tinggi dari pendapatan, maka akan ada kerugian.

Laba atau rugi untuk periode tertentu akan meneruskan untuk mempertahankan laba atau rugi di neraca dan laporan perubahan modal.

2. Neraca

Neraca kadang-kadang disebut laporan posisi keuangan. Neraca menunjukkan saldo aset, kewajiban, dan ekuitas pada akhir periode waktu akuntansi.

Neraca disebut laporan posisi keuangan karena menunjukkan nilai-nilai kekayaan bersih perusahaan. Anda dapat menemukan kekayaan bersih perusahaan dengan menghapus kewajiban dari total aset.

Neraca pelaporannya tidak per periode, dapat perminggu atau per 2 minggu untuk menunjukkan saldo akun. Sedangkan laporan laba rugi per periode transaksi seperti per kuartal atau per 6 bulan atau setahun untuk melihat laba yang dihasilkan dalam satu periode.

Jika pengguna laporan keuangan ingin mengetahui posisi keuangan sebuah perusahaan, maka neraca adalah jawabannya.

3 informasi utama dalam neraca yang didapatkan:

  • Aktiva

Aktiva atau aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan secara legal dan ekonomis. Contohnya, bangunan, tanah, mobil, dan uang adalah jenis aset perusahaan.

Aset diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama: 

  • Aktiva lancar, mengacu pada aset jangka pendek termasuk uang tunai, kas kecil, bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, prabayar, dan jenis serupa yang dikonversi dan dikonsumsi dalam waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan.
  • Aktiva tidak lancar,  termasuk aset berwujud dan tidak berwujud yang diperkirakan akan dikonversi dan dikonsumsi dalam lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Aset tersebut termasuk tanah, bangunan, mesin, peralatan komputer, investasi jangka panjang dan sejenisnya.

Aset tetap tidak berwujud dibebankan ke laporan laba rugi secara sistematis berdasarkan penggunaan dan kontribusinya.

Dalam persamaan akuntansi, aset sama dengan liabilitas plus ekuitas. Mereka menambah debit dan mengurangi kredit.

Baca juga: Penyajian Laporan Keuangan: Pengertian, Karakteristik Beserta Cara Penyajian

    2. Liabilitas

Kewajiban atau liabilitas adalah kewajiban suatu perusahaan berutang kepada orang atau perusahaan lain. Contohnya, pembelian kredit, pinjaman bank, hutang bunga, hutang pajak, dan lain-lain.

Sama seperti aset, kewajiban diklasifikasikan menjadi dua jenis:

  • Liabilitas lancar, kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun. Dengan kata lain, perusahaan diharapkan membayar atau mau membayar utang dalam satu tahun. Contohnya,  pembelian secara kredit dalam waktu satu bulan.
  • Liabilitas tidak lancar, utang atau liabilitas yang jatuh tempo lebih dari satu tahun atau lebih dari dua belas bulan. Contohnya, sewa jangka panjang yang jatuh tempo dalam lebih dari dua belas bulan. 

3.Ekuitas

Ekuitas adalah perbedaan antara aktiva dan liabilitas. Item-item dalam ekuitas termasuk modal saham, laba ditahan, saham preferen, dan reserves.

Perubahan aktiva dan liabilitas selama periode tertentu akan mempengaruhi nilai bersih ekuitas. Anda dapat menghitung nilai bersih ekuitas suatu perusahaan dengan menghilangkan liabilitas dari aset.

Laba atau rugi bersih dari laporan laba rugi selama periode tertentu akan ditambahkan ke saldo awal laba ditahan atau accumulated loss.

3. Laporan Perubahan Ekuitas atau Modal

Laporan perubahan ekuitas adalah salah satu laporan keuangan yang menunjukkan kontribusi pemegang saham, pergerakan ekuitas, dan saldo ekuitas pada akhir periode akuntansi.

Informasi yang ditampilkan adalah laporan perubahan modal termasuk klasifikasi modal saham, total modal saham, laba ditahan, pembayaran dividen, dan lain-lain.

Harap dicatat bahwa laporan perubahan ekuitas adalah hasil dari laporan laba rugi dan neraca.

Pada dasarnya, jika laporan laba rugi dan neraca disusun dengan benar, laporan perubahan ekuitas juga akan dibenarkan.

Baca juga: Tahap Siklus Akuntansi Secara Lengkap yang Harus Diikuti untuk Penyusunan Laporan Keuangan Akurat

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah salah satu laporan keuangan yang menunjukkan pergerakan kas perusahaan selama periode tertentu. Laporan yang membantu pengguna memahami bagaimana pergerakan uang tunai dalam perusahaan.

Ada tiga bagian dalam laporan ini: arus kas operasional, arus kas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan.

Contohnya, arus kas dari aktivitas operasional membantu pengguna mengetahui berapa banyak uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari kegiatan operasional.

Secara umum, informasi ditampilkan berdasarkan pada metode arus kas yang disiapkan perusahaan. Hal ini termasuk metode langsung dan tidak langsung.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan adalah laporan penting yang seringkali dilupakan kebanyakan orang.

Padahal, hal ini termasuk persyaratan wajib yaitu perusahaan harus mengungkapkan semua informasi yang penting bagi laporan keuangan dan membantu pengguna untuk memiliki pemahaman yang lebih baik.

Catatan biasanya berupa pengungkapan detail informasi keuangan terkait dengan akun tertentu. Contohnya, di neraca, Anda akan melihat saldo aset tetap.

Tetapi informasi detail dari aset tetap tersebut tidak termasuk dalam laporan posisi keuangan. Jika pengguna ingin mempelajari lebih lanjut tentang aset tetap tersebut, maka pengguna laporan keuangan harus melihat catatan untuk aset tetap tersebut.

 


Send this to a friend