
Bagi para pelaku bisnis, memastikan ketersediaan barang dagang atau produk fisik yang berada di Gudang atau toko merupakan hal yang penting. Pasalnya, hal tersebut dapat memberikan pengaruh pada proses penyediaan barang di kemudian hari. Hal tersebut itulah yang biasa dikenal dengan sebutan stock opname. Lalu apa yang dimaksud dengan istilah stock opname?
Pengertian dan Tujuan Stock Opname
Pengertian stock opname merupakan sebuah kegiatan yang meliputi perhitungan ketersediaan barang atau stok yang berada di Gudang. Hal ini dilakukan sebelum melakukan penjualan atau mendistribusikannya. Petugas yang bertanggung jawab dalam hal ini dituntut untuk memiliki ketelitian yang mumpuni.
Kemudian, tujuan stock opname ini tentu saja untuk mengetahui kesesuaian antara jumlah yang tercatat dalam administrasi pembukuan dengan situasi yang ada. Tidak hanya itu, adanya kegiatan ini juga bertujuan untuk membuat perkiraan waktu yang tepat untuk melakukan penyediaan barang. Kemudian, tujuan yang lainnya adalah untuk menghindari adanya selisih antara jumlah persediaan yang sebenarnya dengan pembukuan administrasi yang telah dilakukan.
Manfaat Stock Opname
Selain memiliki pengertian dan tujuan, manfaat stock opname yang dapat dirasakan oleh para pelaku bisnis antara lain:
– Mengetahui kondisi barang dengan jumlah yang pasti
– Mengetahui dengan jelas arus keluar-masuk produk yang akan dipasarkan
– Dapat menindaklanjuti dengan cepat jika terjadi kehilangan atau kekurangan barang
– Dapat meminimalisir terjadinya penyimpangan (kekurangan atau kelebihan) terhadap barang yang akan dipasarkan
– Dapat digunakan untuk menganalisis perkembangan suatu perusahaan
Cara Menghitung Stock Opname
Setelah mengetahui pengertian, tujuan, dan juga manfaat, kini Anda pun harus mengetahui cara menghitung stock opname. Namun, sebelum menghitungnya, Anda perlu mengetahui hal-hal penting lainnya seperti kartu stock opname, contoh laporannya, dan juga formatnya. Mengenai kartu stock opname, di bawah ini merupakan dokumen yang harus Anda miliki:
– Kartu Persediaan/Kartu Barang
– Bukti Barang Masuk dan Bukti Barang Keluar
– Bukti Keluar Masuk Barang
– Kartu Count Tag
Sementara itu, untuk membuat stock opname, dibutuhkan format yang tepat sebagai berikut:
– Kode barang
– Nama barang
– Satuan
– Harga jual
– Harga pokok
– Persediaan awal
– Penjualan
– Pembelian (barang masuk)
– Persediaan akhir
– Persediaan di Gudang
– Selisih
– Keterangan
Rumus dalam membuat stock opname dapat Anda lakukan seperti di bawah ini:
– Nilai persediaan awal = Harga pokok x jumlah persediaan awal
– Nilai penjualan = harga jual satuan x jumlah penjualan
– Barang masuk = harga pokok x jumlah barang masuk
– Jumlah persediaan akhir = jumlah persediaan awal – jumlah penjualan + jumlah barang masuk
– Nilai persediaan akhir = harga pokok x jumlah persediaan akhir
– Nilai persediaan gudang = harga pokok x jumlah persediaan gudang
Baca Juga: Penilaian Persediaan, Pengertian dan Metode Menurut Aturan Pajak
Itulah beberapa keterangan penting mengenai stock opname. Jika diteliti, hal tersebut sangatlah berhubungan erat dengan kemampuan akuntansi. Oleh karena itu, pastikanlah Anda teliti dalam membuatnya atau bisa juga mempercayakannya pada orang yang mumpuni di bidang akuntansi.