
Mengelola keuangan dalam bisnis bukanlah hal mudah. Salah satu hal penting dalam pengelolaan keuangan bisnis adalah pencatatan dan pembukuan. Anda perlu jurnal, buku besar, laporan keuangan, hingga buku kas harian untuk mengelola keuangan. Setiap dokumen dan buku tadi punya fungsi dan tujuan yang berbeda.
Melalui ulasan ini, kami akan membahas mengenai pengertian buku kas harian beserta contoh dan formatnya. Simak ulasannya sampai selesai ya!
Definisi Buku Kas Harian
Ini adalah buku yang berfungsi untuk mencatat semua transaksi yang dilakukan secara tunai. Transaksi non tunai seperti cek, utang piutang, dan juga potongan harga tidak akan masuk ke dalam buku kas ini.
Tujuan utama dari buku kas ini adalah untuk mencatat transaksi segera. Buku kas ini juga memiliki karakteristik seperti akun kas di buku besar sehingga tidak heran jika bisa jadi subtitusi akun kas.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan buku kas ini untuk:
- Menelusuri kesalahan dalam pencatatan
- Mengidentifikasi kelalaian
- Memastikan penerimaan dan pengeluaran uang harian
Anda bisa memanfaatkan buku ini untuk mengetahui kondisi keuangan harian perusahaan. Di akhir hari, Anda bisa mengecek uang tunai yang sesungguhnya tersisa dari operasional harian dengan saldo kas debit di buku ini.
Baca Juga: Manajemen Kas: Pengertian, Tujuan, Model, dan Contoh Kasus
Contoh Dan Format Buku Kas Harian
Setidaknya ada 3 format buku kas harian yang bisa Anda gunakan dalam pencatatan. Kami akan membahasnya satu persatu secara singkat beserta contohnya berikut:
1. Folio Satu Halaman
Tipe pertama ini lebih cocok untuk bisnis skala kecil. Model pengisiannya praktis dan sederhana. Anda juga bisa memahaminya dengan mudah.
Bukunya terdiri dari 5 kolom yakni tanggal, keterangan pemasukan atau pengeluaran kas, nomor urut dari bukti kas, jumlah uang yang diterima dan jumlah pengeluaran yang terjadi.
Contoh buku kas harian model folio satu halaman bisa Anda lihat di bawah ini:
Tanggal | Keterangan | Nomor Urut Bukti Kas | Uang Diterima | Uang Keluar |
2. Skontro
Tipe ini juga dikenal dengan nama folio dua halaman yang terdiri dari debit dan kredit. Bagian halaman debit untuk mencatat penambahan kas dan halaman kredit untuk mencatat pengeluaran.
Setiap halaman debit dan kredit tadi, masing-masing terdiri dari 4 kolom yakni tanggal transaksi, keterangan, nomor urut bukti kas, dan jumlah uang atau saldo.
Berikut ini adalah contoh buku kas harian dengan format dwi halaman:
Halaman Debit
Tanggal | Keterangan | Nomor Urut Bukti Kas | Jumlah Uang Diterima |
Halaman Kredit
Tanggal | Keterangan | Nomor Urut Bukti Kas | Jumah Uang Keluar |
3. Tabelaris
Sedikit berbeda dengan dua format sebelumnya, tabelaris punya bentuk seperti lajur. Buku kas seperti ini akan mencatat transaksi-transaksi tunai dari kas harian dalam akun terpisah.
Agar lebih jelas, Anda bisa melihat contoh buku kas harian dalam format tabelaris di bawah ini:
Tanggal | Ket. | Penerimaan | Pengeluaran | Rekening yang Di Debit | ||
ATK | Konsumsi | Transportasi | ||||
Melihat cukup pentingnya eksistensi buku kas harian dalam pengelolaan keuangan, maka akan lebih baik jika Anda mempertimbangkan penggunaannya. Dari ketiga format di atas, Anda bisa memilih mana yang paling sesuai untuk kebutuhan bisnis. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda.