Akuntansi Internasional: Pengertian, Konsep, dan Fungsinya

April 20, 2021by Admin dua
WhatsApp-Image-2021-04-18-at-1.03.53-PM-1.jpeg

Ketika sebuah perusahaan terlibat dalam transaksi yang sifatnya melibatkan negara lain, maka perusahaan tersebut harus menggunakan standar tunggal akuntansi internasional.

Akuntansi internasional sejatinya memberikan kemudahan bagi perusahaan-perusahaan yang terlibat untuk memperoleh penilaian yang transparan dan juga jelas.

Misalnya saja faktor penghambat transaksi atau masalah-masalah lain yang berkaitan dengan perbedaan nilai pada laporan keuangan.

Lalu, apa itu akuntansi internasional? Kenapa akuntansi jenis ini menjadi penting bagi perusahaan yang terlibat transaksi internasional?

Pengertian Akuntansi Internasional

Jika merujuk pada buku karangan Zafar, Iqbal, Melcher dan Elmallah yang berjudul International Accounting: A Global Perspective mendefinisikan akuntansi internasional sebagai prinsip pembanding.

Maksudnya, akuntansi internasional adalah akuntansi yang memuat transaksi antar dengan membandingkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di negara-negara lain dan mengharmonisasikan standar akuntansi di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri, akuntansi memiliki pedoman yang disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Baca Juga: PSAK, Mengenal Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Selain SAK, Indonesia juga berpedoman pada standar akuntansi internasional yang bertujuan untuk mengharmonisasikan standar akuntansi yang ada di Indonesia dengan negara lain.

Saat ini, standar akuntansi internasional atau IFRS (International Financial Reporting Standard) yang disusun oleh IASB (International Accounting Standard Board) yang berpusat di London, Inggris.

Selain IFRS, di Indonesia mungkin juga mengenal GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) yang juga digunakan sebagai kiblat standar akuntansi di Indonesia yang belakangan menggunakan IFRS.

Perbedaan IFRS dan GAAP

GAAP dan IFRS keduanya adalah standar akuntansi internasional yang digunakan sebagai kiblat penyusunan laporan keuangan di berbagai negara.

Keduanya sama-sama bertujuan untuk menciptakan laporan keuangan yang berkualitas dan dapat diperbandingkan atau diharmonisasi.

Meski sama-sama digunakan sebagai standar akuntansi global, keduanya memiliki perbedaan.

Perbedaan penting dari kedua prinsip tersebut adalah dasar penyusunan laporan keuangan. GAAP menggunakan rule-based sedangkan IFRS menggunakan principle-based.

Rule-based sendiri lebih mengedepankan aturan-aturan baku sehingga penyusunan laporan dapat terbebas dari keragu-raguan atau kesalahan yang berarti.

Namun kekurangannya, rule-based membuat laporan keuangan menjadi sangat kompleks dan seringkali membuat manajer keuangan untuk memanipulasi hasil laporannya.

Sedangkan principle-based memiliki pendekatan yang lebih fleksibel. Dimana manajer akuntansi bisa membuat banyak estimasi karena dibuat berdasarkan prinsip-prinsip umum yang nantinya bisa dipertanggungjawabkan melalui judgement professional.

Selain perbedaan dasar penyusunan, ada beberapa hal perbedaan yang cukup mencolok dari kedua standar tersebut yaitu:

  • Dalam manajemen persediaan, IFRS tidak mengenal Last-In, First-Out (LIFO) sedangkan GAAP menggunakan tiga metode umum, LIFO; First-In, First-Out (FIFO), dan average.
  • Dalam menganalisis nilai aset, GAAP menggunakan nilai historis, sedangkan IFRS lebih mengenal nilai wajar.
  • IFRS lebih berfokus pada laporan neraca dan laba rugi sedangkan GAAP berfokus pada laba rugi saja.

Fungsi Akuntansi Internasional

Jika melihat garis besarnya, fungsi dari adanya akuntansi internasional adalah tidak lepas dari komparasi dan harmonisasi.

Standarisasi akuntansi di tiap negara berbeda-beda dimana bisa saja adanya kekeliruan dalam penyesuaian saat adanya transaksi internasional. Salah satu contohnya terkait perpajakan.

Untuk mencocokkan atau menjembatani perbedaan standar tersebut dibuatlah standar internasional yang berfungsi sebagai pembanding dan harmonisasi.

Hal yang dimaksud harmonisasi adalah mengurangi adanya perbedaan standar itu sendiri dengan menyepakati suatu standar yang bersinggungan atau mirip.

Saat ini lembaga yang aktif dalam usaha harmonisasi adalah IASC (International Accounting Standard Committee), PBB, dan Organization for Economic Cooperation and Development atau OECD.

Secara singkat akuntansi internasional memiliki beberapa fungsi yaitu:

  • Mengembangkan kepentingan umum terutama dalam hal transaksi internasional.
  • Membentuk set standar akuntansi yang berkualitas tinggi dan transparan.
  • Membantu dalam memutuskan kebijakan ekonomi berskala internasional.
  • Membantu dan memudahkan bisnis antar negara terutama dalam hal ekspor dan impor.

Konsep Akuntansi Internasional

Berdasarkan fungsi akuntansi internasional yang telah dijabarkan sebelumnya. Maka secara garis besar, akuntansi internasional memiliki tiga konsep utama yaitu:

 

  • Parent-foreign subsidiary accountingmenganggap bahwa akuntansi internasional berfungsi untuk menyesuaikan laporan keuangan perusahaan induk dengan cabang yang berada pada negara berbeda.
  • comparative akuntansi internasional berperan sebagai dasar perbandingan atas perbedaan standar akuntansi di tiap negara yang mencakup pengakuan, penilaian, dan penyajian.
  • Universal – akuntansi internasional berperan sebagai harmonisasi yang menyatukan titik temu dari perbedaan-perbedaan standar akuntansi di tiap negara.

 

Kenapa Setiap Negara Memiliki Sistem Akuntansi yang Berbeda?

Jika mengutip dari buku Comparative International Accounting (1995) yang ditulis oleh Christopher Nobes dan Robert Parker ada tujuh faktor yang membedakan sistem akuntansi di tiap negara.

Adapun faktor-faktor tersebut sebagai berikut.

1. Sumber Pendanaan

Bagi negara yang mempunyai pasar modal yang kuat, akuntansi memiliki fokus seberapa baik perusahaan mampu menjalankan perusahaan yang mampu membantu investor dalam menganalisis arus kas dan risiko yang terjadi.

Namun bagi negara kreditur, akuntansi berfokus pada perlindungan kreditur itu sendiri dengan pengukuran akuntansi yang cenderung konservatif.

2. Sistem Hukum

Sistem hukum yang berbeda-beda di tiap negara juga memengaruhi standar akuntansi di negara yang bersangkutan.

Misalnya seperti negara-negara islam yang berbasis religious law, ada pendekatan akuntansi syariah atau negara common law seperti Inggris yang berfokus pada pendekatan per-kasus.

Contoh lainnya seperti negara-negara di Eropa dan Amerika Selatan yang menerapkan civil law dimana pembentukan standar akuntansi berdasarkan ide dasar moral dan keadilan.

3. Perpajakan

Tentu di tiap negara sistem perpajakannya pun berbeda-beda dimana peraturan perpajakan secara langsung melibatkan pembentukan standar akuntansi.

4.Profesi Akuntan

Profesi akuntan biasanya didasari dengan kompetensi dan kebutuhan perusahaan.

Beberapa negara tidak memiliki standar kurikulum yang baik mengenai akuntansi yang berakibat perbedaan kompetensi antar profesi akuntansi.

5. Inflasi

Inflasi menyebabkan anomali terhadap akuntansi biaya historis yang berujung pada perubahan terhadap akun-akun perusahaan.

Misalnya di negara-negara yang memiliki persentase inflasi hingga ratusan persen tiap tahunnya cenderung menggunakan metode general price level adjustment.

6. Teori Akuntansi

Teori akuntansi di tiap negara cenderung berbeda dan biasanya didasari oleh ikatan politik dan ekonomi.

Misalnya pencatatan double entry yang dicetus di Italia yang kemudian berkembang digunakan oleh negara-negara Eropa lainnya.

7. Kejadian Masa Lalu

Pembentukan standar dan praktik akuntansi tidak terlepas dari kejadian di masa lalu seperti politik dan budaya.

Misalnya saja pasca krisis nilai tukar di Indonesia pada tahun 1997 yang menciptakan interpretasi yang berkaitan dengan mata uang asing seperti selisih kurs dalam laporan keuangan.

Kesimpulan

Akuntansi internasional didasari oleh perbedaan standar akuntansi di tiap negara. Dimana perusahaan atau pihak dari negara berbeda melakukan transaksi.

Akuntansi internasional sejatinya berfungsi sebagai dasar atau pedoman apabila terjadi transaksi antar negara. Baik sebagai fungsi komparasi, konsolidasi antar anak-induk perusahaan, atau fungsi penyelarasan.

Admin dua

Send this to a friend