Ada beberapa ilmu manajemen yang perlu Anda pahami sebagai pebisnis. Salah satunya adalah manajemen kas. Ini karena eksistensi kas sebagai salah satu elemen penting dalam operasional bisnis.
Pahami lebih jauh mengenai pengertian, tujuan, fungsi hingga contoh kasus manajemen kas di sini.
Pengertian Manajemen Kas
Kas adalah aset paling likuid yang dimiliki oleh perusahaan. Bentuknya tidak hanya tunai saja, melainkan kas bon hingga demand deposit. Keberadaannya berfungsi untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan tanggungan perusahaan. Jenis tanggungannya lebih cenderung ke jangka pendek.
Jadi, manajemen kas adalah aktivitas untuk mengelola kas agar perusahaan bisa memenuhi kebutuhan dan tanggung jawabnya.
Tujuan Manajemen Kas
Ada beberapa hal yang menjadi tujuan manajemen kas bagi perusahaan. Tujuan ini semuanya ada untuk kepentingan perusahaan. Apa saja tujuannya?
1. Membayar Kewajiban Jangka Pendek
Beberapa kewajiban jangka pendek yang bisa Anda bayar menggunakan kas adalah pembagian dividen, gaji karyawan, bayar pajak, dan lain sebagainya.
2. Antisipasi Hal-Hal Yang Tidak Terprediksi
Musibah bisa datang kapan saja. Misalkan perusahaan mengalami pencurian, kebakaran, dan lain sebagainya. Anda perlu kas untuk menanggulangi kejadian tak terprediksi ini. Dalam hal ini, kas juga berfungsi sebagai dana darurat.
3. Pengeluaran Secara Ekonomis
Setiap kas yang keluar harus mampu memberikan feedback lebih besar. Ini jadi salah satu prinsip manajemen kas. Inilah arti dari pengeluaran yang ekonomis.
4. Balance Antara Kas Masuk dan Keluar
Salah satu tujuan manajemen kas itu agar kas masuk dan keluar seimbang. Akan lebih baik lagi jika arus kas lebih tinggi karena artinya perusahaan sukses mengelola keuangannya (kas) dengan baik.
5. Investasi
Eksistensi kas perusahaan juga digunakan untuk mengembangkan dana melalui investasi. Melalui investasi perusahaan bisa mendapatkan return yang lebih besar. Jenis investasi juga tak bisa asal. Pilihannya adalah jenis likuid seperti instrumen pasar modal.
Baca Juga: Kenali Laporan Arus Kas : Metode, Komponen, dan Manfaatnya
Model dan Contoh Kasus Manajemen Kas
Setidaknya, ada 2 jenis model manajemen kas yang perlu Anda ketahui yakni Miller Orr dan Baumol. Keduanya akan kami jelaskan secara singkat beserta contoh kasus manajemen kas sebagai berikut:
1. Miller Orr
Melalui model ini, perusahaan perlu menetapkan batas atas dan bawah saldo kas. Jika saldo menyentuh batas atas maka perlu ada perubahan jumlah agar kas kembali ke saldo yang diinginkan. Jika kas menyentuh batas bawah, maka perlu tindakan menjual sekuritas.
2. Baumol
Model ini menunjukkan bahwa kebutuhan kas perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan. Saldo kas yang tinggi berarti perusahaan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan dana melalui investasi. Sebaliknya, saldo kas rendah artinya perusahaan kesulitan likuiditas.
Contoh kasusnya:
- LK menggunakan kas Rp600.000.000 tiap tahun. Bunga di sekuritas sekitar 6% untuk periode 1 tahunnya. Ada biaya untuk berganti sekuritas sebesar Rp25.000
Penyelesaian:
Q = [(2oD)/i)]1/²
Q = [(2×25.000×600.000.000):0.12)]1/²
Q = 15.811,5 juta
Artinya apa?
Perusahaan harus menjual sekuritas senilai Rp15.811.500 juta setiap kali saldo kas nol sehingga bisa memangkas biaya karena kehilangan kesempatan berinvestasi.
Pentingnya fungsi manajemen kas bagi perusahaan tentu membuat manajemen perlu mengelola kasnya dengan sangat baik. Apalagi jika situasi bisnis seperti sekarang yang tidak menentu dan fluktuatif.