akuntan Archives - RDN Consulting


No more posts

June 29, 2020
1159-1280x853.jpg

Sebagai salah satu negara berpotensi besar di benua Asia, menuntut profesi di sektor publik maupun bisnis di Indonesia agar berjalan lebih efektif dan efisien. Salah satunya akuntan. Profesionalisme akuntan dianggap mampu membangun dan berkontribusi lebih pada negeri sehingga perlu adanya pemahaman serius tentang akuntan profesional. 

Apa yang Dimaksud dengan Akuntan Profesional?

Akuntan profesional atau disebut juga sebagai Chartered Accountant (CA) adalah seorang akuntan yang memenuhi pedoman standar internasional yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Pada dasarnya, penetapan akuntan profesional bertujuan agar setiap akuntan memiliki pendirian, tujuan dan meningkatkan kinerja akuntan.

Selain itu, akuntan profesional juga dapat menambah kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan, melindungi setiap jasa pengguna akuntan dan menyiapkan akuntan dalam menghadapi tantangan profesi dalam skala yang lebih besar.

Menjadi akuntan di praktik publik maupun praktik bisnis profesional tidak mudah. Akuntan profesional perlu memacu setiap keputusan dengan dasar arus kas serta manajemen keuangan.

Akuntan juga perlu mempunyai keterampilan komunikasi serta analisis yang kuat agar mampu menjaga dan mengecek akun, laporan, memberi solusi maupun menyelesaikan urusan pajak. 

Jika ingin menjadi seorang akuntan profesional, ada beberapa macam akuntan profesional yang perlu diketahui.

Baca juga: Konsultan Pajak dan Akuntansi Rusdiono Consulting: Membantu Anda untuk Tumbuh

Jenis Sertifikasi Akuntan Profesional 

Certified Public Accountant (CPA) Sertifikasi yang dikhususkan untuk profesi akuntan publik di Indonesia. Lembaga yang berhak yakni Institusi Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Hal ini diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008. dan UU No.5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. 
Certified Internal Auditor (CIA) Sertifikasi yang ditujukan pada profesi auditor internal. Dikeluarkan oleh IIA Amerika Serikat, di Indonesia, lembaga yang berhak yakni Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) dengan sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA). Lalu ke jenjang selanjutnya agar mendapat CIA. 
Certified Management Accountant (CMA)  Sertifikasi yang diberi kepada akuntan manajemen di suatu perusahaan. Ditetapkan oleh ICMA Australia, lembaga yang berhak di Indonesia yaitu IPMI International Business School.
Chartered Management Accountant (CMA) Sertifikasi yang diberikan kepada akuntansi manajemen di berbagai perusahaan multinasional. Dikeluarkan oleh CIMA Inggris.
Certified Professional Management Accountant (CPMA) Sertifikasi yang ditujukan pada akuntansi manajemen sebuah perusahaan namun hanya di Indonesia. Dikeluarkan oleh Institut Akuntansi Manajemen Indonesia (IAMI).
Certified Information System Auditor (CISA) Sertifikasi yang diberikan pada akuntan profesional dalam bidang kontrol, audit serta keamanan informasi. Dikeluarkan oleh ISACA Amerika Serikat. Di Indonesia, akuntan perlu mengikuti tes dari lembaga yang bekerja sama dengan ISACA seperti CIA.
Chartered Financial Analyst (CFA) Sertifikasi akuntan yang dikeluarkan oleh CFA Institute Amerika Serikat dengan syarat pengalaman minimal 4 tahun dan lulus 43 level ujian. Di Indonesia, dipersiapkan oleh Binus Business School.
Certified Financial Planner (CFP) Sertifikasi yang dikeluarkan oleh FPSB Indonesia dengan melalui 4 tahapan. 
Financial Risk Manager (FRM) Sertifikasi yang diberikan kepada akuntan pengelolaan manajemen risiko sebuah perusahaan. Dikeluarkan oleh GARP London.
Certified Fraud Examiners (CFE) Sertifikasi yang ditujukan pada akuntan yang memahami dan ahli dalam hal kecurangan perusahaan. Dengan syarat minimal sarjana dan bekerja minimal selama 2 tahun.
Certified Wealth Managers (CWM) Sertifikasi yang ditujukan di industri perbankan dengan kompetensi pengelolaan kekayaan nasabah. Dikeluarkan oleh CWMA, di Indonesia, program dipersiapkan oleh MM UGM.
Diploma in International Financial Reporting (DipIFR) Sertifikasi yang diberikan pada akuntan pada bidang IFRS. Dikeluarkan oleh ACCA Inggris.
Bersertifikat Konsultan Pajak (BAP) Sertifikasi yang diberikan pada seorang akuntan dengan praktik konsultan pajak. Dikeluarkan oleh IKPI Indonesia sesuai Keputusan Menteri Keuangan No. 485/KMK.03/2003.
Certified PSAK (CPSAK) Sertifikasi yang dikeluarkan oleh IAI Indonesia. Terbuka untuk segala jurusan dengan syarat melanjutkan pendidikan profesional.
Sertifikat Akuntansi Syariah (SAS) Sertifikasi yang ditujukan untuk akuntansi syariah. Dikeluarkan oleh IAI Indonesia dengan menempuh Pendidikan Profesional Berkelanjutan.
Ahli Akuntan Pemerintahan (AAP) Sertifikasi dengan tolak ukur standarisasi akuntansi di Indonesia. Dikeluarkan oleh IAI Indonesia dan diambil oleh PNS yang mengatasi masalah keuangan lembaga pemerintah.

 

11 Karakteristik yang Harus Dimiliki Seorang Akuntan

Seorang akuntan profesional perlu memiliki beberapa karakter atau sifat dasar agar menjadi akuntan yang profesional terbaik. Hal ini diantaranya:

Teliti Hanya akui transaksi yang didukung dengan bukti transaksi valid, angka harus disamakan dengan persis.
Detail Melihat catatan keuangan dengan detail, tidak menggabungkan pos transaksi dalam penyusunan keuangan sekaligus.
Logis Berpikir logis ketika mengambil keputusan. Gunakan logika dan tidak mudah menerima hal yang tidak masuk akal. 
Terukur Akuntan perlu memikirkan, membicarakan, menyikapi dan menindak segalanya dengan terukur dan jelas.
Konsisten Semua hal yang dilakukan harus konsisten dan tidak berubah dari waktu ke waktu.
Disiplin Tidak meremehkan data sekecil apapun, patuh pada panduan, kebijakan perusahaan dan aturan pemerintah.
Skeptis Tidak mudah percaya informasi dan segala informasi perlu data & fakta.
Jujur Akuntan harus menyajikan laporan keuangan seperti apa adanya dan tidak berbuat curang.
Berpengetahuan & Berpengalaman Akuntan perlu bergelar bidang akuntansi atau terkait lainnya, serta keahlian analisis dan teknis yang baik.
Akurat Akurasi serta akuntabel yang baik dalam setiap mata uang yang dicantumkan dalam setiap kegiatan akun.
Pantang Menyerah Kemauan, daya juang tinggi dan pantang diperlukan untuk menjadi akuntan profesional yang dapat mengikuti perkembangan.

 

Baca juga: Manfaat Menggunakan Kantor Jasa Akuntansi

Cara Menjadi Akuntan Profesional

  • Mendapatkan Gelar

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah mendapatkan gelar pendidikan formal seperti sarjana dalam bidang akuntansi atau bidang lainnya yang terkait. 

Tapi apa yang dimaksud dengan akuntansi publik dan akuntansi bisnis? Berikut perbedaan keduanya:

Akuntansi Publik Akuntansi Bisnis
Pelayanan adalah hal yang utama. Keuntungan adalah hal yang utama.
Mengutamakan kendala. Mengutamakan relevansi.
Memeriksa neraca, laporan arus kas, perubahan modal dan laba-rugi. Memeriksa laporan utama yaitu neraca dan laporan kinerja.
Pengguna utama: investor, pemberi pinjaman, karyawan, pemasok & kreditur. Pengguna utama:Masyarakat umum, wakil rakyat, lembaga pengawas, pemerintah & bank.
Menyajikan informasi terkait posisi keuangan, kinerja dan perubahan perusahaan dalam mengambil keputusan ekonomi. Menyajikan informasi untuk penilaian akuntabilitas.

 

Lalu kemudian, seorang akuntan dapat mengikuti kursus seperti pelaporan keuangan, audit, pajak, atau bidang bisnis lainnya.

  • Memilih Spesialisasi

Biasanya seorang akuntan memiliki minimal satu spesialisasi bidang praktik. Seperti akuntansi publik atau akuntansi bisnis. 

Contoh spesialisasi lain yang dapat diambil seperti audit internal, akuntansi manajerial maupun perpajakan.  Seringkali, pemilihan spesialisasi berhubungan dengan gelar pendidikan formal yang didapatkan.

  • Mengenali Perbedaan Akuntan Publik & CPA

Akuntan publik (AP) adalah akuntan yang mempunyai izin tetapi tidak bergelar CPA. Sementara CPS didapatkan dari kelulusan ujian sertifikasi atau AP yang diakui sebagai CPS oleh IAPI.

  • Mengikuti Tes CPA

Ujian CPA diadakan selama 2 bulan pertama setiap kuartal dan berlangsung selama beberapa hari. Calon akuntan dapat mengikuti bagian tes di urutan mana saja sesuai pilihan, tetapi 3 bagian lainnya harus selesai dalam waktu delapan belas bulan.

  • Mencari Pengalaman Kerja

Mencari magang atau tempat kerja freelance agar berpengalaman sebagai akuntan sebelum menyelesaikan ujian sertifikasi atau ketika sedang mengambil gelar sarjana.